• Senin, 10 Maret 2025

Sempat Terbengkalai, Masjid Nurul Faidzin Kembali Hidupkan Syiar Islam di Kota Agung

Senin, 10 Maret 2025 - 09.57 WIB
34

Tampak puluhan ibu-ibu jemaah pengajian yang antusias mengikuti kajian di Masjid Nurul Faidzin yang telah lama terbengkalai. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus – Setelah satu dekade terbengkalai, Masjid Nurul Faidzin di kompleks Islamic Center Kotaagung, Kabupaten Tanggamus kini kembali menggeliat. Masjid yang dulunya sunyi dan hampir tak terurus ini kini berbenah, tidak hanya dari segi fisik tetapi juga dalam kemakmuran ibadah.

Revitalisasi ini tidak lepas dari perhatian Bupati Tanggamus Saleh Asnawi, dan Ketua Tim Penggerak PKKSiti Mahmudah Saleh, yang turut memberikan bantuan pribadi untuk memperbaiki masjid.

Langkah ini pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang sudah lama merindukan Islamic Center Kota Agung kembali hidup.

Tak sekadar perbaikan bangunan, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Faidzin kini aktif menghidupkan kembali berbagai kegiatan keagamaan. Selama bulan Ramadan, masjid ini menggelar buka puasa bersama dengan menyediakan 300 paket takjil dan nasi kotak setiap hari untuk jamaah.

Bantuan ini berasal langsung dari Bupati dan Ketua Tim Penggerak PKK sebagai bentuk dukungan terhadap syiar Islam di Tanggamus.

Ketua DKM Nurul Faidzin Herwan Rozali, menegaskan, kebangkitan masjid ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal spiritual. "Kami ingin Masjid Nurul Faidzin kembali menjadi pusat ibadah dan kegiatan umat. Tidak hanya untuk salat, tapi juga sebagai tempat berkumpulnya umat Islam dalam menimba ilmu dan meningkatkan ketakwaan," ujarnya, Senin (10/3/25).

Selain buka puasa bersama, masjid ini kini juga mulai aktif menyelenggarakan pengajian rutin, kajian Islam, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Para jamaah yang datang ke masjid pun merasa lebih nyaman dengan perubahan yang terjadi.

Perubahan yang terjadi di Masjid Nurul Faidzin mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Salah seorang jamaah, Rahmat (52), mengaku senang akhirnya masjid ini kembali hidup.

"Dulu masjid ini besar dan megah, tapi sayangnya terbengkalai. Sekarang, alhamdulillah, sudah mulai ramai lagi. Kami sangat bersyukur," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Ningsih (45), seorang ibu rumah tangga yang rutin mengikuti pengajian di masjid ini. "Saya bahagia bisa kembali hadir di pengajian. Semoga ke depannya lebih banyak kegiatan di sini, karena masjid ini sangat strategis dan bisa menjadi pusat dakwah di Kota Agung," katanya.

Masyarakat berharap, dengan berbagai program yang tengah berjalan, Masjid Nurul Faidzin tak hanya bangkit dari keterpurukan tetapi juga menandai era baru kebangkitan syiar Islam di Kota Agung.

Ramadan kali ini menjadi saksi bagaimana rumah ibadah ini kembali bercahaya, menjadi tempat yang tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga kaya akan kegiatan spiritual yang membawa berkah bagi semua. (*)