Gelar Unjuk Rasa, Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Sampaikan Empat Tuntutan

Ratusan buruh PT. San Xiong Steel melakukan unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Lampung, Kamis (10/4/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ratusan buruh PT. San Xiong Steel
Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Lampung, Kamis
(10/4/2025) pagi.
Bendahara Serikat Buruh San Xiong (SBSX), Irfan mengatakan, jika setidaknya
terdapat empat point tuntutan yang disampaikan oleh para buruh kepada Pemprov
Lampung.
"Untuk aksi hari ini seluruh karyawan ikut untuk kisaran mungkin 350
orang. Dan berdasarkan kesepakatan ada empat point tuntutan kami kepada
pemerintah," kata dia.
Menurutnya tuntutan pertama adalah para buruh meminta kepada perusahaan
untuk segera membayarkan gaji bulan Maret yang seharusnya sudah diterima oleh
buruh pada 7 April.
"Kami menuntut hak kami yaitu gaji kami bulan Maret yang belum
dibayarkan. Ini harusnya sudah kami terima tanggal 7 April dan ini belum
dibayarkan. Besaran nya sesuai UMK Lampung Selatan sekitar Rp 3.076.990,"
kata dia.
Tuntutan selanjutnya adalah kepastian status para buruh dibawah manajemen
baru. Semula PT. San Xiong Stewl dimiliki oleh warga negara asing Lim Tong Tong
dan sekarang manajemen baru Finni Fong.
"Kedua tentang status kami ke depannya nanti, apabila perselisihan ini
panjang kami minta kepastian siapa yang akan menggaji kami selanjutnya,"
katanya lagi.
"Ketiga untuk yang dari bulan Maret sudah mengajukan resign ya tolong
nanti siapapun pihak manajemen yang memimpin PT. San Xiong Steel untuk dapat
dibayarkan," sambungnya.
Tuntutan selanjutnya ia meminta kepada Pemprov Lampung untuk dapat
menyelesaikan permasalahan para buruh sehingga haknya dapat dipenuhi oleh
perusahaan.
"Kami meminta pemerintah agar segera menyelesaikan masalah ini jadi
kami sebagai karyawan bisa memiliki kepastian siapa yang bakal memimpin
perusahaan ini," katanya.
"Kalau manajemen baru ingin memecat ya keluarkan surat pemecatannya
berikan hak-hak kami jadi tidak menggantung. Jadi selama ini seolah kami ini
karyawan di ping pong tidak ada kejelasan," sambungnya.
Menurutnya, saat ini perusahaan sudah dibawah manajemen baru dan para
pekerja sudah tidak masuk kedalam perusahaan sejak 8 April kemarin.
"Perusahaan sekarang sudah diambil alih oleh manajemen baru. Berita
terbaru pihak security pun tidak bisa masuk, perusahaan digembok oleh pihak
manajemen baru yang ada di dalam perusahaan itu cuman manajemen baru,"
tutupnya.
Hingga saat ini para buruh basih bergantian menyampaikan orasi. Selain itu
Pemprov Lampung juga dijadwalkan akan melakukan audiensi dengan para buruh. (*)
Berita Lainnya
-
Bandar Lampung Kembali Dikepung Banjir, Rumah Terendam hingga Tiga Nyawa Melayang
Senin, 21 April 2025 -
Tiga Kajati Berganti, Kasus Dana Hibah KONI Lampung Masih Mandek
Senin, 21 April 2025 -
Tiga Warga Panjang Bandar Lampung Meninggal Dunia Akibat Banjir
Senin, 21 April 2025 -
Reuni Alumni SMAN 2 Bandar Lampung Digelar di Universitas Teknokrat Indonesia, Gubernur Mirza Dorong Peningkatan SDM
Minggu, 20 April 2025