• Jumat, 18 April 2025

Pelaku Usaha Diminta Gunakan DTSEN dalam Penyaluran CSR

Kamis, 10 April 2025 - 15.17 WIB
42

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta pihak swasta untuk menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini juga menjadi bagian program pengentasan kemiskinan.

Gus Ipul menjelaskan bahwa saat ini Kementerian dan Lembaga telah mengintegrasikan seluruh program pengentasan kemiskinan melalui DTSEN. Sehingga ia mengajak para pelaku usaha untuk menyalurkan program CSR melalui data yang sama.

"Kami ingin mengajak kepada bapak ibu sekalian dunia usaha untuk bisa bersama-sama dengan kami juga menggunakan data (DTSEN) yang sama dan sekaligus berpadu mengintegrasikan program-program CSR untuk juga berpedoman pada DTSN juga beserta program pemerintah," kata Gus Ipul seperti dikutip dari CNBC, Kamis (10/4/2025).

Gus Ipul menjelaskan implementasi satu data ini dilakukan supaya bisa menghilangkan ego sektoral dari tiap instansi dalam pengentasan kemiskinan.

"Maka pendekatan kita dalam mengentaskan kemiskinan membandingkan kesejahteraan sosial adalah terarah, terpadu, berkelanjutan, maka itu sejak awal bapak presiden merancang program kementerian ini supaya sinergi menghilangkan ego sektoral," kata Gus Ipul.

Adapun dua dasar hukum dalam penggunaan satu data dan pengentasan kemiskinan, yakni Instruksi Presiden Nomor 4 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), dan Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Dalam kesempatan itu Gus Ipul juga melaporkan realisasi penyaluran bantuan sosial (Bansos) hingga kuartal I-2025 telah mencapai sebesar Rp 18 triliun. capaian pencairan Bansos tersebut setara dengan 25% dari seluruh pagu anggaran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, jumlah penduduk miskin di Lampung sebanyak 941 ribu orang pada Maret 2024.

"Jumlah penduduk miskin di Maret 2024 mengalami penurunan sebanyak 29 ribu orang atau sekitar 0,42 persen dibandingkan Maret 2023," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangannya secara daring beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, jumlah penduduk miskin Lampung di Maret 2024 tercatat 941 ribu orang. Sedangkan pada Maret 2023 berjumlah 970 ribu orang.

"Tingkat kemiskinan bila dilihat berdasarkan tempat tinggal untuk di perkotaan sebesar 8,18 persen dan di desa 11,97 persen," katanya.

Dia menjelaskan, jumlah penduduk miskin yang terkonsentrasi di daerah pedesaan sebanyak 697 ribu jiwa. Sedangkan di perkotaan jumlahnya ada 244 ribu jiwa.

"Pada Maret 2024 jumlah penduduk miskin di perkotaan mengalami peningkatan sebanyak 11 ribu orang dari 232 ribu orang di Maret 2023 menjadi 244 ribu di Maret 2024. Sedangkan jumlah penduduk di pedesaan turun sebanyak 40 ribu orang dari jumlah 737 ribu orang di Maret 2023 menjadi 697 ribu di Maret 2024," ucap dia. (*)