• Senin, 17 Maret 2025

Tiga Hari Antre, Sopir Truk Singkong Tewas Mendadak di Parkiran PT SPM 2

Senin, 17 Maret 2025 - 15.09 WIB
91

Jenazah Jajang tiba di rumah duka. Jajang meninggal saat mengantre saat menjual singkong selama 3 hari. Foto: Agus/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Seorang warga Desa Labuhanratu IV, Kecamatan Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim), Jajang Sutikno (43), meninggal dunia saat mengantri singkong PT. Sinar Pematang Mulia (SPM) 2 yang terletak di Lampung Tengah, pada Senin (17/3/2025) dini hari.

Kepala Desa Labuhanratu IV, Johardi, menyampaikan bahwa almarhum mulai mengantri pada Sabtu, 15 Maret 2025, dan terus menunggu hingga akhirnya ditemukan meninggal di lokasi antrian.

"Saya mendapat informasi bahwa almarhum menghabiskan waktu hampir tiga hari di sana, dan kami menduga kelelahan menjadi faktor utama yang menyebabkan kejadian ini," ujar Johardi.

Jenazah Jajang Sutikno tiba di rumah duka pada pukul 10.00 WIB, dan keluarga serta warga sekitar segera melakukan prosesi pemakaman.

Proses pemakaman selesai dilaksanakan pada pukul 12.00 WIB, dihadiri oleh keluarga, tetangga, dan sejumlah perangkat desa yang memberikan penghormatan terakhir.

Menurut Johardi, Jajang Sutikno dikenal sebagai sopir truk sebagian jasa angkutan seperti hasil bumi, sementara tiga hari lalu menjadi jasa ekspedisi untuk menjual singkong menggunakan truknya.

"Almarhum bekerja sebagai pengantar singkong, dan kemungkinan besar terlalu lama menunggu antrian hingga menyebabkan tubuhnya kelelahan," tambah Johardi.

Kejadian ini menarik perhatian publik, terutama mengingat lamanya waktu yang harus ditempuh oleh para pengantre singkong untuk mendapatkan bahan pokok tersebut.

Meskipun penyebab pasti kematian almarhum belum dapat dipastikan, namun diduga faktor kelelahan dan kurangnya istirahat yang cukup selama mengantri berperan penting.

Pihak perusahaan, SPM2, dikabarkan turut mengantarkan jenazah almarhum pulang ke rumah duka. Masyarakat setempat berharap agar kejadian serupa tidak terulang, dan pihak berwenang dapat mencari solusi terkait sistem antrian yang lebih manusiawi untuk para pengantre di masa mendatang.

"Dimana mana mau jual singkong antre pemerintah agar mencarikan solusi supaya tidak ada korban lagi," kata Johardi. (*)