• Jumat, 18 April 2025

Petani Lampung Selatan Jual Gabah Dibawah Harga Pemerintah

Kamis, 10 April 2025 - 13.52 WIB
89

Petani di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, saat memanen padi. Kamis (10/4/2025). Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Petani di Lampung Selatan mengungkapkan penyerapan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp6.500 per kilogram masih belum sesuai harapan.

Dari informasi yang dihimpun, gabah petani yang diserap melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kabupaten Lampung Selatan, pada prakteknya lewat rekanan.

Dari situlah masalah timbul, rekanan yang membeli langsung gabah petani berdalih menanggung biaya kuli panggul hingga transportasi ke gudang Bulog.

Akhirnya, HPP gabah yang seharusnya Rp6.500 per kilogram pada praktiknya hanya diterima oleh petani sebesar Rp6.200-6.300 per kilogram.

Salah seorang petani di Kecamatan Sidomulyo  menyampaikan, para petani yang menjual gabah ke Bulog melalui rekanan yang ada di beberapa kecamatan. 

"Di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, gabah petani dibeli oleh rekanan seharga Rp6.200-6.300 per kilogram," ujar sumber yang enggan namanya ditulis, Kamis (10/4/2025).

Alasannya, para rekanan yang menanggung upah para kuli panggul atau bongkar muat ditambah biaya transportasi dari lokasi pembelian gabah ke gudang Bulog.

"Kalau di Desa Munjuk Sampurna, Kecamatan Kalianda, gabah petani dibeli dengan harga Rp6.300 per kilogram," sambungnya.

Kondisi itu, juga berlaku bagi para petani di Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji. Gabah hasil panen dibeli oleh rekanan seharga Rp6.200-6.300 per kilogram.

Petani juga mengeluhkan, pembelian gabah oleh Bulog melalui rekanan tak langsung dibayar hari itu melainkan menunggu hingga 8 hari.

"Kalau petani di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, memilih menjual gabah ke tengkulak di harga Rp6.550-6.600 per kilogram atau lebih dari HPP," kata sumber. (*)