• Selasa, 18 Maret 2025

Warga Antusias Tukar Uang Jelang Lebaran, BI Lampung: Hindari Calo

Selasa, 18 Maret 2025 - 10.41 WIB
47

Salah satu lokasi penukaran uang di Bank Lampung. Foto: Paulina/kupastuntas.co

Kupatuntas.co, Bandar Lampung - Menjelang Lebaran, tradisi berbagi uang baru masih menjadi kebiasaan masyarakat. Hal ini terlihat dari tingginya antusiasme masyarakat dalam menukarkan uang pecahan di Bank Indonesia (BI) Lampung dan bank-bank mitra, yang digelar dari Tanggal 17-19 Maret 2025.

Meski jumlah uang yang disediakan BI mencapai Rp2,9 triliun, permintaan tetap tinggi di berbagai titik penukaran.

Deputi Kepala Perwakilan BI Lampung, Alex Kurniawan, mengatakan bahwa permintaan uang baru setiap tahun relatif stabil.

"Animo masyarakat masih tinggi karena penukaran uang sudah menjadi tradisi. Namun, kami juga terus mengimbau masyarakat untuk mulai menggunakan transaksi digital seperti QRIS untuk THR,” ujarnya, saat dimintai keterangan di salah satu lokasi penukaran uang di Bank Lampung.

Tingginya permintaan uang pecahan sering dimanfaatkan oleh para calo yang menawarkan jasa penukaran di pinggir jalan. Praktik ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga meningkatkan risiko peredaran uang palsu. BI Lampung menegaskan agar masyarakat hanya menukarkan uang di tempat resmi untuk menghindari kemungkinan mendapatkan uang yang tidak asli atau jumlah yang tidak sesuai.

"Jika menukar uang di BI atau bank yang telah ditunjuk, masyarakat dijamin mendapatkan uang asli dengan jumlah yang sesuai. Sementara di tempat tidak resmi, ada kemungkinan uang yang diterima kurang dari jumlah yang seharusnya atau bahkan palsu,” kata Alex.

Untuk mengatasi percaloan, BI menerapkan sistem penukaran berbasis digital melalui aplikasi PINTAR. Dengan sistem ini, setiap orang hanya dapat menukar uang satu kali dengan menggunakan KTP. Mekanisme ini membantu membatasi oknum yang mencoba menukarkan uang dalam jumlah besar untuk dijual kembali.

Selain itu, BI terus melakukan sosialisasi melalui program Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengenali keaslian uang rupiah.

Sosialisasi ini dilakukan secara rutin, tidak hanya saat Ramadan, tetapi juga sepanjang tahun melalui berbagai kegiatan di sekolah, instansi, dan komunitas masyarakat.

Langkah lain yang dilakukan BI adalah bekerja sama dengan aparat untuk mengawasi praktik calo. Jika ditemukan pelanggaran, BI akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengambil tindakan. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika menemukan indikasi percaloan yang merugikan.

Sementara itu, masyarakat yang sudah menukar uang di BI mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan. Mereka merasa bahwa sistem antrean lebih teratur dibandingkan tahun sebelumnya. "Pelayanannya bagus, cepat, dan tidak ada kendala. Tempat tunggunya juga nyaman dan rapi,” kata Putri salah satu warga yang telah menukar uang.

Meskipun BI terus berupaya memberikan layanan terbaik, mereka juga berharap masyarakat dapat mulai mengadopsi transaksi digital untuk THR. Selain lebih praktis, metode ini juga lebih aman dan mengurangi risiko kehilangan uang tunai saat bepergian.

Dengan tingginya permintaan uang pecahan menjelang Lebaran, BI Lampung berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya menukar uang di tempat resmi.

Selain itu, penggunaan transaksi digital diharapkan semakin diterima sebagai bagian dari kebiasaan baru dalam sistem keuangan. (*)