• Senin, 17 Maret 2025

Remaja 16 Tahun Asal Lampung Selatan Meninggal Dunia Terserang DBD

Senin, 17 Maret 2025 - 16.10 WIB
93

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Seorang remaja bernama Risky Fahrijal (16) asal Dusun Batu Balai, Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, meninggal dunia usai terserang demam berdarah (DBD), Sabtu (15/3/25).

Kabar meninggalnya seorang remaja karena penyakit DBD dan sempat dirawat di rumah sakit setempat, dibenarkan oleh Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, dr Reni Indrayani.

"Iya mas. Pasien DBD dengan perdarahan belum sempat dirujuk ke RS Urip Sumoharjo sudah meninggal dunia," buka Reni Indrayani, saat dikonfirmasi, Senin (17/3/2025).

Menurut Reni Indrayani, sang pasien sudah dalam kondisi genting dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Kota Bandar Lampung.

"Karena kata perawat ruangan, pasien itu sudah BAB darah banyak sekali," jelasnya.

Menurut warga Dusun Dusun Haringin, Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Aal Sofiansyah menyampaikan, sudah banyak warga setempat yang mengidap gejala penyakit DBD. Bahkan, 2 diantaranya sudah positif DBD.

"Kalau untuk warga banyak memang yang gejala (DBD) tapi ada 2 rumah yang fix DBD, kebanyakan ada yang gejala saja. Kita sudah beberapa kali mengajukan untuk di fogging," akunya.

Uniknya, ditengah banyaknya penderita DBD, warga setempat lebih memilih bantuan fogging ke Dinas Damkarmat ketimbang ke Dinas Kesehatan.

"Kebetulan saya dengan beberapa teman meminta ke Dinas Damkarmat. Karena ini kan wabah penyakit yang begitu ganas DBD ini, saya tidak mau terlalu lama menunggu. Jadi kami memanggil Dinas Damkarmat untuk di fogging kurang lebih hampir 100 kepala keluarga," terang Aal Sofiansyah.

Menurut Aal Sofiansyah, sudah ada beberapa masyarakat setempat yang dilarikan untuk dirawat di rumah sakit akibat terkena penyakit DBD. Salah seorang diantaranya malah meninggal dunia.

"Informasi yang meninggal itu di daerah Dusun Batu Balai, Desa Merak Belantung. Ada yang bilang meninggal karena DBD, ada yang bilang gejala juga. Sebenarnya belum seberapa akurat. Saya sudah melaporkan kejadian ini ke RT, Kadus, dan kepala desa. Sudah direspon baik tetapi belum ada tindakan," urainya.

Kabid Damkarmat Dinas Damkarmat Kabupaten Lampung Selatan, Ruly Fikriansyah menyatakan, pihaknya melakukan fogging di Desa Merak Belantung atas permintaan warga.

"Kami menerima laporan dari warga Dusun Haringin, Desa Merak Belantung, keinginan lingkungan mereka agar di fogging. Berdasarkan laporan tersebut kami melakukan fogging kurang lebih ada 100 rumah kepala keluarga," kata dia.

Demi meladeni keinginan warga untuk mencegah penyakit DBD meluas, petugas Dinas Damkarmat melakukan fogging menggunakan alat hasil inovasi sendiri.

"Kita melakukan fogging menggunakan alat yang kita rakit sendiri, Alhamdulillah hasil asap lebih banyak dan tebal," ungkap Ruly. (*)