• Senin, 07 April 2025

Parosil Mabsus Ajak Jaga Tradisi Budaya Sekura di Lampung Barat

Minggu, 06 April 2025 - 13.37 WIB
115

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus hadir ditengah-tengah peserta Sekura. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Tradisi budaya Sekura kembali menggema di Lampung Barat, Minggu (6/4/2025), dalam helatan tahunan Pesta Sekura Cakak Buah yang digelar di Taman Kota Liwa, Kecamatan Balik Bukit. Namun, ada yang berbeda tahun ini.

Suasana pesta rakyat itu mendadak memuncak ketika Bupati Lampung Barat, H. Parosil Mabsus, naik ke panggung dan menyanyikan lagu daerah Lampung berjudul Layau.

Penampilan spontan sang bupati sontak menyita perhatian ratusan peserta dan pengunjung. Lagu Layau yang dibawakan dengan penuh penghayatan berhasil menciptakan suasana emosional yang membaur antara pemimpin dan rakyat.

Ratusan Sekura tokoh ikonik dengan kostum nyentrik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi ini larut dalam kegembiraan, menari dan bergoyang mengikuti irama yang mengalun dari atas panggung.

Tak hanya itu, Parosil pun turut menyemarakkan suasana dengan membagi-bagikan uang sawer kepada para Sekura. Aksi itu disambut antusias, menciptakan momen keakraban yang jarang terjadi dalam acara seremonial pemerintahan.

Dalam sambutannya, Parosil menegaskan bahwa tradisi panjat pinang di Lampung Barat memiliki keunikan tersendiri dibanding daerah lain karena selalu dibarengi dengan penampilan Sekura. Kostum beraneka ragam dan topeng yang dikenakan para Sekura, menurutnya, mencerminkan kekayaan ekspresi budaya masyarakat.

“Pesta panjat pinang di Lampung Barat memiliki ciri khas tersendiri. Kehadiran Sekura dengan berbagai kostum adalah bentuk ekspresi seni yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat kita,” ujar Parosil.

Ia juga menyampaikan harapan agar budaya Sekura tetap dilestarikan secara utuh dan dijaga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Menurutnya, Sekura bukan hanya hiburan semata, melainkan juga warisan leluhur yang menjadi aset budaya Bumi Sekala Bekhak.

“Tradisi ini telah menjangkau perhatian hingga mancanegara. Maka, penting bagi kita untuk menjaga marwahnya. Jangan sampai pengunjung dari luar daerah justru mendapatkan kesan negatif karena tindakan tidak terpuji seperti intimidasi atau pemaksaan uang,” tegasnya.

Parosil juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga citra budaya Sekura sebagai ikon pariwisata dan kebanggaan daerah. Ia menilai, kemeriahan budaya lokal memiliki potensi besar untuk mendongkrak sektor pariwisata Lampung Barat ke tingkat nasional bahkan internasional.

“Yang orang tahu tentang Lampung Barat saat Lebaran adalah Sekura. Ini adalah kekuatan promosi budaya yang luar biasa. Mari kita kelola dengan bijak,” tambahnya.

Pada akhir kegiatan, Parosil menyampaikan ucapan permohonan maaf lahir dan batin kepada masyarakat Lampung Barat.

“Atas nama pribadi, keluarga, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, saya mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin. Semoga kita semua diberi kesehatan dan umur panjang untuk terus merayakan kemenangan dan menjaga budaya ini bersama,” pungkasnya. (*)