• Jumat, 09 Mei 2025

Misteri Dugaan Pembunuhan Sadis di Pulau Legundi Pesawaran, Jasad Korban Diduga Dibuang ke Laut

Minggu, 06 April 2025 - 13.03 WIB
589

Rekaman Warga yang diduga menggotong mayat Aliyan dan dibuang ke laut. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Pesawaran - Kepolisian Sektor Padang Cermin tengah menyelidiki kasus dugaan pembunuhan keji yang mengguncang Dusun Siuncal, Pulau Legundi, Kabupaten Pesawaran.

Seorang pria lanjut usia bernama Aliyan (68) diduga menjadi korban pengeroyokan yang berujung pada kematian tragis. Lebih memilukan, jasad korban hingga kini belum ditemukan karena diduga dibuang ke laut dalam karung oleh sejumlah pelaku.

“Satu kampung sudah kita periksa, tapi sampai sekarang korban belum ditemukan. Informasinya, jasad korban dibuang ke laut malam itu juga,” ujar Kapolsek Padang Cermin, AKP Agus Jatmiko saat dikonfirmasi Minggu (6/4/2025). 

Ia menyebut pencarian terhambat kondisi laut dan arus yang kuat. “Angin malam itu barat, jadi kemungkinan besar tubuhnya terbawa arus ke laut lepas,” tambahnya.

Menurut Agus Jatmiko, ada dugaan korban sempat menyerang keponakannya terlebih dahulu menggunakan senjata tajam, yang kemudian memicu aksi spontan sejumlah warga.

Meski demikian, pihak keluarga membantah keras versi tersebut dan menilai kematian Aliyan adalah pembunuhan berencana yang harus diusut tuntas.

Peristiwa mengenaskan ini pertama kali dilaporkan oleh Arina (40), anak kandung korban, pada Senin (17/3/2025), dua hari setelah kejadian. 

Berdasarkan laporan polisi bernomor LP./B/24/III/2025/SPKT/Polsek Padang Cermin/Polres Pesawaran/Polda Lampung, Arina mencurigai ayahnya dikeroyok sejumlah warga dan dibuang ke laut dalam kondisi tak bernyawa.

Insiden bermula dari percekcokan antara Aliyan dan keponakannya, Safarudin (38), yang dipicu bau tak sedap dari kandang kambing di samping rumah. 

Pertikaian sempat mereda, namun sekitar pukul 21.30 WIB Malam, terdengar teriakan dari istri Safarudin yang menyebut suaminya hendak digorok.

“Saya dengar istri Safarudin teriak-teriak minta tolong sambil gendong anaknya. Katanya, suaminya mau digorok,” jelas Arina. 

Tak lama kemudian, menurutnya, sekelompok warga datang membawa karung besar dan tali putih, lalu masuk ke rumah korban.

Arina mengaku melihat langsung para pelaku menggotong karung besar yang diduga berisi tubuh ayahnya menggunakan bambu. 

Karung tersebut dibawa ke dermaga dan dimasukkan ke kapal, sebelum hilang ke tengah laut.

Sebuah Video yang diduga berasal dari rekaman amatir milik warga juga beredar dan memperlihatkan sejumlah orang membawa karung diduga berisi mayat korban dengan dipikul menggunakan bambu kearah dermaga Pulau yang dimaksud.

“Kami ketakutan, kami juga mendapat ancaman, sambil mendesak agar aparat tidak tinggal diam. Bapak saya dibunuh, dibuang ke laut, tapi pelaku masih bebas. Ini kejahatan luar biasa, harus ditindak tegas,” pintanya

Lebih memilukan lagi Keluarga korban juga merasa kecewa dengan tanggapan Kepala Dusun, Suhaili, yang sempat menyatakan hal yang tidak mengenakkan.

“Sudah ditaruh di tempat aman," dan bahkan menyebut, “Kalau memang sudah nggak ada nyawanya, ya anggap saja takdir.” kata Arina meniru ucapan sang kepala dusun.

Sang istri, Hasanah, terus menanti kabar dengan penuh harap agar jasad suaminya ditemukan dan dapat dimakamkan secara layak. Masyarakat Pulau Legundi pun berharap penegakan hukum dapat dilakukan secara tegas agar kasus serupa tidak terjadi kembali. (*)