• Minggu, 20 April 2025

Meningkat 21,57 Persen, Penyaluran KUR di Lampung 2024 Terealisasi Rp10,35 Triliun

Rabu, 09 April 2025 - 13.28 WIB
41

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung Mohammad Dody Fachrudin. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Lampung sampai dengan 31 Desember 2024 sebesar Rp10,350 triliun kepada 208.614 debitur.

Hal itu terungkap dalam data Kajian Fiskal Regional Lampung 2024 Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung yang dikutip Rabu (9/4/2025).

Dalam keterangannya, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung Mohammad Dody Fachrudin menyampaikan, nilai penyaluran KUR tahun 2024 meningkat sebesar 21,57 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebanyak Rp8,513 triliun dengan 177.278 debitur.

“Peningkatan ini dipengaruhi oleh dominasi sektor pertanian dan perdagangan yang merupakan sektor utama di Provinsi Lampung sebagai penerima utama KUR, komitmen perbankan dalam mendukung UMKM, serta pertumbuhan ekonomi regional yang positif,” ungkap dia.

Menurut Dody, penyaluran KUR berdasarkan skema juga menunjukkan bahwa skema Mikro menjadi yang paling diminati oleh debitur, dengan porsi yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.

Sebaliknya, skema tenaga kerja Indonesia (TKI) memiliki penyaluran paling kecil, didukung oleh kuota nasional yang masih terbatas. Isu utama dalam skema TKI meliputi tingginya tingkat kredit macet akibat sulitnya pemantauan pembayaran oleh debitur di luar negeri, minimnya sosialisasi, serta keterbatasan bank penyalur yang memiliki kuota untuk skema ini.

“Pada tahun 2024, sebaran penyaluran KUR berdasarkan skema menunjukkan dominasi skema Mikro dengan Rp197,62 miliar kepada 197.617 debitur, diikuti oleh skema Kecil sebesar Rp9,35 miliar kepada 9.350 debitur, skema Supermikro Rp1,63 miliar kepada 1.629 debitur, dan skema TKI yang paling kecil dengan Rp18 juta kepada 18 debitur,” bebernya.

Lebih lanjut Dody menyampaikan, dari perspektif sektor, penyaluran KUR terbesar di Lampung terdapat pada Sektor pertanian dan perdagangan. Kedua sektor tersebut memiliki porsi hingga 92,60 persen dari total penyaluran KUR dengan jumlah 254.857 debitur dari kedua sektor tersebut.

“Hal ini seiring dengan kontribusi dominan sektor pertanian dan perdagangan dalam perekonomian Lampung dan merupakan sektor unggulan,” ungkapnya.

Ia menyebut penyaluran KUR terkonsentrasi di Kabupaten Lampung Tengah yang mencapai Rp2,472 triliun kepada sebanyak 57.500 debitur, dan penyaluran paling rendah pada Kabupaten Pesisir Barat sebesar Rp94,19 miliar kepada sebanyak 2.663 debitur.

“Penyaluran KUR di Provinsi Lampung Sebagian besar disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia sebesar 72,68 persen dari total penyaluran, diikuti oleh Bank Mandiri dan BPD Lampung secara berturut-turut 8,9 dan 7,8 persen dari total penyaluran,” pungkasnya. (*)