• Jumat, 14 Maret 2025

Ruas Jalan Provinsi Berlubang dan Tergenang, Aktivitas Masyarakat Lampung Barat Terhambat

Senin, 10 Maret 2025 - 17.23 WIB
267

Ruas Jalan Provinsi Berlubang dan Tergenang, Aktivitas Masyarakat Lampung Barat Terhambat. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Ruas Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lampung Barat dengan Provinsi Sumatera Selatan di Rantau Panjang, Pekon (Desa) Tanjung Raya, Kecamatan Sukau, mengalami kerusakan parah. Hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut memperparah kondisi jalan.

Kondisi tersebut menyebabkan genangan air dan lumpur yang menghambat lalu lintas. Akibatnya, banyak kendaraan, terutama roda dua dan truk bermuatan berat, kesulitan melintas, bahkan beberapa di antaranya terjebak dalam lubang-lubang besar yang tertutup air.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa jalan tersebut dipenuhi lubang dengan diameter yang cukup besar, sehingga kendaraan harus berjalan perlahan dan zig-zag untuk menghindari genangan.

Akibatnya, antrean panjang kendaraan kerap terjadi, terutama pada jam-jam sibuk. Seorang warga setempat, Samsul (45), mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang semakin memburuk telah menjadi keluhan warga sejak lama.

"Setiap hujan turun, jalan ini berubah seperti kubangan. Sudah sering pengendara motor jatuh karena jalan licin. Kami sudah berulang kali mengajukan keluhan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari pemerintah," ujar Samsul.

Keluhan serupa juga datang dari para pengendara yang melintas di jalan tersebut. Adi Prasetyo (32), seorang sopir truk, mengaku mengalami keterlambatan dalam mengangkut barang akibat jalan yang rusak.

"Saya sering melintas di sini membawa hasil bumi dari Lampung ke Sumatera Selatan. Karena jalan rusak dan tergenang, kecepatan kami harus sangat pelan, bahkan kadang harus berhenti menunggu air surut. Ini benar-benar menghambat pekerjaan kami," kata Adi.

Hal senada disampaikan oleh Rina (27), seorang pengendara motor yang hendak menuju Liwa. Ia mengaku hampir terjatuh saat mencoba melewati genangan yang menutupi lubang besar. Lubang yang besar membuat kendaraan tidak seimbang.

"Kalau tidak hati-hati, bisa celaka. Saya tadi hampir jatuh karena lubangnya dalam dan tertutup air. Jalan ini benar-benar butuh perbaikan segera," imbuhnya.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga pada perekonomian masyarakat sekitar. Banyak pedagang dan pekerja yang mengalami keterlambatan akibat sulitnya akses yang dilalui.

Selain itu, kendaraan yang melintas di jalan tersebut juga mengalami kerusakan lebih cepat akibat seringnya terperosok ke dalam lubang atau melewati jalanan berlumpur.

Masyarakat setempat berharap agar pemerintah daerah maupun pihak terkait segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan tersebut. Mereka menginginkan perbaikan yang permanen, bukan hanya penambalan sementara yang sering kali tidak bertahan lama.

Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengaku telah bertemu dengan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal untuk membahas persoalan tersebut. Menurutnya, respons gubernur baik.

"Kemarin saya sudah bertemu dengan Pak Gubernur dan alhamdulillah responnya baik. Mudah-mudahan ruas jalan tersebut bisa segera ditangani agar masyarakat yang melintas bisa nyaman dan aman," kata dia saat dimintai tanggapan.

Ia menuturkan, jangan sampai dengan kondisi jalan yang rusak tersebut, aktivitas masyarakat menjadi terganggu, terlebih jika ada masyarakat luar yang melintas kemudian mengeluhkan kondisi jalan Lampung yang rusak parah.

"Jangan sampai orang dari luar Lampung lewat jalan sana, lalu memviralkan jalan Lampung rusak. Kan kita yang tidak enak, jadi mudah-mudahan bisa segera ditangani agar akses masyarakat juga semakin mudah," pungkasnya. (*)