• Senin, 21 April 2025

Gelar Unjuk Rasa, Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Sampaikan Empat Tuntutan

Kamis, 10 April 2025 - 10.11 WIB
79

Ratusan buruh PT. San Xiong Steel melakukan unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Lampung, Kamis (10/4/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ratusan buruh PT. San Xiong Steel Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Lampung, Kamis (10/4/2025) pagi.

Bendahara Serikat Buruh San Xiong (SBSX), Irfan mengatakan, jika setidaknya terdapat empat point tuntutan yang disampaikan oleh para buruh kepada Pemprov Lampung.

"Untuk aksi hari ini seluruh karyawan ikut untuk kisaran mungkin 350 orang. Dan berdasarkan kesepakatan ada empat point tuntutan kami kepada pemerintah," kata dia.

Menurutnya tuntutan pertama adalah para buruh meminta kepada perusahaan untuk segera membayarkan gaji bulan Maret yang seharusnya sudah diterima oleh buruh pada 7 April.

"Kami menuntut hak kami yaitu gaji kami bulan Maret yang belum dibayarkan. Ini harusnya sudah kami terima tanggal 7 April dan ini belum dibayarkan. Besaran nya sesuai UMK Lampung Selatan sekitar Rp 3.076.990," kata dia.

Tuntutan selanjutnya adalah kepastian status para buruh dibawah manajemen baru. Semula PT. San Xiong Stewl dimiliki oleh warga negara asing Lim Tong Tong dan sekarang manajemen baru Finni Fong.

"Kedua tentang status kami ke depannya nanti, apabila perselisihan ini panjang kami minta kepastian siapa yang akan menggaji kami selanjutnya," katanya lagi.

"Ketiga untuk yang dari bulan Maret sudah mengajukan resign ya tolong nanti siapapun pihak manajemen yang memimpin PT. San Xiong Steel untuk dapat dibayarkan," sambungnya.

Tuntutan selanjutnya ia meminta kepada Pemprov Lampung untuk dapat menyelesaikan permasalahan para buruh sehingga haknya dapat dipenuhi oleh perusahaan.

"Kami meminta pemerintah agar segera menyelesaikan masalah ini jadi kami sebagai karyawan bisa memiliki kepastian siapa yang bakal memimpin perusahaan ini," katanya.

"Kalau manajemen baru ingin memecat ya keluarkan surat pemecatannya berikan hak-hak kami jadi tidak menggantung. Jadi selama ini seolah kami ini karyawan di ping pong tidak ada kejelasan," sambungnya.

Menurutnya, saat ini perusahaan sudah dibawah manajemen baru dan para pekerja sudah tidak masuk kedalam perusahaan sejak 8 April kemarin.

"Perusahaan sekarang sudah diambil alih oleh manajemen baru. Berita terbaru pihak security pun tidak bisa masuk, perusahaan digembok oleh pihak manajemen baru yang ada di dalam perusahaan itu cuman manajemen baru," tutupnya.

Hingga saat ini para buruh basih bergantian menyampaikan orasi. Selain itu Pemprov Lampung juga dijadwalkan akan melakukan audiensi dengan para buruh. (*)