• Kamis, 06 Maret 2025

Puncak Arus Mudik Diprediksi 28 Maret, Puncak Arus Balik 6 April 2025

Rabu, 05 Maret 2025 - 10.37 WIB
43

Puncak Arus Mudik Diprediksi 28 Maret, Puncak Arus Balik 6 April 2025. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik Lebaran terjadi pada Jumat (28/3/2025) atau H-3 Lebaran, dan puncak arus balik pada Minggu (6/4/2025) atau H+5 Lebaran.

"Puncak arus mudik pada periode libur Lebaran dan Nyepi nanti, kami prediksikan terjadi pada Jumat tanggal 28 Maret tahun 2025 atau H-3 Lebaran atau pada Hari Nyepi yaitu H-1," kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Subakti mengatakan, untuk volume lalu lintas pada puncak mudik Lebaran diprediksi mencapai 232 ribu kendaraan atau naik 50 persen terhadap volume lalu lintas normal.

"Jadi terhadap volume lalu lintas normal naiknya 50 persen, tetapi karena sudah ada pengaturan, mudah-mudahan ini benar yaitu turun 9 persen terhadap volume lalu lintas pada puncak arus mudik Lebaran tahun 2024. Tapi masih cukup besar naiknya terhadap volume lalu lintas normal," kata Subakti. 

Sedangkan untuk puncak arus balik Lebaran, PT Jasa Marga memperkirakan terjadi pada Minggu (6/4/2025) atau H+5 Lebaran.

"Puncak arus balik sendiri kita perkirakan terjadi pada Minggu tanggal 6 April tahun 2025 atau H+5 Lebaran," kata Subakti. 

Adapun volume lalu lintas pada puncak arus balik diperkirakan mencapai 276 ribu kendaraan atau naik 62 persen terhadap volume lalu lintas normal, atau naik 3 persen terhadap volume lalu lintas pada puncak arus balik Lebaran 2024.

Ia menjelaskan, proyeksi volume lalu lintas arus mudik tersebut naik 1,1 persen terhadap periode volume lalu lintas pada Lebaran 2024, tapi dari angka yang besar dengan asumsi ini sudah memasukkan asumsi Work From Anywhere (WFA) yaitu tanggal 24 sampai dengan 27 Maret 2025.

Sedangkan nanti pada saat arus balik, proyeksi volume lalu lintas masuk Jakarta yang melalui 4 gerbang tol utama terutama pada periode libur Lebaran dan Nyepi adalah sebesar 2,29 juta kendaraan. Proyeksi ini selalu lebih besar sedikit.

"Kita harapkan turun 0,5 persen terhadap volume lalu lintas pada periode Lebaran tahun 2024. Jadi memang sudah cukup jauh hari skenario ini dilakukan oleh berbagai kementerian, sehingga mudah-mudahan angka ini nanti akurat, karena kita juga persiapannya cukup lama," ujar Subakti. 

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan sebanyak 47 armada kapal untuk melayani pemudik lebaran tahun 2025 yang akan melintasi Pelabuhan Bakauheni-Pelabuhan Merak maupun sebaliknya.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan serta penumpang saat mudik Lebaran dan Hari Raya Nyepi yang berdekatan, pihaknya telah memperkuat fasilitas dan kapasitas di sejumlah pelabuhan utama.

"Di lintasan Merak–Bakauheni, kita berkoordinasi dengan KSOP selaku regulator yang menetapkan jadwal. Sebanyak 47 kapal telah disiapkan di Merak-Bakauheni dengan kapasitas harian mencapai 25.067 kendaraan," kata Shelvy Arifin, dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/3/2025).

Menjelang periode layanan angkutan lebaran, PT ASDP mencatat peningkatan reservasi tiket ferry pada puncak libur Idul Fitri dan Nyepi yang tahun ini terjadi berdekatan.

"Secara realisasi data reservasi, terlihat bahwa terjadi peningkatan pembelian tiket mulai tanggal 27- 28 Maret 2025 atau H-4 dan H-3 Lebaran, yakni sejumlah 5 persen dari total kapasitas tiket yang dijual," kata Shelvy Arifin.

Ia mengungkapkan, data tersebut sesuai dengan prediksi awal pergerakan pengguna jasa pada angkutan lebaran yang diperkirakan mulai bergerak per tanggal 25-26 Maret 2025 atau H-6 dan H-5 Lebaran.

"Pembelian tiket tersebut biasanya akan terus meningkat mendekati periode libur Lebaran. Apalagi telah terdapat imbauan pemerintah agar perusahaan, instansi/lembaga menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) menjelang periode libur Idul Fitri guna menekan kepadatan lalu lintas," ujar Shelvy.

Ia memperkirakan, jumlah penumpang penyeberangan di lintasan nasional mencapai sekitar 4,56 juta orang dan total kendaraan sebanyak 1,1 juta unit atau masing-masing naik 10 persen dari realisasi tahun lalu.

"Dengan prediksi kenaikan sebesar 10 persen, manajemen dermaga siap operasi sebanyak 50 unit (44 unit milik ASDP, 6 unit non ASDP) sedangkan kapal siap operasi tercatat sebanyak 215 unit kapal (50 kapal ASDP, dan 165 unit reguler non ASDP)," tegas Shelvy. (*)