• Jumat, 18 April 2025

Kasus DBD di Mesuji Capai 112, Warga Diminta Tetap Waspada

Rabu, 09 April 2025 - 14.09 WIB
25

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Mesuji – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mesuji terus merangkak naik pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Hingga April 2025, tercatat sebanyak 112 kasus DBD terjadi di wilayah tersebut.

Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap peningkatan kasus DBD yang terjadi bersamaan dengan musim hujan.

“Kami dari Dinkes Mesuji beserta jajaran Puskesmas mengingatkan warga agar waspada terhadap penyebaran DBD yang saat ini meningkat, khususnya setelah libur Lebaran kemarin,” ujar Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Mesuji, Suyono, Rabu (9/4/2025).

Suyono menjelaskan, intensitas hujan yang meningkat menyebabkan banyaknya genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.

“Genangan air menjadi sarang nyamuk. Ini yang harus diwaspadai oleh masyarakat,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan dari diri sendiri dan lingkungan sekitar, tidak hanya mengandalkan tenaga medis.

“Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya dengan melakukan gerakan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” tambahnya.

Dinas Kesehatan melalui 14 Puskesmas yang tersebar di Mesuji juga terus melakukan sosialisasi, pemantauan, serta upaya penanganan dan pencegahan secara berkala di titik-titik rawan jentik nyamuk.

“Sampai hari ini, kami mencatat sudah ada 112 kasus DBD sejak Januari hingga awal April 2025. Kemungkinan jumlah ini masih akan terus bertambah hingga akhir tahun,” ungkapnya.

Suyono kembali mengingatkan agar warga memperhatikan kebersihan lingkungan rumah, terutama benda-benda yang dapat menampung air seperti ember, kaleng bekas, dan wadah lainnya.

“Bekas cat atau wadah yang bisa menampung air sebaiknya segera dibuang jika tidak digunakan, agar tidak menjadi sarang nyamuk. Intinya, tetap waspada,” pungkasnya. (*)