Pedagang Pasar Bambu Kuning Keluhkan Sepi Pembeli

Tampak kondisi pasar tengah Bandar Lampung. Foto: Paulina/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Menjelang Lebaran, kondisi dua pusat perbelanjaan di Bandar Lampung, Pasar Bambu Kuning dan Pasar Tengah, menunjukkan tren yang berbeda. Pasar Tengah yang lebih fokus pada penjualan grosir masih bertahan meskipun daya beli masyarakat belum pulih sepenuhnya. Sementara itu, Pasar Bambu Kuning yang biasanya ramai kini mengalami penurunan kunjungan dibanding tahun sebelumnya.
Pak Dadang, pemilik Toko Harapan Grosir di Pasar Tengah, dulunya bisa meminjamkan barang ke 20 pedagang lain dengan keuntungan per tahun mencapai Rp 2 miliar. Namun, karena daya beli yang menurun dan faktor usia, kini ia tidak lagi menjual secara grosiran dan hanya berjualan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri. "Sekarang keuntungannya paling Rp 1-3 juta per bulan," katanya.
Pak Dadang juga mengungkapkan bahwa banyak pembeli saat ini hanya sekadar melihat dan mencoba barang, tetapi tidak membeli. "Dulu kalau orang sudah lihat dan coba, pasti beli. Sekarang mereka hanya lihat-lihat saja, tapi akhirnya nggak jadi beli," ujarnya. Hal ini membuat banyak pedagang grosiran kesulitan untuk mencapai target penjualan harian mereka.
Sementara itu, Toko Kania, salah satu toko grosir di Pasar Tengah, masih mengalami peningkatan pembelian meskipun pasar sedang lesu. Menurut pemilik toko, pembeli membludak setiap Sabtu dan Minggu karena banyak orang yang memiliki waktu luang untuk berbelanja saat akhir pekan.
"Saat weekend, toko kami bisa meraup keuntungan lebih dari Rp 25 juta per hari," ujar pemilik Toko Kania.
Berbeda dengan Pasar Tengah yang masih bertahan dengan grosiran, pedagang di Pasar Bambu Kuning justru mengalami penurunan drastis. Lasmaini, salah satu pedagang pakaian, mengaku bahwa pendapatannya semakin menurun setiap tahun.
"Biasanya mendekati Lebaran sudah ramai, sekarang jauh berkurang," katanya. Bahkan, meskipun sudah memanfaatkan TikTok Shop dan Shopee, penjualannya tetap rendah.
Menurut Lasmaini, salah satu penyebabnya adalah persaingan ketat di e-commerce. Banyak toko besar yang menawarkan harga lebih murah karena mereka memiliki modal besar dan bisa membeli barang dalam jumlah banyak.
Sementara itu, pedagang kecil seperti dirinya tidak bisa bersaing dalam hal harga dan biaya promosi online. "Banyak orang malah menawar pakaian di bawah harga modalnya, jadi saya nggak bisa jual karena tidak menutupi modal," ujarnya.
Lasmaini juga mengungkapkan bahwa biaya sewa toko di Pasar Bambu Kuning mengalami penurunan drastis. "Dulu harga sewa toko bisa Rp 25 juta per bulan, sekarang cuma sekitar Rp 2-4 juta. Itu pun masih banyak yang kosong," ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak pedagang yang memilih untuk menutup toko mereka karena penjualan yang semakin lesu.
Nasib serupa juga dialami oleh Bu Yati, seorang pedagang jilbab di Pasar Bambu Kuning. Jika dulu ia bisa menjual banyak jilbab setiap hari, kini dalam seminggu hanya empat potong yang terjual. "Dulu ramai sekali, sekarang banyak yang cuma tanya-tanya, tapi nggak beli," ujarnya.
Bu Yati awalnya hanya membantu suaminya yang sudah lebih dulu membuka usaha ini sebelum mereka menikah. Namun, karena kebutuhan rumah tangga semakin meningkat dan kondisi pasar semakin sulit, suaminya kini bekerja sebagai karyawan di perusahaan lain, sementara Bu Yati tetap menjalankan toko.
"Kalau dulu suami saya yang pegang toko karena ia sekarang menjadi karyawan. Sekarang saya yang harus backup toko ini," katanya.
Para pedagang di Pasar Bambu Kuning berharap situasi bisa berubah mendekati Lebaran.
“Biasanya seminggu sebelum Lebaran mulai banyak yang belanja baju baru, walaupun daya beli masyarakat rendah tetapi saya tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan,” ujar Yati. Mereka berharap peningkatan ini dapat membantu menutup kerugian dalam beberapa bulan terakhir. (*)
Berita Lainnya
-
Tips Aman Mudik Idul Fitri 1446H dengan Kendaraan Listrik dari PLN Lampung
Jumat, 28 Maret 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Berikan Bingkisan Lebaran untuk Pekerja Pembangunan Masjid Al Hijrah Kota Baru
Jumat, 28 Maret 2025 -
TPID dan Wali Kota Bandar Lampung Sidak Pasar, Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Idul Fitri
Jumat, 28 Maret 2025 -
RSUD Abdul Moeloek Komitmen Beri Pelayanan Optimal Selama Libur Lebaran
Jumat, 28 Maret 2025