• Selasa, 01 April 2025

Lapor Pak Gubernur! Atlet Disabilitas Lampung Peraih Medali Peparnas 2024 Hingga Kini Belum Terima Bonus

Senin, 24 Maret 2025 - 13.28 WIB
674

Oko Minaldi B, atlet tenis meja kursi roda asal Bandar Lampung hingga saat ini masih menantikan bonus yang dijanjikan Pemprov Lampung. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dua atlet disabilitas Lampung yang telah mengharumkan nama daerah di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Solo, Jawa Tengah, masih menantikan janji yang belum terpenuhi. Oko Minaldi B, atlet tenis meja kursi roda asal Bandar Lampung, dan Muhammad Aswari Nugroho, atlet lompat jauh asal Lampung Timur, hingga kini belum menerima bonus atas perjuangan mereka yang berhasil menyumbangkan dua medali perak bagi Provinsi Lampung.

Menurut Oko Minaldi B, Peparnas 2024 yang digelar pada 6-13 Oktober tahun lalu menjadi ajang pembuktian bagi para atlet disabilitas seperti dirinya dari seluruh Indonesia. Meski menghadapi berbagai keterbatasan, semangat juang mereka tak terbantahkan. Sayangnya, pasca kompetisi, penghargaan yang dijanjikan oleh pemerintah daerah masih menggantung tanpa kejelasan.

"Sampai saat ini kami belum menerima bonus yang dijanjikan kepada kami," ungkap Oko Minaldi B kepada Kupastuntas.co, Senin (24/03/2025).

Ia menjelaskan bahwa setelah kompetisi berakhir, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lampung menginformasikan bahwa bonus bagi atlet yang meraih medali akan segera diproses melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Pada Januari 2025, Oko dan Aswari sempat dipanggil Dispora dan diberitahu bahwa penyerahan bonus akan dilakukan bersamaan dengan atlet-atlet PON Aceh-Sumut pada 3 Februari 2025 di Mahan Agung, kediaman resmi Gubernur Lampung.

Namun, sehari sebelum acara, pada 2 Februari 2025, mereka mendapat kabar bahwa penyerahan bonus ditunda menunggu arahan dari Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. Harapan bahwa Gubernur sendiri yang akan menyerahkan bonus secara langsung menjadi alasan penundaan tersebut. Sayangnya, hingga kini belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai pencairan hak mereka.

"Kami sangat berharap bonus ini bisa kami terima sebelum Lebaran tahun ini. Kami sudah berjuang sekuat tenaga demi nama Lampung. Semoga pemerintah segera memberikan kejelasan," ujar Oko Minaldi B.

Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lampung, Descatama Paksi Moeda, dana untuk bonus kedua atlet tersebut sebenarnya sudah tersedia.

"Soal bonus untuk kedua atlet itu, dananya sudah ada. Sudah tidak ada masalah. Kami akan berupaya agar yang memberikan penghargaan itu Bapak Gubernur atau paling tidak Ibu Wakil Gubernur. Kami juga akan mengupayakan agar pencairannya dilakukan secepatnya setelah Lebaran," ujarnya melalui sambungan telepon.

Penundaan pencairan bonus bagi atlet bukan kali pertama terjadi di Lampung. Pada 2022, kasus serupa menimpa atlet senam Sutjiati Narendra, yang meraih dua medali emas di PON Papua, tetapi harus menunggu berbulan-bulan sebelum bonusnya cair.

Kasus serupa juga terjadi di Papua, di mana bonus atlet PON XXI mengalami penundaan akibat menunggu penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Namun, hal ini tidak menghilangkan fakta bahwa atlet adalah pahlawan olahraga yang seharusnya mendapatkan hak mereka tanpa penundaan.

Saat ini, Oko dan Aswari hanya bisa berharap agar Gubernur Lampung segera memberikan kepastian. Bonus yang mereka nantikan bukan sekadar bentuk penghargaan, tetapi juga simbol apresiasi atas perjuangan dan dedikasi mereka dalam mengharumkan nama daerah.

Akankah harapan mereka terwujud sebelum Lebaran? Semua kini bergantung pada kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung. (*)