• Senin, 03 Maret 2025

Jam Belajar Sekolah di Bandar Lampung Selama Ramadhan 2025 Dikurangi

Rabu, 26 Februari 2025 - 10.31 WIB
2.2k

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Lampung Hendra Putra. Foto: Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Memasuki bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, pemerintah dan sekolah-sekolah di Bandar Lampung telah menetapkan jadwal libur serta penyesuaian waktu belajar bagi siswa.

Mulai pekan ini, siswa jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA akan menjalani libur sekolah awal puasa, diikuti dengan jeda libur pertengahan dan akhir Ramadan. 

Berdasarkan kalender Hijriah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, awal Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Meski demikian, keputusan resmi mengenai awal puasa akan ditentukan melalui sidang isbat yang akan digelar oleh Kemenag. 

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Lampung Hendra Putra, menyampaikan bahwa selama bulan Ramadan, sekolah tetap akan menjalankan program pendidikan yang berorientasi pada kegiatan keagamaan.

“Kami sudah punya program di mana kegiatan-kegiatannya itu mengarah pada kegiatan keagamaan. Memang di awal Ramadan ada libur, begitu juga di akhir, dan ada juga libur di pertengahannya,” ujar Hendra, Rabu (26/2/2025).

Kepala SMA Negeri 14 Bandar Lampung itu juga menerangkan bahwa untuk memastikan keseimbangan antara pendidikan dan ibadah selama Ramadan, sekolah-sekolah di Bandar Lampung juga menerapkan pengurangan jam pelajaran.

“Biasanya satu jam pelajaran itu 45 menit, sekarang kami kurangi menjadi 35 menit. Dengan begitu, kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa selesai lebih awal, sekitar pukul 14.00 WIB, sehingga anak-anak sudah bisa kembali ke rumah lebih cepat,” jelasnya. 

Selain itu, pihak sekolah juga mengimbau kepada orang tua agar lebih mengawasi anak-anak mereka selama Ramadan, terutama di luar jam sekolah.

“Kami sudah menyampaikan imbauan kepada orang tua supaya anaknya betul-betul diawasi di rumah. Kami tidak bisa mengawasi di luar sekolah, tetapi kami berharap orang tua mengingatkan putra-putrinya untuk melaksanakan ibadah, seperti salat tarawih dan salat lima waktu,” tambah Hendra. 

Ia juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban selama Ramadan dan menghindari aktivitas yang tidak bermanfaat, seperti perang sarung yang sering terjadi di kalangan remaja.

“Kami selalu mengingatkan anak-anak agar tidak ikut-ikutan melakukan perbuatan yang tidak pantas. Hal ini juga sudah kami sampaikan melalui edaran resmi kepada orang tua dan siswa,” tuturnya. (*)