• Selasa, 08 April 2025

Arus Mudik dan Balik Lebaran di Lampung, Terjadi 53 Kecelakaan, 11 Korban Meninggal

Selasa, 08 April 2025 - 08.17 WIB
45

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 53 kecelakaan lalu lintas terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025 di Provinsi Lampung. Akibat kecelakaan tersebut, 11 korban meninggal dunia dan 109 orang mengalami luka berat dan luka ringan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengatakan, terjadi 53 kecelakaan lalu lintas sejak H-7 hingga H+1 Lebaran tahun 2025 di Provinsi Lampung.

Bambang mengungkapkan, angka kecelakaan tahun 2025 mengalami peningkatan 2 persen dibandingkan tahun 2024.

"Berdasarkan laporan harian posko Ditlantas, kecelakaan pada tahun 2024 ada 52 kejadian sedangkan tahun 2025 sebanyak 53 kejadian. Sehingga selisih sebanyak 1 kejadian atau tren naik 2 persen," kata Bambang, Sabtu (5/4/2025).

Bambang menjelaskan, untuk korban meninggal dunia akibat kecelakaan tahun 2024 sebanyak 18 orang, dan tahun 2025 sebanyak 11 orang sehingga selisih sebanyak 7 korban meninggal atau tren turun 39 persen.

"Untuk korban luka berat tahun 2024 sebanyak 39 orang sedangkan tahun 2025 sebanyak 54 orang, sehingga selisih sebanyak 15 korban luka berat atau tren naik 38 persen," jelasnya.

Selanjutnya untuk korban luka ringan tahun 2024 sebanyak 64 orang sedangkan tahun 2025 ada sebanyak 55 orang, sehingga selisih sebanyak 9 korban luka ringan atau tren turun 14 persen.

"Untuk kerugian material tahun 2024 sebesar Rp383.700.000 sedangkan tahun 2025 sebanyak Rp354.300.000. Sehingga selisih sebanyak Rp29.400.000 atau tren turun 8 persen," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, angka masyarakat yang mudik Lebaran 2025 meningkat 0,6%. Kendati demikian, lanjut Jenderal Sigit, angka kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran 2025 menurun dibanding tahun 2024 lalu.

"Kemudian angka yang melaksanakan mudik dan balik angkanya meningkat 0,6% dibandingkan tahun 2024. Artinya dari sisi angka, masyarakat yang melaksanakan mudik terjadi peningkatan," kata Kapolri, Minggu (6/4/2025).

"Namun demikian, atas kerja keras seluruh rekan rekan dengan berbagai macam alternatif dan rekayasa dari sisi jumlah masyarakat yang mengalami kecelakaan ini juga mengalami penurunan," kata Kapolri.  Kapolri mengatakan, kecelakaan di jalan turun 12% dan yang fatalitas turun 88%.

Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menambahkan angka kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal dunia saat arus mudik dan balik Lebaran 2025 turun sebanyak 47 persen dibanding tahun 2024 lalu.

"Fatalitas korban meninggal dunia turun 47 persen, ini selama operasi data nasional," kata Irjen Agus Suryonugroho, Senin (7/4/2025).

Ia mengatakan, angka korban tewas akibat kecelakaan di jalan tol juga menurun drastis dibanding tahun 2024 lalu. Angkanya mencapai 72 persen.

"Untuk fatalitas korban meninggal dunia di jalan tol dari 44 turun menjadi 12 (insiden), turun sejumlah 72 persen," imbuhnya.

Angka tersebut berbanding lurus dengan penurunan angka kecelakaan lalu lintas selama mudik dan balik Lebaran 2025. Penurunan jumlah kecelakaan mencapai 30 persen dibanding tahun lalu.

"Untuk laka lantas, Alhamdulillah ada penurunan, dari 3.728 (tahun lalu) selama operasi tahun 2025 (jadi) 2.637. Jadi ada penurunan jumlah kecelakaan 30 persen," tutur Agus.

Untuk angka kecelakaan lalu lintas di tol saat mudik dan balik menurun sampai 40 persen. Dari 53 kejadian pada 2024 menjadi 32 insiden pada 2025. 

"Mohon doa malam hari ini sampai besok pagi hingga nanti tanggal 7 dan 8 (April) pelaksanaan Operasi Ketupat khususnya arus balik berjalan dengan lancar," ungkapnya.

Ia menerangkan, angka kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran didominasi oleh pengguna motor hampir 2.334 kendaraan, kemudian mobil penumpang 107 kendaraan.

Kecelakaan tersebut karena kurangnya konsentrasi pengendara dan kurangnya menjaga jarak antar kendaraan satu dengan lainnya. Namun, secara keseluruhan mayoritas kecelakaan disebabkan karena pengemudi kelelahan.

“Rata-rata penyebabnya karena kurang konsentrasi, kurang bisa menjaga jarak antar kendaraan satu dengan kendaraan yang lain dan kedua adalah kelelahan, mengantuk,” ungkapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih sadar pada aturan berkendara di jalan tol, baik saat lalu lintas normal maupun saat penerapan rekayasa lalu lintas.

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, juga menyebut angka kecelakaan lalu pada masa angkutan Lebaran 2025 cenderung menurun dibandingkan dengan periode sama tahun 2024.

Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kolaborasi seluruh pihak, termasuk masyarakat yang selama perjalanan mematuhi aturan serta mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan perjalanan yang aman, nyaman dan selamat.

“Alhamdulillah sampai sejauh ini, berdasarkan data Kepolisian, kecelakaan lalu lintas menurun dan harapan kami ini bisa kita pertahankan,” kata Dudy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/4/2025).

“Sekali lagi kami berharap masyarakat dalam melakukan arus balik tetap hati-hati, waspada, jaga kondisi dan tidak terlalu memaksakan diri sehingga bisa selamat sampai tujuan,” imbuhnya.

Dudy juga mengimbau kepada masyarakat dalam melakukan arus balik tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk dan arahan petugas di lapangan sehingga arus balik bisa berjalan dengan lancar, aman dan tentunya selamat. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa 8 April 2025 dengan judul "Terjadi 53 Kecelakaan, 11 Korban Meninggal"