• Kamis, 06 Maret 2025

Selain Larang Study Tour, Parosil Pelototi Penggunaan Dana BOS yang Rawan Penyimpangan

Rabu, 05 Maret 2025 - 16.40 WIB
268

Bupati Lampung Barat Parosil saat memberikan pembinaan kepada Kepala Sekolah dijenjang pendidikan TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Lampung Barat, di Aula Kagungan Kantor Bupati setempat, Rabu (5/3/2025). Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengingatkan seluruh sekolah di Bumi Beguai Jejama Sai Betik tidak menggelar study tour bagi siswa/i terlebih ke luar Lampung Barat, sekolah harus menggelar kegiatan yang lebih positif.

Hal tersebut disampaikan Parosil saat memberikan pembinaan kepada Kepala Sekolah di jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Lampung Barat, di Aula Kagungan Kantor Bupati setempat, Rabu (5/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Parosil menegaskan, jika kedepan sekolah tidak diperbolehkan melakukan kegiatan study tour untuk siswa khususnya di luar Lampung Barat.

"Saya menegaskan, sekolah tidak boleh lagi melaksanakan studi tour. Kalaupun harus, buat yang sederhana saja, lakukan kerjasama dengan dinas perpustakaan daerah terkait buku, bidang kebudayaan terkait Faksi Pak Skala Bekhak, dan kerjasama dengan dinas lainnya," tegasnya.

Parosil juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat untuk melakukan evaluasi rutin terkait dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Karena saya beberapa kali memantau dari pemeriksaan BPK untuk dana BOS ada yang tidak sesuai peruntukannya," jelasnya.

Selain itu ia juga mengingatkan, jika masih ada persoalan dimana sekolah tidak bisa melakukan pelaporan (SPJ) dengan benar. "Ini bisa dikasih pelatihan bagaimana perencanaan, pelaporan hingga pengelolaan dana BOS, agar kita bisa bekerja secara efektif dan efisien serta nyaman," imbuhnya.

Terkait metode belajar dan mengajar, Parosil meminta sekolah untuk membangun kreatifitas yang membangun motorik siswa.

"Dari pada anak main HP, jangan sampai anak main HP akhirnya kena jerat pinjol, akhirnya semuanya dijual," kata dia.

"Tolong sampaikan, bapak ibu harus bisa membangun karakter, ini tugas kita bersama. Pendampingan kepada anak harus dilakukan, diawasi anak itu, siswa atau OSIS dilibatkan dalam pengawasan itu akan lebih baik," sambungnya.

Dalam menghadapi bulan suci ramadhan, Parosil meminta agar sekolah melakukan kegiatan pesantren kilat di sekolah masing-masing untuk menambah wawasan siswa tentang keagamaan di bulan yang berkah ini.

"Tolong agendakan pesantren kilat di bulan puasa ini, buat kerjasama dengan pondok pesantren terdekat agar menarik sehingga anak-anak enjoy, riang gembira, supaya nangkap ilmunya, beri pemahaman yang berupa prinsip-prinsip dasar kehidupan," jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Parosil meminta Disdikbud untuk mendata sekolah yang jumlah muridnya sedikit. "Tolong didata sekolah yang muridnya sedikit agar kita lakukan merger. Agar lebih efektif dan efisien," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, para kepala sekolah juga sempat mengeluhkan berbagai persoalan diantaranya terbatasnya  air bersih, sedikitnya terdapat 18 kepala sekolah mengungkapkan kekurangan air bersih hingga tidak adanya toilet sekolah.

Untuk itu, Parosil meminta Bappeda Lampung Barat untuk merumuskan agar masalah air bersih dan sanitasi sekolah dapat dibangun di tahun 2025 ini. "Rumus orang sehat dilihat dari kebersihan mulai dari kebersihan di toilet. Saya ingin nanti kita di bulan 9 (September) mengadakan festival atau lomba sanitasi sekolah," pungkasnya. (*)