Kupastuntas.co, Lampung Barat - Keberadaan Harimau Sumatera di wilayah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) semakin mengkhawatirkan. Kali ini jejak kaki Harimau Sumatera kembali ditemukan warga, Pekon (Desa) Ringin Jaya, Kecamatan BNS.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, jejak tersebut ditemukan warga di area lahan pertanian saat sedang menjalankan aktivitas, berdasarkan video berdurasi 57 detik yang diterima terlihat warga menunjukkan jejak kaki harimau.

Jejak kaki harimau tersebut mengarah ke salah satu gubuk warga kemudian mengarah ke area persawahan yang berada di lokasi sekitar lahan pertanian. Jejak kaki itu ditemukan di beberapa titik dengan diameter yang cukup besar.

Penemuan tersebut dibenarkan peratin (Kepala Desa) Ringin Jaya, Hendri Yanto, bahkan ia sudah mengeluarkan surat himbauan Nomor : 474/69/23.04//2025 tentang keberadaan harimau sumatera yang mendekati area pemukiman warga.

"Sehubungan adanya laporan warga bahwa di wilayah Pekon Ringin Jaya ditemukan jejak telapak kaki Harimau Liar di Talang Sawah, dan Talang lampung, maka kami menghimbau kepada Pemangku serta warga masyarakat Pekon Ringin Jaya

agar menghindari beraktifitas di sore hari," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/3/2025).

"Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas di malam hari, juga dalam melakukan aktivitas berkebun atau memasuki wilayah Kebun/Hutan, terutama yang memiliki kebun di wilayah kawasan, tidak sendirian melainkan beberapa orang berkelompok," sambungnya.

Dalam surat tersebut, ia meminta agar pemangku memberikan imbauan ke masing-masing warga agar tetap berhati-hati terhadap keberadaan binatang buas tersebut, guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Pemangku 7 Gerdai, Pekon (Desa) Kota Besi, Kecamatan Batu Brak, dihebohkan dengan penemuan jejak harimau sumatera di wilayah setempat, Rabu (19/2/2025).

Penemuan jejak diduga harimau tersebut pertama kali ditemukan oleh warga bernama Sudiman.

Sudiman melihat jejak tersebut di area perkebunan miliknya saat sedang menjalankan aktivitas berkebun, karena khawatir ia lalu melaporkan penemuan jejak harimau ke petugas terkait. (*)