• Kamis, 06 Maret 2025

Pasar Tradisional di Lamteng Mulai Ramai, Kios Pakaian Lebaran Paling Diburu

Kamis, 06 Maret 2025 - 15.11 WIB
21

Bandar Jaya Plaza, Pasar Tradisional Bandar Jaya, Lampung Tengah. Foto: Yoga/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Menjelang pertengahan Ramadan, Bandar Jaya Plaza pasar tradisional ramai oleh masyarakat yang berburu pakaian Lebaran. Kios-kios dipenuhi berbagai pilihan pakaian, sandal, sepatu, hingga aksesori.

Bagi sebagian pedagang, momentum ini menjadi berkah tahunan yang tak boleh dilewatkan.

Ibu Rina, pedagang sandal, sepatu, dan baju anak-anak mengaku mengalami lonjakan pembeli menjelang Lebaran.

“Kalau Ramadan, apalagi mendekati Lebaran, pembeli selalu lebih banyak. Yang paling laris itu sandal dan baju anak-anak, karena biasanya orang tua ingin anak-anaknya tampil baru saat Lebaran,” ujarnya.

Pak Herman, pedagang pakaian muslim, juga merasakan hal yang sama, menurutnya di bulan Ramadan dagangannya menjadi lebih laris.

"Baju koko dan gamis sekarang paling dicari. Banyak yang beli buat dipakai sendiri, ada juga yang beli untuk keluarga. Kadang stok cepat habis, jadi harus pesan ulang ke pemasok,” katanya.

Salah satu pembeli, Siti, mengaku lebih suka berbelanja di pasar tradisional dibandingkan toko modern atau belanja online.

“Di sini lebih enak, bisa lihat langsung barangnya, pilih yang cocok, dan kalau perlu bisa nawar. Kadang kalau beli online, barangnya tidak sesuai ekspektasi," ujarnya.

Selain harga yang lebih terjangkau, suasana pasar tradisional yang khas juga menjadi daya tarik tersendiri. Proses tawar-menawar masih menjadi bagian dari pengalaman belanja yang dinikmati banyak orang.

Beberapa pembeli rela berkeliling dari satu kios ke kios lain untuk mendapatkan harga terbaik, sementara pedagang dengan sabar menjelaskan keunggulan barang dagangan mereka.

Meski Ramadhan membawa berkah bagi para pedagang, tantangan tetap ada. Menahan haus dan lapar di tengah kesibukan bukan perkara mudah, terutama saat pasar mulai padat. 

"Kalau sudah ramai, tidak terasa lapar. Tapi kalau lagi sepi, baru deh mulai terasa haus," kata Ibu Rina sambil tersenyum.

Di sisi lain, beberapa pedagang juga harus menghadapi persaingan dengan toko modern dany platform belanja online. Namun, mereka tetap optimistis bahwa pasar tradisional memiliki keunggulan tersendiri. 

"Pembeli di sini kebanyakan sudah langganan, mereka lebih nyaman belanja langsung. Apalagi buat sandang Lebaran, orang pasti mau lihat barangnya dulu sebelum beli," ujar Pak Herman.

Meski zaman terus berubah dan teknologi semakin berkembang, pasar tradisional tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. 

Bagi banyak orang, berbelanja di pasar bukan sekadar transaksi, tetapi juga bagian dari tradisi dan interaksi sosial yang telah berlangsung turun-temurun. (*)