• Senin, 10 Maret 2025

Terkuak Sosok Ibu yang Tega Buang Bayi di Dekat Ponpes di Lamsel Adalah Santriwati

Senin, 10 Maret 2025 - 14.23 WIB
348

Penampakan bayi yang dibuang di belakang asrama putri Ponpes Babul Hikmah. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Babul Hikmah benarkan ibu dari bayi laki-laki dibuang dan sempat viral merupakan santriwati mereka.

Hal itu, disampaikan oleh pimpinan Ponpes Babul Hikmah Ustadz Hi. Nur Ardli melalui pernyataan resmi secara tertulis, Senin (10/3/2025).

"Sehubungan dengan viralnya berita di media sosial terkait penemuan bayi pada hari Sabtu, 8 Maret 2025 di belakang pagar kamar mandi Pondok Pesantren Islam Babul Hikmah, dengan ini kami sampaikan beberapa poin sebagai berikut," buka Nur Adli.

Sabtu (8/3/2025) lalu, sekira pukul 11.30 WIB, para santri putri hendak mengambil air wudhu di kamar mandi pesantren. Lalu, mencium bau anyir dari kamar mandi dan mendengar suara bayi menangis di luar pagar pondok pesantren.

"Penemuan itu, disampaikan kepada pengasuh pesantren untuk dilihat keberadaannya. Setelah dilakukan pengecekan di lokasi, ditemukan bayi laki-laki di samping pagar dengan kondisi tanpa pakaian," sambung Nur Adli.

BACA JUGA: Geger, Ditemukan Bayi di Belakang Asrama Putri Ponpes Babul Hikmah Lampung Selatan

Selanjutnya, pihak pondok pesantren melakukan pertolongan awal kepada bayi tersebut dengan melibatkan Bidan pesantren untuk memastikan kesehatan sang bayi.

"Sekira pukul 16.30 WIB, pihak pesantren mencurigai adanya indikasi bahwa ibu dari anak tersebut adatah santri putri yang kebetulan jam 11.00 WIB, pulang tanpa izin," timpal Nur Adli.

Kemudian, hari Minggu (9/3/2025), Kisaran jam 22.00 WIB, pimpinan pondok pesantren beserta jajaran pengurus bersepakat untuk mendatangi rumah wali santriwati inisial NS untuk memastikan kecurigaan.

"Setelah dilakukan introgasi oleh pihak pesantren, santriwati tersebut akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah ibu dari bayi yang ditemukan di samping pagar kamar mandi," jelas Nur Adli.

Menurut pengakuan santriwati NS, dirinya telah berhubungan tanpa sadar dengan seseorang berinisial R di Pantai Merpati, Desa Waymuli, Kecamatan Rajabasa.

"Kejadian ini terjadi pada pada kisaran bulan Juni tahun 2024. Saat itu yang bersangkutan sedang libur panjang di rumah, ketika pelaku merasa bosan dan mengajak temannya untuk jalan-jalan. NS dengan kawannya berdua bertemu dengan dua laki-laki yang kemudian bermain di daerah Pantai Merpati, Desa Waymuli, Kecamatan Rajabasa," urai Nur Adli.

Masih menurut pengakuan NS, ia diberikan minuman dan setelah mengonsumsi minuman tersebut merasa pusing lalu kehilangan kesadaran.

"Dia baru sadar saat perjalanan pulang ke rumah dan tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya. Setelah kejadian tersebut, yang bersangkutan tidak berani menyampaikan apa yang barusan dialami walaupun yang bersangkutan merasa ada yang sakit di daerah kewanitaannya," jelas Nur Adli.

Nur Adli menyatakan, sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang berkomitmen mencetak generasi shalih dan shalihah, dirinya sangat berduka dan prihatin atas kejadian ini.

"Kejadian ini merupakan musibah yang tidak kami kehendaki dan menjadi pelajaran besar bagi semua pihak, baik pesantren, santri, wali santri, maupun masyarakat luas," ujarnya.

"Kami tegaskan bahwa kejadian ini diluar kemampuan kontrol kami, karena kejadian tersebut terjadi pada saat santri berada dalam pemantauan orang tua di rumahnya. Meski demikian, kami tetap akan melakukan evaluasi dan pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang," tegas Nur Adli.

Pihak pondok pesantren, juga telah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menangani kasus ini sesuai prosedur yang berlaku.

"Kami mengajak seluruh pihak untuk tidak terburu-buru menyimpulkan. Atas nama Pondok Pesantren Islam Babul Hikmah, kami menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak atas musibah ini. Kami juga memohon doa agar semua pihak yang terlibat mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari Allah Ta'ala," tutup Nur Ardli. (*)