Kupastuntas.co, Pesawaran - Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Putri Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Taman Sari, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, untuk memastikan pengelolaan sampah yang sesuai regulasi dan lebih ramah lingkungan.

Kunjungan ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Pesawaran, termasuk masalah metode pengolahan yang tidak lagi sesuai dengan ketentuan terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup (DLH).

Salah satunya adalah larangan penggunaan metode pengolahan sampah dengan area pendamping yang kini berlaku di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Pesawaran.

“Sudah saatnya kita beralih ke teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti waste to energy. Penggunaan mesin pencacah sampah dan pemilahan sampah yang bisa menghasilkan gas metana sebagai energi, serta mengubah sampah organik menjadi pupuk, harus segera diterapkan,” jelas Putri Zulkifli Hasan, Selasa (11/3/2025).

TPA Taman Sari, yang dibangun pada tahun 2011, memiliki kapasitas tampung mencapai 1,3 ton sampah per hari. Dengan luas lahan sekitar 1,7 hektare, TPA ini merupakan yang terbesar di Kabupaten Pesawaran.

Meskipun memiliki kapasitas besar, pengelolaan yang kurang optimal sering kali menjadi sorotan, baik dari segi efisiensi maupun dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, mengungkapkan harapannya, agar kunjungan ini tidak hanya memberikan solusi tetapi juga membawa perubahan nyata dalam pengelolaan sampah di daerah tersebut.

Ia berharap agar pemerintah pusat dapat memberikan dukungan lebih, termasuk dalam hal teknologi pengolahan sampah yang lebih modern.

"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi di TPA ini. Kami berterima kasih atas perhatian dari Komisi XII DPR RI, dan semoga ini dapat membawa perubahan bagi sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan menguntungkan bagi masyarakat serta lingkungan," ungkap Dendi.

Selain itu, dalam kunjungan tersebut, Putri Zulkifli Hasan juga berkesempatan berbicara langsung dengan warga sekitar yang terpengaruh oleh keberadaan TPA.

Pemerintah daerah berencana untuk melakukan evaluasi dan pembenahan agar dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan dapat diminimalisir, serta mengimplementasikan teknologi terbaru untuk mengurangi masalah bau dan penyebaran lalat. (*)