• Jumat, 18 April 2025

Harga Lebih Tinggi, Petani Padi di Pesawaran Pilih Jual Gabah ke Tengkulak

Kamis, 10 April 2025 - 13.32 WIB
47

Bupati Dendi Ramadhona saat panen raya di Desa Kutorejo, Kecamatan Gedong Tataan. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Pesawaran - Sejumlah petani padi di Kabupaten Pesawaran lebih memilih menjual hasil panennya kepada tengkulak atau pengusaha penggilingan padi dibandingkan ke gudang Bulog.

Hal ini disebabkan oleh harga beli Bulog yang dinilai lebih rendah, yakni hanya Rp6.500 per kilogram, sementara tengkulak menawarkan harga yang lebih tinggi, yakni di kisaran Rp 7.000 hingga Rp 7.300 per kilogram (Gabah kering).

"Kalau ke Bulog cuma dihargai Rp6.500, sedangkan ke tengkulak bisa dapat Rp7.200. Jelas kami pilih yang lebih tinggi," ujar Sukiman, salah satu petani di Kecamatan Gedong Tataan, Rabu (10/4/25).

Meski demikian, para petani menyatakan tetap menyambut baik dan menghargai harga pembelian yang telah ditetapkan oleh Bulog.

Menurut mereka, kebijakan tersebut sudah cukup membantu menjaga kepastian pasar, terutama saat harga gabah jatuh.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan oleh tengkulak dan pengusaha gilingan padi masih lebih menarik secara ekonomi.

“Petani tetap senang dengan adanya patokan harga dari Bulog. Itu jadi pegangan kami agar tidak ditekan harga saat panen raya. Tapi faktanya, tengkulak kasih harga lebih tinggi, ya kami pilih yang lebih menguntungkan,” tambahnya.

Selain pertimbangan harga, banyak petani juga telah menjalin kerja sama dengan pengusaha penggilingan padi lokal.

Dalam kesepakatan tersebut, mereka tidak hanya mendapatkan harga jual yang lebih kompetitif, tetapi juga keuntungan tambahan berupa upah giling jika memproses padinya di tempat tersebut.

"Kalau kami bawa ke penggilingan, gabah bisa langsung digiling, dijual dalam bentuk beras, dan kami dapat tambahan dari upah giling. Jadi lebih menguntungkan," ujarnya

Kondisi ini bisa membuat serapan gabah oleh Bulog di wilayah Pesawaran menjadi minim, meskipun pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk menjaga stabilitas pasar dan stok pangan nasional.

Untuk diketahui di Kabupaten Pesawaran luas lahan persawahan tercatat mencapai 12.926.02 Hektare yang tersebar di 11 kecamatan yang ada di Bumi Andan Jejama tersebut.

Beberapa hari lalu pemerintah setempat dihadiri langsung oleh Bupati Dendi Ramadhona, melaksanakan panen raya di desa Kutorejo, Kecamatan Gedong Tataan, diwilayah tersebut terdapat lahan persahawan yang luasnya mencapai 121 Hekatare dengan dua kali masa tanam dalam setahun.

Dalam arahannya Bupati Dendi mengajak para petani untuk ikut mendukung dan membantu distribusi secara penuh penyerapan gabah oleh Bulog di Kabupaten Pesawaran.

"Bulog sudah ada MoU dengan pemerintah pusat, kita dukung penuh penyerapan gabah dan distribusi beras Bulog, salah satunya melalui program beras Andan Jejama yang berkualitas dan harga terjangkau," ucapnya. (*)