• Rabu, 02 April 2025

Hari Kedua Lebaran, Lima Desa di Lampung Barat Gelar Pesta Budaya Sekura

Selasa, 01 April 2025 - 11.44 WIB
1.9k

Hari Kedua Lebaran, Lima Desa di Lampung Barat Gelar Pesta Budaya Sekura. Foto: Echa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Kupas Tuntas - Hari kedua lebaran, Selasa (1/4/2025), ribuan masyarakat dari berbagai penjuru wilayah di Lampung Barat berbondong-bondong menghadiri pesta budaya sekura yang di gelar di sejumlah Pekon (Desa) di beberapa Kecamatan di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.

Pantauan Kupastuntas.co di Pekon (Desa) Kenali, Kecamatan Belalau masyarakat yang menjadi peserta pesta budaya sekura mengenakan berbagai kostum mulai dari sekura kamak hingga kecah dengan berbagai aksesoris.

Masyarakat terlihat antusias meramaikan gelaran pesta budaya tahunan tersebut, mayoritas peserta mengenakan kostum sekura kamak yang identik dengan topeng kayu dengan berbagai atribut dan sejumlah ranting kayu untuk 'Ngelimuk'.

Farhan salah satu peserta menyampaikan bahwa pihaknya setiap tahun memang rutin mengikuti kegiatan pesta budaya sekura, sebab menurutnya hal tersebut sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang telah di turunkan secara turun temurun oleh nenek moyang yang harus tetap di jaga.

"Kami memang setiap tahun terlibat aktif dalam kegiatan pesta budaya sekura ini, sebab kami menganggap kebudayaan yang telah di wariskan secara turun temurun ini wajib dilestarikan agar tidak tergerus modernisasi karena kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi," kata dia, Selasa (1/4/2025).

Dia melanjutkan, banyak nilai historis yang terkandung di dalam gelaran pesta budaya sekura itu, bukan hanya mengajarkan tentang jati diri tetapi banyak hal yang bisa di gambarkan seperti nilai-nilai sejarah yang ada di dalam nya dan sebagai masyarakat Lampung Barat patut berbangga dengan adanya kebudayaan pesta budaya sekura.

Sementara itu di Pekon Sukaraja, Kecamatan Batu Brak, baik peserta maupun pengunjung pesta budaya sekura cakak buah juga antusias meramaikan pesta budaya tahunan warisan turun temurun masyarakat Bumi Sekala Bekhak.

Mereka rela berpanas-panasan untuk memeriahkan salah satu budaya yang menjadi ikon Lampung Barat, berbagai atribut dikenakan hingga tak dapat di kenali, hal tersebut yang menjadi ciri khas kebudayaan topeng tersebut.

"Kebudayaan pesta budaya sekura harus tetap dipertahankan agar tetap lestari, karena tidak semua daerah memiliki kebudayaan yang ikonik seperti ini, jadi sudah tugas kita merawat dan melestarikan budaya yang ada," kata Riadi salah satu peserta sekura di pekon Sukaraja.

Indah, salah satu pengunjung yang menyaksikan gelaran pesta budaya itu mengaku sangat antusias menyaksikan pesta budaya sekura itu, sebab kata dia pesta budaya seperti ini sangat jarang ditemukan bahkan hanya ada satu-satunya di Lampung Barat.

"Karena jarang banget kan ada kebudayaan seperti ini jadi seneng lah banyak hal menarik yang bisa dilihat, karena mungkin kebudayaan seperti ini hanya ada di Lampung Barat dan tidak ada di tempat lain," ujarnya

Dirinya pun berharap kebudayan pesta budaya sekura kedepan akan lebih meriah lagi dengan tetap mengedepan kan nilai-nilai budaya yang ada di dalam nya sehingga tidak menghilangkan makna dari kebudayaan yang telah di turunkan nenek moyang terdahulu.

Diketahui, pada 2 Syawal ada sejumlah pekon yang menyelenggarakan pesta budaya sekura yakni Pekon Padang Dalom - Balik Bukit, Pekon Sukaraja - Batu Brak, Pekon Kenali - Belalau, Pekon Way Mengaku - Balik Bukit, Pekon Muara Jaya II - Kebun Tebu.

Sebelumnya, dalam rangka membantu melestarikan pesta budaya sekura, pemerintah Lampung Barat juga telah memberikan bantuan kepada seluruh desa penyelenggara, hal tersebut sebagai komitmen pemerintah daerah dalam menggali dan melestarikan budaya lokal.

Hal tersebut disampaikan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat memberikan bantuan di kediamannya di Pekon Purawiwitan, Kecamatan Kebun Tebu, Rabu (26/3/2025).

Ia menegaskan sekura harus tetap dipertahankan meskipun zaman terus berkembang.

"Budaya Sekura ini tidak dimiliki daerah lain, sehingga harus terus kita pertahankan dan kembangkan," ujar Parosil saat menyampaikan sambutan.

Parosil juga mengingatkan pengurus penyelenggara Sekura di 34 pekon agar memanfaatkan bantuan dengan baik. Ia menekankan bantuan itu merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap pelestarian budaya daerah.

"Saya berharap bantuan ini digunakan sebaik-baiknya. Jangan melihat dari jumlahnya, tetapi lihatlah perhatian pemerintah terhadap pelestarian budaya Sekura," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Disporapar Lampung Barat, Dahlin, melalui Kepala Bidang Pemasaran Parekraf, Endang Guntoro, menjelaskan bahwa setiap pekon menerima bantuan sebesar Rp2 juta.

"Tahun ini adalah pertama kalinya bantuan diberikan kepada pekon penyelenggara Sekura. Ke depannya, kami akan berupaya agar program ini terus berlanjut," pungkasnya. (*)