• Senin, 17 Maret 2025

Waspada! Mudik Lebaran Rawan Kejahatan, Kecelakaan Hingga Calo Tiket

Senin, 17 Maret 2025 - 08.17 WIB
15

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polda Lampung mewaspadai maraknya aksi kejahatan, kecelakaan hingga calo tiket di Pelabuhan Bakauheni, saat berlangsung arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Sebanyak 3.979 personel gabungan diturunkan untuk melakukan pengamanan.

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengatakan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025, dan puncak arus balik pada 5-7 April 2025.

"Pelabuhan Bakauheni sebagai salah satu jalur utama penyeberangan dari Sumatera ke Jawa, diperkirakan akan menerima 2,2 juta penumpang atau meningkat 15% dari tahun sebelumnya," kata Kapolda, Sabtu (15/3/2025).

Helmy memperkirakan, jumlah kendaraan yang menyebrang akan mengalami kenaikan 15% dengan total 442.405 unit terdiri dari 106.618 sepeda motor, 288.800 mobil pribadi, 15.242 bus, dan 31.745 truk.

"Guna mengantisipasi kepadatan, kami bersama operator pelabuhan telah menyiapkan berbagai strategi pengaturan lalu lintas dan peningkatan kapasitas armada kapal. Total 5.204 trip kapal akan disediakan untuk melayani arus mudik dan balik, meningkat 5% dibandingkan tahun sebelumnya," kata Helmy.

Selain itu, lanjut Helmy, ada sebanyak 3.979 personel gabungan akan dikerahkan untuk pengamanan arus mudik dan arus balik lebaran, terdiri dari 2.791 personel gabungan TNI-Polri dan sisanya dari instansi terkait seperti Dishub, Dinkes, Satpol PP, dan Basarnas.

"Untuk menjamin rasa aman dan pelayanan bagi pemudik, sebanyak 81 pos pengamanan dan pelayanan telah disiapkan dengan rincian 60 pos pengamanan di jalur utama mudik, pelabuhan dan titik rawan kecelakaan. Lalu 20 pos pelayanan di rest area dan pusat keramaian dan 1 pos terpadu di Pelabuhan Bakauheni untuk koordinasi dan pengawasan," jelas Kapolda.

Selain itu, sambung Kapolda, petugas juga akan disebar di 3.510 masjid, 79 pusat perbelanjaan, 256 objek wisata, serta terminal, bandara, dan stasiun kereta api guna memastikan keamanan selama perayaan Idul Fitri.

"Dari hasil rapat kami, telah disiapkan 4 pelabuhan di Lampung Selatan, yaitu Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan BBJ, Pelabuhan Wika, dan Pelabuhan PT SMA untuk melayani pemudik," ungkapnya.

Helmy mengatakan, Polda Lampung akan menggelar Operasi Ketupat Krakatau 2025 guna menjamin keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 H.

Operasi Ketupat akan berlangsung selama 17 hari mulai 23 Maret hingga 8 April 2025 melibatkan berbagai unsur yakni kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Basarnas dan instansi terkait lainnya.

Guna mengurai kemacetan di titik-titik rawan, Polda Lampung juga telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, diantaranya delay system yaitu menunda masuknya kendaraan ke pelabuhan dengan mengalihkan ke rest area tertentu sebelum memasuki Pelabuhan Bakauheni.

Kemudian, rekayasa lalu lintas dengan menerapkan sistem buka-tutup jalur, contra flow, dan pengalihan arus untuk mengurangi kepadatan di jalan tol dan arteri.

Selanjutnya, pembatasan kendaraan berat yakni truk sumbu tiga ke atas akan dibatasi operasionalnya pada puncak arus mudik dan balik.

Dan penggunaan buffer zone dengan menyiapkan kantong parkir di berbagai titik sebelum kendaraan memasuki pelabuhan.

Selain itu, sambung Helmy, Polda Lampung juga mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan selama periode mudik dan balik lebaran. Diantaranya, meningkatnya kasus kriminalitas seperti pencurian kendaraan, pencopetan, dan penipuan tiket palsu.

“Polda akan menempatkan tim anti bandit di titik rawan serta patroli gabungan di kawasan rest area dan pelabuhan,” katanya.

Helmy juga mengingatkan pemudik untuk mewaspadai adanya praktek calo tiket di pelabuhan yang kerap menyebabkan kepadatan di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni.

“Mengantisipasi hal ini, kami akan melakukan razia dan tindakan tegas terhadap calo serta pengawasan ketat di area pembelian tiket,” imbuhnya.

Kapolda menegaskan, untuk menghindari adanya penyalahgunaan prioritas penyebrangan oleh pejabat negara yang sering menimbulkan protes dari pemudik, maka tidak ada pengawalan khusus bagi kendaraan pejabat, kecuali ambulans, kendaraan jenazah atau kendaraan darurat.

“Perlu juga diwaspadai kondisi kendaraan yang tidak layak jalan, yang meningkatkan risiko kecelakaan, terutama akibat rem blong. Solusinya, akan ada penyediaan jalur penyelamat, pemasangan speed bump, serta pemeriksaan kelaikan kendaraan sebelum memasuki pelabuhan,” terangnya.

Sementara itu, Pengamat Hukum Universitas Bandar Lampung, Rifandy Ritonga mengimbau polisi agar lebih meningkatkan patroli menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada. Pasalnya, lanjut Rifandy, potensi tindak kriminalitas cenderung meningkat menjelang arus mudik dan balik Lebaran, sehingga diperlukan kewaspadaan lebih dari masyarakat dan aparat kepolisian.

"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kejahatan yang sering terjadi di antaranya pencopetan, perampokan, dan penipuan di terminal, stasiun, serta rest area yang ramai pemudik," kata Rifandy, Minggu (16/3/2025).

Selain itu, lanjut dia, kejahatan jalanan seperti begal dan pencurian kendaraan bermotor juga marak terjadi, terutama di jalur sepi dan pada malam hari.

"Modus lain yang sering digunakan pelaku adalah hipnotis atau gendam, di mana korban dibuat tidak sadar hingga menyerahkan barang berharganya. Tidak hanya itu, rumah yang ditinggalkan pemiliknya untuk mudik juga kerap menjadi sasaran pencurian," ungkapnya.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Rifandy meminta aparat kepolisian meningkatkan patroli di titik-titik rawan dan menambah pos pengamanan serta mengoptimalkan penggunaan CCTV di tempat umum.

"Langkah tegas terhadap praktik pungutan liar dan calo juga harus dilakukan agar pemudik tidak menjadi korban pemerasan," ungkapnya.

Rifandy juga mengingatkan masyarakat lebih berhati-hati dengan tidak membawa barang berharga dalam jumlah banyak, dan menghindari bepergian sendirian di malam hari, serta memastikan kendaraan dan rumah dalam keadaan aman sebelum ditinggalkan.

"Dengan kerja sama antara kepolisian dan masyarakat, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi semua," imbuhnya. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Senin 17 Maret 2025, dengan judul '"Waspada! Mudik Lebaran Rawan Kejahatan, Kecelakaan Hingga Calo Tiket"