• Selasa, 08 April 2025

Ratusan Massa Geruduk Universitas Malahayati Tolak Pelantikan Rektor Baru

Senin, 07 April 2025 - 15.40 WIB
147

Tampak aparat kepolisian dan satpam yang tidak bisa masuk ke area Kampus Malahayati. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ratusan massa dari mahasiswa dan satpam pendukung Kadafi datang menggeruduk Universitas Malahayati lantaran menolak pelantikan rektor baru, Senin (7/4/2025).

Ketua Umum Yayasan Alih Teknologi Bandar Lampung, Musa Bintang yang datang ke Universitas Malahayati untuk melantik rektor baru berdasarkan SK Dikti mengaku tidak bisa masuk ke area kampus.

"Jadi pihak Kadafi tidak mau menerima dan selalu mengatakan masalah keluarga," Ujarnya.

Selain dirinya, pihak satpam (kubu lain) juga dihadang dan tidak diperbolehkan masuk ke dalam area kampus.

"Satpam suruh masuk dihadang di jalan sehingga ramai situasinya," Ucapnya.

Ia mengatakan rektor baru yang sah berdasarkan SK Dikti yakni Achmad Farich. "Jadi SK (Kadafi) tidak sah karena hanya tanda tangan bendahara dan sekretaris," Jelasnya.

Menurutnya, Undang-undang yayasan harus melalui tanda tangan ketua umum dan disetujui oleh Dewan Pembina yakni Rusli Bintang.

"Jadi tidak sah bendahara dan sekretaris, ditambah lagi tidak laporan kepada ketua pembina, kalau ada ketua umum harus ada izin dari ketua pembina," Imbuhnya.

Ia menjelaskan pihaknya sempat diberi peringatan oleh Dikti lantaran ada dualisme di yayasan.

"Begitu kami tau ada surat dibuat oleh ketua umum yang lama dalam hal ini abang dia (Kadafi), saya pecat kembali makanya ini salah, langsung kami edarkan surat ke Dikti," Ucapnya.

"Keluarlah SK dari Dikti bahwa tidak ada dualisme lagi karena sudah dipecat. Langsung keluar dari Dikti SK yang benar adalah SK pak Achmad Farich sebagai Rektor," Lanjutnya.

Adapun kedatangan nya dihadang lantaran ingin melantik rektor yang baru yakni Achmad Farich sesuai SK Dikti.

"Kita tujuan ini mau pelantikan rektor yang baru, tapi (kadafi) gamau nerima, selalu mengatakan ini masalah keluarga. Ini rame ini tujuannya satpam ini kita suruh masuk, tapi dihadang, hari ini sebenarnya kita datang mau melakukan pelantikan rektor yang sah," Jelasnya.

Dirinya menyayangkan jika hal itu berlanjut akan berdampak ke mahasiswa, dimana tanda tangan Kadafi untuk ijazah dianggap tidak sah.

"Sayangnya tanda tangan ijazah dilegalkan semuanya, diteken Kadafi tidak bisa karena ilegal, ngulang lagi tidak bisa kuliah lagi baru bisa," Pungkasnya. (*)