• Kamis, 06 Maret 2025

Sampah Saat Ramadan di Bandar Lampung 1.000 Ton per Hari, DLH Tambah Armada Pengangkut

Kamis, 06 Maret 2025 - 15.19 WIB
29

Plh Kepala DLH Kota Bandar Lampung, Veni Devialesti. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Selama bulan suci Ramadan 2025, volume sampah di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan signifikan.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung mencatat bahwa jumlah sampah yang biasanya sekitar 800 ton per hari, kini meningkat menjadi 1.000 ton per hari.

Plh Kepala DLH Kota Bandar Lampung, Veni Devialesti, mengungkapkan bahwa lonjakan sampah ini terjadi akibat meningkatnya konsumsi makanan dalam kemasan selama Ramadan.

Banyak warga yang menggunakan plastik sekali pakai, baik untuk makanan berbuka puasa maupun sahur.

“Saat Ramadan, volume sampah cenderung meningkat karena banyak warga yang menggunakan kemasan plastik, baik untuk makanan siap saji maupun untuk keperluan lainnya,” ujar Veni, Kamis (6/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa tren peningkatan sampah ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya aktivitas konsumsi, baik di rumah tangga maupun di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.

Untuk mengatasi lonjakan volume sampah ini, DLH Kota Bandar Lampung telah mengambil langkah strategis dengan menambah armada pengangkutan sampah.

Tahun ini, DLH telah menambah dua unit buldoser, satu ekskavator, lima unit mobil pengangkut, serta beberapa kontainer sampah guna mempercepat proses pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Buldoser ini akan digunakan untuk sistem Controlled Landfill dan penanganan sampah lama agar tidak semakin menumpuk,” tambah Veni.

DLH juga telah meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah di beberapa titik yang mengalami lonjakan signifikan, seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan, serta kawasan pemukiman padat penduduk.

Di tengah peningkatan volume sampah ini, DLH Kota Bandar Lampung juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kemasan plastik. Veni menekankan pentingnya penggunaan wadah yang lebih ramah lingkungan, seperti tas belanja kain dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali.

“Kami mengimbau masyarakat agar beralih ke kemasan yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dengan begitu, kita bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” jelasnya.

Selain itu, DLH juga bekerja sama dengan berbagai komunitas lingkungan dan pelaku usaha untuk mengampanyekan gerakan pengurangan sampah plastik, serta mendorong program daur ulang di tingkat rumah tangga.

“Kami terus mencari solusi jangka panjang untuk pengelolaan sampah, termasuk rencana pengembangan teknologi pengolahan sampah yang lebih modern,” ujar Veni. (*)