Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Para siswa SD hingga SMA/SMK di Provinsi Lampung yang sedang menjalani libur awal Bulan Ramadhan, diwajibkan melaksanakan pembelajaran mandiri di rumah. Disdikbud Provinsi Lampung menyebut pembelajaran mandiri diprioritaskan pada pendidikan karakter.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan pihaknya ikut melakukan pengawasan implementasi kebijakan pembelajaran mandiri di lapangan.

"Surat edaran yang sudah diterbitkan itu untuk satuan pendidikan yang negeri saja. Selain itu kami juga melakukan pemantauan implementasinya di lapangan dengan melibatkan cabang dinas di wilayah masing-masing," kata Thomas, Selasa (4/3/2025).

Thomas menjelaskan, selama melakukan pembelajaran secara mandiri para siswa dapat mengacu kepada kurikulum yang telah ditetapkan pada satuan pendidikan masing-masing.

"Untuk panduan pembelajaran seperti biasa, mata pelajaran yang diajarkan. Hanya kita memang meminta untuk konsen ke pendidikan karakternya. Seperti pengajian, tadarus dan lain-lain," ungkapnya.

"Kegiatan keagamaan wajib, tadarus wajib, mengaji wajib dan pesantren kilat yang melibatkan pondok pesantren terdekat atau lembaga keagamaan terdekat," lanjutnya.

Ia berharap usai Ramadhan selesai, para siswa dapat menciptakan kegiatan yang baik serta terbentuknya karakter yang mulia.

"Harapannya ke depan para siswa mampu menciptakan kebiasaan yang baik, sehingga siswa-siswi kita terhindar dari hal-hal buruk, terutama yang berkaitan dengan perilaku menyimpang dan kenakalan remaja," ungkapnya.

Sementara itu, Imah, Ibu dari Azzahra siswa kelas VII, menyatakan mendukung pembelajaran mandiri di Bulan Ramadhan yang diterapkan oleh Disdikbud. Karena, pembelajaran mandiri tidak diterapkan penuh selama Bulan Ramadhan. Namun hanya berlangsung saat awal puasa dan akhir puasa saja.

Imah mengatakan, selama pembelajaran mandiri berlangsung, pihak sekolah memberikan panduan tugas yang harus dikerjakan siswa sesuai mata pelajaran pada hari libur tersebut. Sehingga siswa tetap bisa belajar maupun melaksanakan tugas-tugas sekolah di rumah selama libur.

“Saya pribadi senang ada libur buat siswa di Bulan Ramadhan. Yang penting liburnya jangan pull satu bulan penuh. Karena siswa juga bisa bosan kalau di rumah terus. Mereka juga perlu sosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan teman-teman sekolahnya,” kata Imah, Selasa (4/3/2025). 

Ia mengungkapkan, selama libur awal Bulan Ramadhan, pihak sekolah rutin memberikan panduan dan tugas-tugas sesuai mata pelajaran pada hari libur itu. Sehingga siswa bisa tetap belajar di rumah selama libur.

“Kalau sekolah anak saya rutin memberikan panduan dan tugas-tugas melalui grup WA siswa. Tugas-tugas itu sesuai mata pelajaran di hari libur tersebut. Misalnya liburnya pas hari Senin, maka tugas-tugas yang diberikan ke siswa adalah mata pelajaran-mata pelajaran pada hari Senin tersebut,” ungkapnya.

Meskipun sudah ada panduan dan tugas dari sekolah, Iyos mengaku tetap rutin memantau langsung apakah anaknya sudah mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

“Pembelajaran mandiri di Bulan Ramadhan seperti ini memang juga dibutuhkan peran orang tua untuk ikut memantau secara langsung. Sehingga anak tetap bisa melaksanakan pembelajaran mandiri dengan baik,” katanya.  

Selain itu, lanjut Imah, selama libur Ramadhan siswa bisa lebih fokus untuk melaksanakan berbagai ibadah seperti puasa, shalat tarawih dan tadarusan.

“Alhamdulillah sih kalau anak saya untuk puasa Ramadhan sudah terbiasa sejak kecil. Sekarang saya hanya membimbing dia untuk rajin shalat tarawih dan tadarusan saja,” ungkapnya.

Sebelumnya, Disdikbud Provinsi Lampung mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: 800/ 445 V.01/DP.2/2025 tentang Pembelajaran di Satuan Pendidikan Jenjang SMA, SMK dan SLB di Provinsi Lampung selama Bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriyah/2025 Maseні tertanggal 12 Februari 2025 yang ditandatangani Kepala Disdikbud Provinsi Lampung Thomas Amirico

Surat edaran berisi jadwal libur awal Bulan Ramadhan 1446 H/ 2025 M tanggal 27 dan 28 Februari serta tanggal 3, 4 dan 5 Maret 2025, dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat sesuai penugasan dari sekolah.

Satuan Pendidikan diminta mendorong peran orang tua/wali untuk membimbing dan mendampingi peserta didik dalam melaksanakan ibadah, dan memantau peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri.

Lalu, pembelajaran di sekolah dimulai kembali tanggal 6 sampai dengan 25 Maret 2025.  Selama bulan Ramadhan, satuan pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran pagi dimulai pukul 07.30 WIB dan pembelajaran petang dimulai pukul 11.00 WIB.

Alokasi waktu untuk setiap jam pelajaran selama bulan suci Ramadhan dikurangi paling banyak 10 menit. Ketuntasan materi ajar yang telah ditetapkan pada kurikulum satuan pendidikan tetap menjadi perhatian dan tanggung jawab kepala satuan pendidikan.

Selain kegiatan pembelajaran, selama Bulan Ramadhan diharapkan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan iman dan takwa, akhlak mulia, kepemimpinan, dan kegiatan sosial yang membentuk karakter mulia dan kepribadian utama, antara lain bagi peserta didik yang beragama Islam diminta untuk melaksanakan kegiatan tadarus Al Quran, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lainnya yang meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia, bekerja sama dengan pondok pesantren terdekat sekolah.

Dan bagi peserta didik yang beragama selain Islam, dianjurkan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Selanjutnya, tanggal 26, 27 dan 28 Maret serta tanggal 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025, merupakan libur bersama Idul Fitri bagi sekolah. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas edisi Rabu 05 Maret 2025, dengan judul "Pembelajaran Mandiri Prioritaskan Pendidikan Karakter"