Pengusaha Parcel Panen Cuan di Bulan Ramadhan, Omzet Sehari Capai 5 Juta

Tampak puluhan parcel milik Pak Heri di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung yang Ia jajakan dengan harga bervariasi. Foto: Paulina/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menyambut Lebaran, semakin banyak pedagang
parcel temporer bermunculan di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung. Salah
satunya adalah Pak Heri, yang menjual beragam paket parcel dengan kisaran harga
Rp100 ribu hingga Rp600 ribu.
Setiap hari, Pak Heri mampu menjual sekitar 50 parcel. Dengan harga
rata-rata Rp100 ribu per parcel, omzet hariannya mencapai Rp5 juta. “Syukur,
rezeki di Ramadan ini lancar. Banyak pelanggan yang membeli untuk hadiah
karyawan atau sanak keluarga,” tuturnya. Rabu (26/3/25).
Dua jenis parcel paling laris di tokonya adalah paket seharga Rp100 ribu
berisi camilan seperti kering-keringan, wafer, dan minuman siap saji, serta
paket premium Rp600 ribu yang berisi peralatan rumah tangga seperti gelas dan
piring berbahan kaca.
Ia membuka lapak dari pukul 09.00 sampai 22.00 WIB, menyesuaikan waktu
luang masyarakat usai berbuka puasa. “Malam hari lebih santai, pembeli bisa
leluasa memilih tanpa terburu-buru,” jelasnya.
Usaha ini telah dijalankannya sejak dua minggu awal puasa dan akan
berlanjut hingga seminggu setelah Lebaran. Menurutnya, permintaan parcel tetap
tinggi pasca-Hari Raya, khususnya dari kalangan perusahaan yang ingin
membagikannya kepada karyawan.
Berbeda dengan pedagang lain yang beralih ke platform digital, Pak Heri
tetap mempertahankan sistem penjualan tatap muka. Ia meyakini interaksi
langsung memungkinkannya menjamin kualitas produk dan membangun kepercayaan
pelanggan. “Dengan bertemu langsung, bisa melihat barang secara langsung kalau
di online kita tidak tahu bentuknya seperti apa dan bisa saja dalam ekspedisi
rusak,” ucapnya.
Salah satu pelanggan, Elva, membeli parcel dalam jumlah besar sebagai
tunjangan Hari Raya untuk karyawan perusahaannya. Ia mengaku memilih parcel
jadi karena lebih praktis dan kemasannya menarik. “Paket Rp100 ribu sudah
sesuai kebutuhan dan anggaran kami,” ungkap Elva.
Para pedagang di Jalan Sultan Agung sepakat bahwa Ramadan menjadi momen
penuh berkah. Lonjakan penjualan terjadi jelang Lebaran, didorong oleh
kebiasaan masyarakat memberi parcel ke kerabat atau rekan kerja.
Meski persaingan ketat, Pak Heri tetap bersemangat. Strateginya adalah
menawarkan harga kompetitif dan mengutamakan kemasan rapi. “Kepuasan pelanggan
adalah prioritas agar mereka kembali di tahun berikutnya,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Puncak Mudik Lebaran 2025, Sebanyak 52 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Bakter
Sabtu, 29 Maret 2025 -
PWNU Lampung Tunggu Keputusan PBNU Terkait Idul Fitri 2025
Sabtu, 29 Maret 2025 -
Polisi Selidiki Motif Pembacokan di Rumah Thomas Riska
Sabtu, 29 Maret 2025 -
PDI Perjuangan Gotong Royong Menangkan Nanda-Antonius di PSU Pesawaran 2025
Sabtu, 29 Maret 2025