Arus Mudik dan Balik Lebaran di Lampung, Terjadi 53 Kecelakaan, 11 Korban Meninggal

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 53 kecelakaan lalu lintas terjadi
selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025 di Provinsi Lampung. Akibat
kecelakaan tersebut, 11 korban meninggal dunia dan 109 orang mengalami luka
berat dan luka ringan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo,
mengatakan, terjadi 53 kecelakaan lalu lintas sejak H-7 hingga H+1 Lebaran
tahun 2025 di Provinsi Lampung.
Bambang mengungkapkan, angka kecelakaan tahun 2025 mengalami peningkatan 2
persen dibandingkan tahun 2024.
"Berdasarkan laporan harian posko Ditlantas, kecelakaan pada tahun
2024 ada 52 kejadian sedangkan tahun 2025 sebanyak 53 kejadian. Sehingga
selisih sebanyak 1 kejadian atau tren naik 2 persen," kata Bambang, Sabtu
(5/4/2025).
Bambang menjelaskan, untuk korban meninggal dunia akibat kecelakaan tahun
2024 sebanyak 18 orang, dan tahun 2025 sebanyak 11 orang sehingga selisih
sebanyak 7 korban meninggal atau tren turun 39 persen.
"Untuk korban luka berat tahun 2024 sebanyak 39 orang sedangkan tahun
2025 sebanyak 54 orang, sehingga selisih sebanyak 15 korban luka berat atau
tren naik 38 persen," jelasnya.
Selanjutnya untuk korban luka ringan tahun 2024 sebanyak 64 orang sedangkan
tahun 2025 ada sebanyak 55 orang, sehingga selisih sebanyak 9 korban luka
ringan atau tren turun 14 persen.
"Untuk kerugian material tahun 2024 sebesar Rp383.700.000 sedangkan
tahun 2025 sebanyak Rp354.300.000. Sehingga selisih sebanyak Rp29.400.000 atau
tren turun 8 persen," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, angka masyarakat yang mudik
Lebaran 2025 meningkat 0,6%. Kendati demikian, lanjut Jenderal Sigit, angka
kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran 2025 menurun dibanding tahun 2024
lalu.
"Kemudian angka yang melaksanakan mudik dan balik angkanya meningkat
0,6% dibandingkan tahun 2024. Artinya dari sisi angka, masyarakat yang
melaksanakan mudik terjadi peningkatan," kata Kapolri, Minggu (6/4/2025).
"Namun demikian, atas kerja keras seluruh rekan rekan dengan berbagai
macam alternatif dan rekayasa dari sisi jumlah masyarakat yang mengalami
kecelakaan ini juga mengalami penurunan," kata Kapolri. Kapolri
mengatakan, kecelakaan di jalan turun 12% dan yang fatalitas turun 88%.
Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menambahkan angka kecelakaan
lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal dunia saat arus mudik dan balik
Lebaran 2025 turun sebanyak 47 persen dibanding tahun 2024 lalu.
"Fatalitas korban meninggal dunia turun 47 persen, ini selama operasi
data nasional," kata Irjen Agus Suryonugroho, Senin (7/4/2025).
Ia mengatakan, angka korban tewas akibat kecelakaan di jalan tol juga
menurun drastis dibanding tahun 2024 lalu. Angkanya mencapai 72 persen.
"Untuk fatalitas korban meninggal dunia di jalan tol dari 44 turun
menjadi 12 (insiden), turun sejumlah 72 persen," imbuhnya.
Angka tersebut berbanding lurus dengan penurunan angka kecelakaan lalu
lintas selama mudik dan balik Lebaran 2025. Penurunan jumlah kecelakaan mencapai
30 persen dibanding tahun lalu.
"Untuk laka lantas, Alhamdulillah ada penurunan, dari 3.728 (tahun
lalu) selama operasi tahun 2025 (jadi) 2.637. Jadi ada penurunan jumlah
kecelakaan 30 persen," tutur Agus.
Untuk angka kecelakaan lalu lintas di tol saat mudik dan balik menurun
sampai 40 persen. Dari 53 kejadian pada 2024 menjadi 32 insiden pada
2025.
"Mohon doa malam hari ini sampai besok pagi hingga nanti tanggal 7 dan
8 (April) pelaksanaan Operasi Ketupat khususnya arus balik berjalan dengan
lancar," ungkapnya.
Ia menerangkan, angka kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran
didominasi oleh pengguna motor hampir 2.334 kendaraan, kemudian mobil penumpang
107 kendaraan.
Kecelakaan tersebut karena kurangnya konsentrasi pengendara dan kurangnya
menjaga jarak antar kendaraan satu dengan lainnya. Namun, secara keseluruhan
mayoritas kecelakaan disebabkan karena pengemudi kelelahan.
“Rata-rata penyebabnya karena kurang konsentrasi, kurang bisa menjaga jarak
antar kendaraan satu dengan kendaraan yang lain dan kedua adalah kelelahan,
mengantuk,” ungkapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih sadar pada aturan berkendara di
jalan tol, baik saat lalu lintas normal maupun saat penerapan rekayasa lalu
lintas.
Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, juga menyebut angka
kecelakaan lalu pada masa angkutan Lebaran 2025 cenderung menurun dibandingkan
dengan periode sama tahun 2024.
Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kolaborasi seluruh pihak, termasuk
masyarakat yang selama perjalanan mematuhi aturan serta mendukung upaya
pemerintah dalam mewujudkan perjalanan yang aman, nyaman dan selamat.
“Alhamdulillah sampai sejauh ini, berdasarkan data Kepolisian, kecelakaan
lalu lintas menurun dan harapan kami ini bisa kita pertahankan,” kata Dudy
dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/4/2025).
“Sekali lagi kami berharap masyarakat dalam melakukan arus balik tetap
hati-hati, waspada, jaga kondisi dan tidak terlalu memaksakan diri sehingga
bisa selamat sampai tujuan,” imbuhnya.
Dudy juga mengimbau kepada masyarakat dalam melakukan arus balik tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk dan arahan petugas di lapangan sehingga arus balik bisa berjalan dengan lancar, aman dan tentunya selamat. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa 8 April 2025 dengan judul "Terjadi 53 Kecelakaan, 11 Korban Meninggal"
Berita Lainnya
-
Danbrigif 4 Mar/BS Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Perwira di Wilayah Lampung
Selasa, 08 April 2025 -
Gubernur Mirza Minta OPD Optimalkan Program Kerja Usai Libur Lebaran
Selasa, 08 April 2025 -
Soroti Kisruh Malahayati, Pengamat Ingatkan Rektor Harus Dipilih Berdasarkan Kompetensi Bukan Kedekatan Keluarga
Selasa, 08 April 2025 -
Sempat Dua Bulan Turun, Inflasi Lampung Kembali Meningkat Jadi 1,58 Persen
Selasa, 08 April 2025