• Jumat, 18 April 2025

Sebagai Bentuk Protes, Warga Palas Lampung Selatan Panen Ikan Lele di Jalan Berlubang

Kamis, 10 April 2025 - 15.26 WIB
117

Ratusan warga Palas, Lampung Selatan, membentangkan spanduk saat memanen ikan lele di jalan berlubang. Kamis (10/4/2025). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Warga Desa Bumidaya, Bumi Asih, Bumi Restu, Bumi Asri, Tanjung Jaya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, menggelar aksi teatrikal panen ikan lele di jalan berlubang.

Dari informasi yang dihimpun, aksi itu merupakan upaya masyarakat menyuarakan kegundahan mereka terhadap kerusakan ruas jalan Bumidaya hingga Pulau Jaya yang berlangsung cukup lama.

Sepanjang ruas jalan itu, mudah ditemukan kerusakan jalan dan berlubang mulai dari berdiameter kecil hingga besar. Bahkan, saat musim penghujan tiba maka lubang jalan berubah menjadi genangan air.

Warga pun berduyun-duyun, untuk meramaikan aksi tangkap sejumlah 400 ikan lele konsumsi gratis menggunakan tangan kosong di jalan berlubang.

Salah seorang warga setempat yakni Sumedi menyampaikan, kerusakan ruas jalan Bumidaya - Pulau Jaya telah berlangsung cukup lama.

"Diperhatikan jalan di Bumi Restu, dari 10 tahun kesini belum tersentuh sama sekali," ucapnya. Kamis (10/4/25).

Menurutnya, masyarakat setempat yang mayoritas bekerja sebagai petani, sudah merindukan jalan mulus untuk mempermudah mobilitas.

"Dan harapan masyarakat Bumi Restu, seharusnya jalan sudah bagus namun sampai sekarang belum bagus. Nah harapannya tahun ini harus ada perbaikan jalan. Warga sangat mendukung untuk kedepannya ada perbaikan jalan," kata dia.

Disinggung mengenai kerusakan jalan tersebut apakah pernah menimbulkan kecelakaan bagi warga yang melintas, Sumedi menyebut ada dan warga cuma bisa pasrah.

"Sebenarnya ada (kecelakaan), cuma masyarakat tahunya sudah jatuh ya sudah," jelas Sumedi.

Dari video amatir yang diterima, tampak ratusan warga meramaikan aksi itu sembari membentangkan spanduk dengan aneka tulisan yang menggelitik.

Seperti, 'awas jalan rusak perbanyak istighfar bolo, lalu 'mobil pejabat elit jalan sulit', dan 'pelan-pelan boss, lubang di jalan tak senikmat lubang di ranjang'. (*)