Pasar Putri Agung Menggala Riwayatmu Kini, Sempat Jadi Primadona hingga Terpinggirkan Zaman

Tampak kondisi Pasar Putri Agung Menggala yang kini suram, ditinggalkan pedagang dan pembeli, pasar itu kini hanya tinggal sejarah. Foto: Rahmat/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tulang Bawang - Kota Menggala, Kabupaten
Tulang Bawang, Provinsi Lampung yang pernah dijuluki sebagai Paris Van Lampung,
dahulunya selain dikenal sebagai Kota Pendidikan juga sebagai Kota Perdagangan
yang dikenal hingga mancanegara, hal itu dibuktikan dengan banyaknya catatan
sejarah dan peninggalannya, salah satunya sejarah Pulau Daging Kapal Cina yang
menjadi kisah menarik nan tak terlepas dari sejarah Kota Menggala.
Bukti kejayaan itu kini hanya seperti sebuah kisah cerita
yang tak pernah terjadi jika melihat realita keadaan dan wajah Pasar Putri
Agung Menggala, tempat dimana titik kumpul yang seharusnya terjadi transaksi
jual beli antara para pembeli dan para pedagang, nyaris raib tak terlihat.
Banyak kios-kios kosong, bangunan tak terawat, seakan
mengisahkan kemunduran ekonomi Kota Menggala yang pernah mengalami kejayaan dan
kemakmuran, namun kini gambaran realita itu bercerita tentang keluh kesah hati
para pedagang tanpa harus berucap satu patah kata.
Memang sejatinya lokasi Pasar di Kota Menggala yang ada saat
ini, bukanlah lokasi Pasar ataupun wilayah perdagangan yang dahulu, karena
lokasi Pasar yang kini merupakan tempat hasil relokasi terdahulu.
Padahal dahulu sebelum direlokasi Pasarnya selalu ramai dan
makmur. Para pedagang dari berbagai Daerah berdatangan membawa hasil bumi
terbaik mereka, sementara pembeli pun datang dari jauh untuk berbelanja.
Saat itu, Pasar yang lama berada di lokasi yang sangat
strategis, dekat dengan jalur perairan yakni Sungai Way Tulang Bawang sehingga
memudahkan transportasi barang dagangan dari perairan. Pasar yang dulu menjadi
titik Perdagangan yang penuh dengan aktivitas jual beli, tapi usai pindah kini
terasa menjadi sepi dan sunyi.
Toko-toko yang dulu dipenuhi pembeli sekarang hanya
menyisakan kenangan akan masa kejayaan. Kehidupan yang dulu terasa hidup dan
bersemangat di Pasar ini kini tinggal kenangan.
"Kini, kita hanya bisa menyaksikan sisa-sisa kejayaan
itu dalam bentuk bangunan pasar yang mulai usang dan pedagang-pedagang yang
bertahan dengan dagangan minim mereka," ujar Yasir, warga yang tinggal
disekitar Pasar Putri Agung Menggala, ketika ditemui Selasa 4 Maret 2025.
Dikatakannya, bahwa Pasar yang dulunya simbol kemakmuran kini
jadi saksi bisu perubahan zaman yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
"Iya itulah, ditambah lagi, lokasi Pasar Baru ini yang
sudah tidak lagi strategis membuat pengunjung enggan datang, terutama setelah
adanya jalan Tol Trans Sumatera yang mengubah rute lalu lintas utama,"
ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tulang
Bawang Thuhir Alam ketika dihubungi via ponsel menyampaikan bahwa pihaknya
berharap ada solusi dari seluruh sektoral, bukan hanya Pemerintah, untuk
mengembalikan kejayaan Pasar di Kota Menggala yang dahulu dikenal sebagai Kota
Perdagangan.
"Apalagi kan, dari Pasar yang ramai akan berdampak
positif pada perekonomian daerah, terutama dari sektor perdagangan karena mampu
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun mungkin akibat perkembangan
zaman dan lokasinya yang kurang strategis, hasilnya Pasar Putri Agung Menggala,
jadi semakin sepi," jawabnya.
Sementara di lokasi, pedagang pun berharap ada upaya untuk
menghidupkan kembali pasar ini agar mereka bisa kembali berjualan dengan
lancar. Sedangkan itu, masyarakat berharap pasar ini bisa direvitalisasi agar
lebih menarik dan mampu bersaing dengan pasar-pasar lain di sekitarnya. (*)
Berita Lainnya
-
Geber Knalpot Borong, Puluhan Motor Diamankan Polres Tulang Bawang
Senin, 03 Maret 2025 -
Polisi Tangkap Dua Begal Bersenjata yang Rampas Motor IRT di Tulang Bawang
Rabu, 26 Februari 2025 -
Dua Pencuri HP di Tuba Lampung Kuras Saldo M-Banking Korban Hingga Puluhan Juta
Rabu, 05 Februari 2025 -
Dua Residivis Kembali Ditangkap Karena Edarkan Narkoba di Banjar Agung Tulang Bawang
Selasa, 28 Januari 2025