Upacara Karya Mamungkah di Desa Brawijaya, Wujud Toleransi dan Gotong Royong Umat Hindu di Lampung Timur

Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah menghadiri Upacara Karya Mamungkah di Desa Brawijaya. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung
Timur - Upacara Karya Mamungkah yang digelar di Desa Brawijaya, Sekampung Udik,
Lampung Timur, menjadi momen langka yang hanya berlangsung setiap sepuluh tahun
sekali. Acara sakral ini tidak hanya menjadi sarana berdoa bagi umat Hindu
setempat, tetapi juga memperlihatkan kekompakan masyarakat dalam menjalankan
tradisi tanpa mengandalkan dana hibah pemerintah, melainkan melalui gotong
royong bersama.
Bupati Lampung Timur, Ela
Siti Nuryamah, dalam sambutannya menekankan pentingnya acara tersebut sebagai
simbol kerukunan antar umat beragama di daerah yang dikenal dengan keberagaman
suku dan agama ini. Ia mengajak semua umat beragama di Lampung untuk saling
berdampingan dan membangun toleransi agar Provinsi Lampung tetap menjadi tempat
yang indah dan harmonis.
"Dengan adanya
kerukunan dan toleransi, Lampung akan terus berkembang menjadi provinsi yang
harmonis. Kami di pemerintah juga fokus pada pembangunan yang bermanfaat bagi
masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur jalan antar daerah," ujar Ela.
Rabu (9/4/25).
Ela juga menyoroti keindahan
Desa Brawijaya yang dikenal dengan nuansa Bali, mulai dari bangunan khas Bali
hingga suasana yang kental dengan kebudayaan Hindu. Desa ini, meski memiliki
ciri khas Bali, tetap menunjukkan keberagaman yang menjadi kekuatan dalam menjaga
kerukunan.
"Perayaan Karya
Mamungkah ini tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, luar
biasanya, seluruh kegiatan ini dilakukan melalui gotong royong masyarakat tanpa
mengandalkan hibah dari pemerintah," kata Ela.
Dalam kesempatan yang sama,
Nengah Darsana, tokoh Hindu setempat, menjelaskan bahwa Pura Dalem yang ada di
desa ini digunakan sebagai tempat untuk upacara Ngaben serta sebagai tempat
untuk berdoa dalam rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh.
Ela menambahkan bahwa peran
serta tokoh agama Hindu di Lampung Timur sangat diperlukan untuk kemajuan
daerah, mengingat kontribusi mereka dalam menjaga keharmonisan dan mendukung
program pembangunan daerah. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus
bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan Lampung Timur yang lebih baik.
"Tanpa kekompakan dan
kerja sama seluruh masyarakat, kami, baik saya maupun Pak Azwar Hadi, tidak
akan bisa memajukan Lampung Timur," pungkas Ela. (*)
Berita Lainnya
-
Miris! Jalan Penghubung Dusun di Desa Labuhanratu Lamtim Masih Tanah
Rabu, 16 April 2025 -
Warga Desa Braja Gemilang Buru Buaya Sepanjang 4 Meter di Sungai Kuala Penet
Selasa, 15 April 2025 -
Kejati Fokus Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi Gerbang Rumah Dinas Bupati Lamtim
Selasa, 15 April 2025 -
Bupati Lampung Timur Apresiasi Program Jaksa Sahabat Nelayan
Selasa, 15 April 2025