Dugaan Pungli di PPG Bandar Lampung, Ketua Angkatan Sebut Itu Iuran Sukarela

Ketua Angkatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kota Bandar Lampung, Dedi Sofiansyah. Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Angkatan Pendidikan Profesi Guru
(PPG) Kota Bandar Lampung, Dedi Sofiansyah, menegaskan bahwa tidak ada praktik
pungutan liar (pungli) dalam pelaksanaan PPG tahun 2024.
Hal ini menanggapi adanya laporan peserta yang mengaku dimintai Rp400 ribu,
yang disinyalir untuk mempercepat penerbitan Nomor Registrasi Guru (NRG). Dedi
menyatakan bahwa iuran tersebut murni bersifat sukarela dan digunakan untuk
kepentingan bersama.
Ia pun membantah kalau jumlahnya sebesar Rp400 ribu per orang. Namun ketika
ditanya yang benar berapa jumlahnya, ia pun enggan menyebutkan berapa nilainya.
"Semua itu tidak benar. Itu dari kami untuk kami, tidak ada pungli.
Kepengurusan ini juga dari mereka yang menunjuk saya sebagai ketua," kata
Dedi. Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, iuran tersebut digunakan untuk kepentingan bersama, bukan untuk
pihak luar.
"Pungutan itu ada, tapi hanya untuk kebersamaan. Seperti rapat,
pertemuan-pertemuan dan kemarin saat Bunda Eva dilantik, kami buat karangan
bunga dari iuran itu," jelasnya.
BACA JUGA: Dugaan
Pungli Berkedok Penerbitan NRG, 193 Guru di Bandar Lampung Diminta Uang 400
Ribu
Bendahara Angkatan PPG APBD, Efta, juga menyampaikan hal serupa. "Yang melakukan iuran tidak semua, karena sifatnya sukarela," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung, Mulyadi Syukri,
menegaskan bahwa program PPG ini sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Bandar
Lampung. Ia memastikan tidak ada pungutan dalam bentuk apapun kepada peserta
PPG.
"Jika ada staf Disdik atau siapa pun yang meminta uang dengan dalih
apapun, mohon segera laporkan ke kami," tegas Mulyadi.
Meski demikian, ketika dikonfirmasi kembali narasumber yang dirahasiakan
identitasnya ini mengungkapkan bahwa sejak iuran Rp400 ribu ditarik pada
Desember 2024, belum ada pertemuan bersama seperti yang dijanjikan.
"Kemarin ada rencana pertemuan, tapi sampai sekarang belum ada.
Katanya uang itu juga untuk memberikan hadiah kepada pihak Kemenag dan Disdik
yang telah membantu PPG ini, dan ada bahasa untuk NRG," ujarnya.
Ketika ditanya siapa nama-nama pejabat yang akan diberi hadiah. Sumber ini
mengaku tidak mengetahuinya.
Yang lebih tau tentang kepada siapa uang itu akan disetorkan ialah yang
mengambil pungutan tersebut.
Sumber ini mengaku dirinya hanya ingat bahwa peruntukkan uang itu untuk
hadiah ke orang dinas, saat mengambil pungutan tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, polemik mengenai pungutan dalam PPG Bandar
Lampung masih menjadi perdebatan. Perlu adanya investigasi lebih lanjut untuk
memastikan apakah pungutan tersebut benar-benar bersifat sukarela atau ada
unsur paksaan dan kepentingan tertentu. (*)
Berita Lainnya
-
Pansus Singkong DPRD Lampung Temukan 61 Pabrik Tapioka Tidak Terdaftar di Sinas
Selasa, 11 Maret 2025 -
Hingga Sidang Perdana, Oknum PNS Litbang Lampung Terdakwa Kasus Penganiayaan Terhadap Murid SD Belum Ditahan
Selasa, 11 Maret 2025 -
Ikuti Jejak BJ Habibie, Mentan Amran Raih Penghargaan Tertinggi dari Universitas Sebelas Maret
Selasa, 11 Maret 2025 -
Berenang di Sungai! Bocah di Kedamaian Bandar Lampung Temukan Mayat Bayi
Selasa, 11 Maret 2025