• Selasa, 04 Maret 2025

Pasar Putri Agung Menggala Riwayatmu Kini, Sempat Jadi Primadona hingga Terpinggirkan Zaman

Selasa, 04 Maret 2025 - 16.38 WIB
20

Tampak kondisi Pasar Putri Agung Menggala yang kini suram, ditinggalkan pedagang dan pembeli, pasar itu kini hanya tinggal sejarah. Foto: Rahmat/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tulang Bawang - Kota Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung yang pernah dijuluki sebagai Paris Van Lampung, dahulunya selain dikenal sebagai Kota Pendidikan juga sebagai Kota Perdagangan yang dikenal hingga mancanegara, hal itu dibuktikan dengan banyaknya catatan sejarah dan peninggalannya, salah satunya sejarah Pulau Daging Kapal Cina yang menjadi kisah menarik nan tak terlepas dari sejarah Kota Menggala.

Bukti kejayaan itu kini hanya seperti sebuah kisah cerita yang tak pernah terjadi jika melihat realita keadaan dan wajah Pasar Putri Agung Menggala, tempat dimana titik kumpul yang seharusnya terjadi transaksi jual beli antara para pembeli dan para pedagang, nyaris raib tak terlihat.

Banyak kios-kios kosong, bangunan tak terawat, seakan mengisahkan kemunduran ekonomi Kota Menggala yang pernah mengalami kejayaan dan kemakmuran, namun kini gambaran realita itu bercerita tentang keluh kesah hati para pedagang tanpa harus berucap satu patah kata.

Memang sejatinya lokasi Pasar di Kota Menggala yang ada saat ini, bukanlah lokasi Pasar ataupun wilayah perdagangan yang dahulu, karena lokasi Pasar yang kini merupakan tempat hasil relokasi terdahulu.

Padahal dahulu sebelum direlokasi Pasarnya selalu ramai dan makmur. Para pedagang dari berbagai Daerah berdatangan membawa hasil bumi terbaik mereka, sementara pembeli pun datang dari jauh untuk berbelanja.

Saat itu, Pasar yang lama berada di lokasi yang sangat strategis, dekat dengan jalur perairan yakni Sungai Way Tulang Bawang sehingga memudahkan transportasi barang dagangan dari perairan. Pasar yang dulu menjadi titik Perdagangan yang penuh dengan aktivitas jual beli, tapi usai pindah kini terasa menjadi sepi dan sunyi.

Toko-toko yang dulu dipenuhi pembeli sekarang hanya menyisakan kenangan akan masa kejayaan. Kehidupan yang dulu terasa hidup dan bersemangat di Pasar ini kini tinggal kenangan.

"Kini, kita hanya bisa menyaksikan sisa-sisa kejayaan itu dalam bentuk bangunan pasar yang mulai usang dan pedagang-pedagang yang bertahan dengan dagangan minim mereka," ujar Yasir, warga yang tinggal disekitar Pasar Putri Agung Menggala, ketika ditemui Selasa 4 Maret 2025.

Dikatakannya, bahwa Pasar yang dulunya simbol kemakmuran kini jadi saksi bisu perubahan zaman yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

"Iya itulah, ditambah lagi, lokasi Pasar Baru ini yang sudah tidak lagi strategis membuat pengunjung enggan datang, terutama setelah adanya jalan Tol Trans Sumatera yang mengubah rute lalu lintas utama," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang Thuhir Alam ketika dihubungi via ponsel menyampaikan bahwa pihaknya berharap ada solusi dari seluruh sektoral, bukan hanya Pemerintah, untuk mengembalikan kejayaan Pasar di Kota Menggala yang dahulu dikenal sebagai Kota Perdagangan.

"Apalagi kan, dari Pasar yang ramai akan berdampak positif pada perekonomian daerah, terutama dari sektor perdagangan karena mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun mungkin akibat perkembangan zaman dan lokasinya yang kurang strategis, hasilnya Pasar Putri Agung Menggala, jadi semakin sepi," jawabnya.

Sementara di lokasi, pedagang pun berharap ada upaya untuk menghidupkan kembali pasar ini agar mereka bisa kembali berjualan dengan lancar. Sedangkan itu, masyarakat berharap pasar ini bisa direvitalisasi agar lebih menarik dan mampu bersaing dengan pasar-pasar lain di sekitarnya. (*)