Meningkat 21,57 Persen, Penyaluran KUR di Lampung 2024 Terealisasi Rp10,35 Triliun

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung Mohammad Dody Fachrudin. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat
(KUR) di Provinsi Lampung sampai dengan 31 Desember 2024 sebesar Rp10,350
triliun kepada 208.614 debitur.
Hal itu terungkap dalam data Kajian Fiskal Regional Lampung 2024 Kantor
Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung
yang dikutip Rabu (9/4/2025).
Dalam keterangannya, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung Mohammad Dody
Fachrudin menyampaikan, nilai penyaluran KUR tahun 2024 meningkat sebesar 21,57
persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebanyak Rp8,513 triliun
dengan 177.278 debitur.
“Peningkatan ini dipengaruhi oleh dominasi sektor pertanian dan perdagangan
yang merupakan sektor utama di Provinsi Lampung sebagai penerima utama KUR,
komitmen perbankan dalam mendukung UMKM, serta pertumbuhan ekonomi regional
yang positif,” ungkap dia.
Menurut Dody, penyaluran KUR berdasarkan skema juga menunjukkan bahwa skema
Mikro menjadi yang paling diminati oleh debitur, dengan porsi yang terus
meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Sebaliknya, skema tenaga kerja Indonesia (TKI) memiliki penyaluran paling
kecil, didukung oleh kuota nasional yang masih terbatas. Isu utama dalam skema
TKI meliputi tingginya tingkat kredit macet akibat sulitnya pemantauan
pembayaran oleh debitur di luar negeri, minimnya sosialisasi, serta
keterbatasan bank penyalur yang memiliki kuota untuk skema ini.
“Pada tahun 2024, sebaran penyaluran KUR berdasarkan skema menunjukkan
dominasi skema Mikro dengan Rp197,62 miliar kepada 197.617 debitur, diikuti
oleh skema Kecil sebesar Rp9,35 miliar kepada 9.350 debitur, skema Supermikro
Rp1,63 miliar kepada 1.629 debitur, dan skema TKI yang paling kecil dengan Rp18
juta kepada 18 debitur,” bebernya.
Lebih lanjut Dody menyampaikan, dari perspektif sektor, penyaluran KUR
terbesar di Lampung terdapat pada Sektor pertanian dan perdagangan. Kedua
sektor tersebut memiliki porsi hingga 92,60 persen dari total penyaluran KUR
dengan jumlah 254.857 debitur dari kedua sektor tersebut.
“Hal ini seiring dengan kontribusi dominan sektor pertanian dan perdagangan
dalam perekonomian Lampung dan merupakan sektor unggulan,” ungkapnya.
Ia menyebut penyaluran KUR terkonsentrasi di Kabupaten Lampung Tengah yang
mencapai Rp2,472 triliun kepada sebanyak 57.500 debitur, dan penyaluran paling
rendah pada Kabupaten Pesisir Barat sebesar Rp94,19 miliar kepada sebanyak
2.663 debitur.
“Penyaluran KUR di Provinsi Lampung Sebagian besar disalurkan melalui Bank
Rakyat Indonesia sebesar 72,68 persen dari total penyaluran, diikuti oleh Bank
Mandiri dan BPD Lampung secara berturut-turut 8,9 dan 7,8 persen dari total
penyaluran,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
12 Peserta Aksi Bela Palestina Pingsan, 3 Dirujuk ke Rumah Sakit
Sabtu, 19 April 2025 -
Aksi Bela Palestina di Tugu Adipura, AWG dan Aliansi Lampung Serukan Solidaritas Kemanusiaan
Sabtu, 19 April 2025 -
Baru Dilantik, Kapolres Pesawaran Diminta Segera Susun Rencana Pengamanan PSU Pilkada
Sabtu, 19 April 2025 -
Polda Lampung Mutasi Besar-besaran, 4 Pejabat Utama dan 6 Kapolres Diganti
Sabtu, 19 April 2025