Ratusan Massa Geruduk Universitas Malahayati Tolak Pelantikan Rektor Baru

Tampak aparat kepolisian dan satpam yang tidak bisa masuk ke area Kampus Malahayati. Foto: Martogi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ratusan massa dari mahasiswa dan satpam pendukung Kadafi datang
menggeruduk Universitas Malahayati lantaran menolak pelantikan rektor baru,
Senin (7/4/2025).
Ketua Umum Yayasan Alih Teknologi Bandar Lampung, Musa
Bintang yang datang ke Universitas Malahayati untuk melantik
rektor baru berdasarkan SK Dikti mengaku tidak bisa masuk ke area kampus.
"Jadi pihak Kadafi tidak mau menerima dan selalu
mengatakan masalah keluarga," Ujarnya.
Selain dirinya, pihak satpam (kubu lain) juga dihadang dan tidak
diperbolehkan masuk ke dalam area kampus.
"Satpam suruh masuk dihadang di jalan sehingga ramai
situasinya," Ucapnya.
Ia mengatakan rektor baru yang sah berdasarkan SK Dikti yakni
Achmad Farich. "Jadi SK (Kadafi) tidak sah karena hanya tanda tangan
bendahara dan sekretaris," Jelasnya.
Menurutnya, Undang-undang yayasan harus melalui tanda tangan
ketua umum dan disetujui oleh Dewan Pembina yakni Rusli Bintang.
"Jadi tidak sah bendahara dan sekretaris, ditambah lagi
tidak laporan kepada ketua pembina, kalau ada ketua umum harus ada izin dari
ketua pembina," Imbuhnya.
Ia menjelaskan pihaknya sempat diberi peringatan oleh Dikti
lantaran ada dualisme di yayasan.
"Begitu kami tau ada surat dibuat oleh ketua umum yang
lama dalam hal ini abang dia (Kadafi), saya pecat kembali makanya ini salah,
langsung kami edarkan surat ke Dikti," Ucapnya.
"Keluarlah SK dari Dikti bahwa tidak ada dualisme lagi
karena sudah dipecat. Langsung keluar dari Dikti SK yang benar adalah SK pak
Achmad Farich sebagai Rektor," Lanjutnya.
Adapun kedatangan nya dihadang lantaran ingin melantik rektor
yang baru yakni Achmad Farich sesuai SK Dikti.
"Kita tujuan ini mau pelantikan rektor yang baru, tapi
(kadafi) gamau nerima, selalu mengatakan ini masalah keluarga. Ini rame ini
tujuannya satpam ini kita suruh masuk, tapi dihadang, hari ini sebenarnya kita
datang mau melakukan pelantikan rektor yang sah," Jelasnya.
Dirinya menyayangkan jika hal itu berlanjut akan berdampak ke
mahasiswa, dimana tanda tangan Kadafi untuk ijazah dianggap tidak sah.
"Sayangnya tanda tangan ijazah dilegalkan semuanya, diteken
Kadafi tidak bisa karena ilegal, ngulang lagi tidak bisa kuliah lagi baru
bisa," Pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Konflik Internal Yayasan Malahayati, BEM Sampaikan Aspirasi ke Kapolresta Bandar Lampung
Selasa, 08 April 2025 -
Rusli Bintang Gelar Pengukuhan Rektor di Tengah Konflik Yayasan Malahayati, Istri Sah Menolak Keras
Selasa, 08 April 2025 -
Rektor Universitas Teknokrat Ajak Sivitas Akademika Jadi Pemimpin dan Kuasai Teknologi
Senin, 07 April 2025 -
Walikota Bandar Lampung Tinjau Langsung Arus Balik Lebaran di Pool Damri Tanjung Karang
Senin, 07 April 2025