Kepala Balai Besar TNBBS di Kotaagung Diduga Lakukan Tindakan Asusila ke Pegawainya, Suami Korban Tuntut Permintaan Maaf

Yuda saat berorasi dikawan ketat aparat Kepolisian di depan kantor BBTNBBS. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Tanggamus – Puluhan massa mendatangi kantor Balai Besar Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan (BBTNBBS) di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Terbaya,
Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, menuntut keadilan atas dugaan tindakan
asusila Kepala BBTNBBS, IS, terhadap seorang pegawai perempuan berinisial S,
Senin (10/3/2025).
Aksi ini
merupakan bentuk kekecewaan dan desakan agar IS segera memberikan klarifikasi
serta bertanggung jawab atas dugaan perbuatannya.
Massa
yang berkumpul di depan kantor BBTNBBS membawa spanduk bertuliskan pesan-pesan
keras, di antaranya: “Ismanto jangan sembunyi di balik topengmu!”, “Berani
berbuat, berani bertanggung jawab!”, dan “Tanah kami tanah bermartabat, jangan
kau kotori!”
Dalam
aksi ini, Yuda Atroyfi, suami dari korban menyatakan, pihak keluarga hanya
meminta permohonan maaf secara terbuka atas dugaan tindakan tidak senonoh
terhadap istrinya.
“Kalau
saja mediasi dilakukan sejak Oktober 2024, masalah ini sudah selesai. Tapi
karena dia merasa punya pangkat dan jabatan, dia menganggap dirinya hebat dan
mengabaikan kami,” tegas Yuda dalam orasinya.
Yuda juga
mengungkapkan bahwa selama ini dirinya telah berusaha menghubungi IS untuk
menyelesaikan permasalahan secara baik-baik. Namun, hingga kini tidak ada
itikad baik dari yang bersangkutan.
“Sejak
awal saya ingin menyelesaikan ini dengan damai. Tapi karena dia punya jabatan,
saya malah diremehkan. Saya hanya meminta pertemuan dan permintaan maaf, tidak
lebih. Jangan hanya bersembunyi,” lanjutnya.
Selain
meminta pertanggungjawaban IS, Yuda menegaskan bahwa ia tidak ingin masalah ini
merusak hubungan baik dengan pegawai BBTNBBS lainnya.
“Balai
Besar TNBBS sudah seperti keluarga saya. Ayah saya dulu mencari nafkah di sini,
dan hingga kini masih ada saudara serta istri saya yang bekerja di dalamnya.
Saya tidak ingin masalah ini menciptakan perpecahan,” ujarnya.
Massa pun
berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga ada kepastian hukum. Mereka juga
mengancam akan mengerahkan lebih banyak massa jika tuntutan mereka tidak
dipenuhi.
“Jangan
sampai ini berlarut-larut. Jika tidak ada kejelasan, kami akan datang lagi
dengan jumlah massa yang lebih besar,” ujar salah satu peserta aksi.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun, kasus ini dialami oleh S (33) dan telah dilaporkan ke
Polda Lampung oleh suaminya, Y (33). Laporan
pada 30 November 2024, dugaan tindakan cabul ini bukan hanya terjadi
sekali, melainkan berulang kali. Salah satu insiden yang dilaporkan adalah
ketika IS diduga menarik masker korban dan mencium pipinya secara paksa di
lingkungan kantor.
Hingga
berita ini diturunkan, upaya mediasi masih terus berlangsung, sementara
keluarga korban dan massa aksi tetap menunggu tanggapan dari pihak terkait. (*)
Berita Lainnya
-
Sempat Terbengkalai, Masjid Nurul Faidzin Kembali Hidupkan Syiar Islam di Kota Agung
Senin, 10 Maret 2025 -
Nelayan di Tanjung Agung Tanggamus Keluhkan Kapal Purse Seine Beroperasi Terlalu Dekat dengan Pantai
Jumat, 21 Februari 2025 -
Harapan Besar Warga Tanggamus untuk Bupati dan Wakil Bupati Baru
Kamis, 20 Februari 2025 -
Presiden Prabowo Resmi Lantik M Saleh Asnawi dan Agus Suranto Jadi Bupati dan Wabup Tanggamus
Kamis, 20 Februari 2025