Sempat Dua Bulan Turun, Inflasi Lampung Kembali Meningkat Jadi 1,58 Persen

Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung, Muhammad Ilham Salam. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Setelah sempat mengalami penurunan
inflasi year-on-years (y-on-y) dalam dua bulan terakhir yakni Januari dan
Februari 2025, inflasi Provinsi Lampung kembali meningkat pada Maret 2025.
Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, inflasi (y-on-y)
Januari berada di angka 1,04 persen, turun dibandingkan Desember 2024 yang
sebesar 1,57 persen. Sedangkan Februari 2025 menjadi -0,02 persen, dan Maret
2025 meningkat jadi 1,58 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung, Muhammad Ilham Salam
menyampaikan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang
ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks (inflasi) kelompok pengeluaran,
yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar
3,76 persen;
Kelompok pakaian dan alas kaki 1,07 persen; kelompok perlengkapan,
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,24 persen; kelompok kesehatan
1,36 persen; kelompok transportasi 0,73 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan
budaya 3,83 persen; kelompok pendidikan 5,64 persen; kelompok penyediaan
makanan dan minuman/restoran 1,40 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan
jasa lainnya sebesar 5,97 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 5,84
persen; dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami
deflasi sebesar 0,68 persen,” jelas dia dalam konferensi pers secara daring,
Selasa (8/4/2025).
Sedangkan, lanjut Ilham, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Maret
2024 tercatat inflasi sebesar 1,96 persen dan tingkat inflasi year to date
(y-to-d) Maret 2025 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen.
Pada Maret 2025, seluruh kota indeks harga konsumen (IHK) di Provinsi
Lampung yang berjumlah empat kabupaten/kota yaitu Lampung Timur, Mesuji, Bandar
Lampung dan Metro, mengalami inflasi secara y-on-y.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Mesuji sebesar 2,54 persen, dengan
IHK sebesar 113,13. “Sementara itu, inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota
Metro yaitu sebesar 1,39 persen dengan IHK sebesar 107,25,” ungkapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Rumah Kepala Ombudsman Lampung Dibobol Maling, Motor dan iPad Berisi Data Penting Lenyap
Rabu, 16 April 2025 -
Inovasi Sepeda Listrik, Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Teknokrat Indonesia Kembangkan Sistem Keamanan Berbasis IoT
Rabu, 16 April 2025 -
Bedah Buku 'Kami (Bukan) Sarjana Kertas' Warnai Peringatan World Book Day di UIN RIL
Rabu, 16 April 2025 -
Liga 4 Seri Nasional Dimulai, Persikomet Metro Optimis Tembus 8 Besar dan Lolos Liga 3
Rabu, 16 April 2025