Pelaku Usaha Diminta Gunakan DTSEN dalam Penyaluran CSR

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf
atau Gus Ipul meminta pihak swasta untuk menggunakan Data Tunggal Sosial
Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam penyaluran Corporate Social Responsibility
(CSR). Hal ini juga menjadi bagian program pengentasan kemiskinan.
Gus Ipul menjelaskan bahwa saat ini Kementerian dan Lembaga telah
mengintegrasikan seluruh program pengentasan kemiskinan melalui DTSEN. Sehingga
ia mengajak para pelaku usaha untuk menyalurkan program CSR melalui data yang
sama.
"Kami ingin mengajak kepada bapak ibu sekalian dunia usaha untuk bisa
bersama-sama dengan kami juga menggunakan data (DTSEN) yang sama dan sekaligus
berpadu mengintegrasikan program-program CSR untuk juga berpedoman pada DTSN
juga beserta program pemerintah," kata Gus Ipul seperti dikutip dari CNBC,
Kamis (10/4/2025).
Gus Ipul menjelaskan implementasi satu data ini dilakukan supaya bisa
menghilangkan ego sektoral dari tiap instansi dalam pengentasan kemiskinan.
"Maka pendekatan kita dalam mengentaskan kemiskinan membandingkan
kesejahteraan sosial adalah terarah, terpadu, berkelanjutan, maka itu sejak
awal bapak presiden merancang program kementerian ini supaya sinergi
menghilangkan ego sektoral," kata Gus Ipul.
Adapun dua dasar hukum dalam penggunaan satu data dan pengentasan
kemiskinan, yakni Instruksi Presiden Nomor 4 tentang Data Tunggal Sosial dan
Ekonomi Nasional (DTSEN), dan Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi
Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Dalam kesempatan itu Gus Ipul juga melaporkan realisasi penyaluran bantuan
sosial (Bansos) hingga kuartal I-2025 telah mencapai sebesar Rp 18 triliun.
capaian pencairan Bansos tersebut setara dengan 25% dari seluruh pagu anggaran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, jumlah
penduduk miskin di Lampung sebanyak 941 ribu orang pada Maret 2024.
"Jumlah penduduk miskin di Maret 2024 mengalami penurunan sebanyak 29
ribu orang atau sekitar 0,42 persen dibandingkan Maret 2023," ujar Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui
keterangannya secara daring beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, jumlah penduduk miskin Lampung di Maret 2024 tercatat 941
ribu orang. Sedangkan pada Maret 2023 berjumlah 970 ribu orang.
"Tingkat kemiskinan bila dilihat berdasarkan tempat tinggal untuk di
perkotaan sebesar 8,18 persen dan di desa 11,97 persen," katanya.
Dia menjelaskan, jumlah penduduk miskin yang terkonsentrasi di daerah
pedesaan sebanyak 697 ribu jiwa. Sedangkan di perkotaan jumlahnya ada 244 ribu
jiwa.
"Pada Maret 2024 jumlah penduduk miskin di perkotaan mengalami
peningkatan sebanyak 11 ribu orang dari 232 ribu orang di Maret 2023 menjadi
244 ribu di Maret 2024. Sedangkan jumlah penduduk di pedesaan turun sebanyak 40
ribu orang dari jumlah 737 ribu orang di Maret 2023 menjadi 697 ribu di Maret
2024," ucap dia. (*)
Berita Lainnya
-
Kementan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional Lewat Brigade Pangan
Jumat, 18 April 2025 -
Polisi Siapkan Rekayasa Lalin Saat Demo Bela Palestina di Tugu Adipura Besok
Jumat, 18 April 2025 -
Universitas Teknokrat dan SMAN 2 Natar Teken MoU, Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan
Jumat, 18 April 2025 -
Alumni SMAN 2 Bandar Lampung Angkatan 1999 Silaturahmi ke Almamater, Undang Hadiri Halalbihalal Akbar
Jumat, 18 April 2025