Tuhu Bangun: Sayangi Pekerja Lini Lapangan

Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, dalam acara Tarkhib Ramadan 1446 H di Bandar Lampung, Kamis (27/2/2025). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PTPN I Regional 7, Unit Kerja Subholding Supporting Co pada PTPN III Holding mencatatkan kinerja terbaiknya selama 10 tahun terakhir. Pada periode 2024, perusahaan yang sebelumnya berupa entitas bernama PTPN VII itu berhasil mendulang laba lebih dari Rp200 miliar.
Alam yang mendukung, tanaman yang pulih, integritas karyawan yang membaik, dan harga yang menarik diakui sebagai pemantik prestasi ini. Atas prestasi ini, Manajemen menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen, terutama para pekerja di lini lapangan.
Apresiasi itu disampaikan Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, saat menyampaikan sambutan pada acara Tarkhib Ramadan 1446 H di Bandar Lampung, Kamis (27/2/2025).
Secara khusus dia mengatakan, ujung tombak dari keberhasilan ini adalah para pekerja lini lapangan, terutama para penyadap karet yang bekerja keras menoreh, mengumulkan tetes demi tetes, dan menyetorkan ke pabrik dengan sepenuh kemampuan.
"Di hari yang mulia ini, di saat kita menyongsong Bulan Ramadhan yang mulia ini, mari kita berkaca dengan cermin yang bening, yakni hati kita. Kita harus berterima kasih kepada saudara-saudara kita di grassroot (para penyadap, para pemetik teh, dan pekerja lini lapangan lainnya) yang mengumpulkan getah setetes demi setetes hingga menjadi seperti apa yang kita nikmati hari ini. Ini adalah akumulasi dari keringat mereka,” kata dia dengan penuh penghayatan.
Tuhu Bangun melanjutkan, para pekerja lini lapangan memang tidak sendiri menciptakan keberhasilan ini. Ada banyak elemen pendukung sehingga apa yang dikumpulkan para penyadap itu menjadi barang yang bernilai dan komoditas yang dicari. Namun demikian, kata dia, tanpa para penyadap yang gigih di lapangan, tak ada catatan sukses dalam siklus produksi ini.
Apresiasi kepada para pekerja lini lapangan disampaikan Tuhu Bangun sebagai dalil untuk menegaskan bahwa suatu kesuksesan sesungguhnya tidak berdiri sendiri. Ia mengakui, sebagai Region Head, dirinya kerap mendapatkan pujian atas keberhasilan ini. Namun, ia mengaku selalu menyatakan bahwa kunci suksesnya ada pada pekerja lini lapangan.
Itulah mengapa dia selalu wanti-wanti kepada seluruh unsur pimpinan di semua level untuk menjaga hubungan baik, menyayangi, menyalami dengan penuh hormat, mencukupi kebutuhannya, dan melindungi para penyadap.
“Sayangi mereka, kunjungi dengan ramah tamah, salami dengan rasa hormat dan respek, perhatikan kebutuhannya, pahami masalahnya, dan lindungi hak-haknya dengan sepenuh kemampuan. Cepat respons jika ada yang sakit. Biayai jika memang perlu. Kalau uang perusahaan tidak tersedia, kita patungan. Buat mereka nyaman bekerja keras, bekerja cerdas, tetapi juga bekerja ikhlas,” kata dia.
Menggunakan ilustrasi tiga organ tubuh utama manusia, Tuhu Bangun menyebut otak, jantung, dan paru-paru. Dalam satu sistem anatomis manusia, kata dia, ketiga organ vital itu bekerja secara simultan dan saling mendukung. Tidak ada yang lebih hebat karena masing-masing memiliki tugas dan kehebatannya masing-masing.
“Saya sebagai region head, Pak Bagus sebagai SEPV BS, dan Pak Wiyoso sebagai SEVP Operation itu kadang seperti otak, jantung, dan paru-paru. Otak dengan egonya bilang paling penting karena semua dikendalikan pikiran. Jantung merasa paling penting karena semua darah dipompa oleh otak. Demikian juga dengan paru-paru sebagai penguasa oksigen. Ego seperti ini tidak boleh terjadi karena akibatnya bisa fatal,” kata Tuhu Bangun.
Sementara organ-organ vital berebut pengaruh karena ego, tambah Tuhu Bangun, sesungguhnya ada organ lain yang fungsinya tak kalah strategis. Organ ini, kata dia, tidak pernah dirawat kecuali sakit. Bahkan, dilihat juga tidak pernah.
“Mungkin saya akan menyebut nama organ itu terlalu vulgar, yaitu anus. Dia bertugas mengeluarkan sampah yang kotor-kotor. Dia tidak pernah dibiayai, nggak perlu perawatan, apalagi semacam skincare. Tetapi fungsinya sangat vital. Artinya, sehebat apapun Anda, sebaiknya tetap memberi penghargaan yang pantas untuk jasa-jasanya. Siapapun dia, meskipun bekerja di tempat-tempat yang sunyi dan sepi,” tambah dia.
Tentang nilai-nilai pada Bulan Ramadan, Tuhu Bangun mengajak semua insan PTPN I Regional 7 untuk memperbaiki diri, keluarga, dan lingkungan kerja lebih baik lagi.
Dia mengapresiasi semangat kerja karyawan yang semakin baik dan semakin taat kepada tata kelola perusahaan yang baik atau GCG, dan mengajak terus berjuang menaikkan kinerja perusahaan.
Ia juga mengunltimatum semua karyawan untuk menghindari perilaku buruk, apalagi yang berpotensi melanggar hukum dan menimbulkan kerugian perusahaan dan negara.
"Mari kita gunakan Bulan Ramadhan ini sebagai arena latihan menahan diri dari perilaku buruk apapaun. Apalagi yang melanggar hukum.
Bagikan 400 Paket Sembako
Agenda pengajian Songsong Ramadhan 1446 H yang dilaksanakan di Gedung Kolaboratif itu juga diselipkan acara bakti sosial yang dilaksanakan oleh Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) PTPN I Regional 7. IKBI mendapat mandat dari manajemen dan para donatur untuk menyalurkan 400 paket sembako kepada karyawan golongan I dan II, para pekerja outsourcing, para tetangga kantor, dan ke panti asuhan.
Paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula pasir, terigu, dan susu itu diserahkan kepada perwakilan karyawan dan perwakilan warga. Mereka antara lain para pekerja kebersihan kantor, para petugas keamanan, para sopir, dan warga sekitar.
Ketua Umum IKBI PTPN I Regional 7 Nana Tuhu Bangun menyampaikan terima kasih kepada manajemen dan para donatur yang memberi kepercayaan dalam mendistribusikan paket sembako ini. Ia mangatakan, IKBI memliki kedekatan yang kuat dengan berbagai lapisan yang membutuhkan untuk mendapatkan bantuan.
“Alhamdulillah kami diberi mandat oleh Manajemen dan para donatur untuk menyalurkan paket sembako ini kepada saudara-saudara kami yang sangat membutuhkan. Penyerahan paket ini kami lakukan bersamaan dengan Pengjian Songsong Ramadan tahun 1446 H. Semoga bantuan yang tidak seberapa ini menyambungkan hati sehingga memasuki Bulan Puasa dengan lebih nyaman,” kata Nana Tuhu Bangun, Ketua Umum IKBI yang juga istri Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun.
Acara semakin hikmat dengan materi ceramah agama oleh Ustaz Abdullah Kafi Hamdan. Secara perinci dan ilustrasi-ilustrasi yang mudah dipahami, Dai yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia lampung itu menjelaskan banyak sekali hikmah dari Bulan Ramadhan.
Ia juga mengajak seluruh karyawan dan kaum muslim untuk mengisi dan memanfaatkan Bulan Puasa ini dengan sebaik-baiknya.
Di akhir acara, seluruh yang hadir melepaskan seluruh rasa kepada sesama teman dengan saling bersalam-salaman. Seluruh hadirin secara menyampaikan selamat menjalankan ibadah puasa dan saling mendoakan. (*)
Berita Lainnya
-
Berkah Pedagang Bunga Tabur di Bandar Lampung Jelang Ramadan
Kamis, 27 Februari 2025 -
Atasi Banjir, Pemkot Bandar Lampung Buat Biopori, Penghijauan dan Penertiban Bantaran Sungai
Kamis, 27 Februari 2025 -
Damar Lampung Terima 5 Laporan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
Kamis, 27 Februari 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Gandeng Sejumlah Pihak Atasi Banjir, Fokus Normalisasi Sungai dan Drainase
Kamis, 27 Februari 2025