• Jumat, 16 Mei 2025

Awal Tahun 2025, Nasabah Baru Pegadaian Lampung Melonjak 4.000 Orang

Rabu, 26 Februari 2025 - 13.46 WIB
45

Vice President PT Pegadaian Kantor Area Lampung, Ichvan Ramdhani, Rabu (26/2/2025). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menjelang Ramadan 2025, PT Pegadaian Kantor Area Lampung mencatat lonjakan signifikan jumlah nasabah. Dalam dua bulan pertama tahun ini, yakni Januari dan Februari, Pegadaian Lampung telah menambah hampir 4.000 nasabah baru. Lonjakan ini turut mendorong nilai pinjaman yang kini telah menembus angka Rp1 triliun. 

Vice President PT Pegadaian Kantor Area Lampung, Ichvan Ramdhani, mengungkapkan bahwa pertumbuhan nasabah dan pinjaman kali ini cukup berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Biasanya, pertumbuhan di awal tahun hanya berasal dari kualitas pinjaman yang membaik. Namun, tahun ini pertumbuhan juga didorong oleh bertambahnya jumlah nasabah secara signifikan. 

"Per hari ini pinjaman sudah mencapai Rp1 triliun. Maka ini patut kita syukuri bahwa masyarakat tidak salah memilih lembaga pembiayaan yang aman dan terpercaya. Apalagi saat ini banyak pinjaman online ilegal yang justru memberikan beban bunga tinggi dan menyulitkan masyarakat," ujar Ichvan, Rabu (26/2/2025).

Menurutnya, dibandingkan Desember 2024 yang mencatatkan outstanding loan sebesar Rp925 miliar, kini jumlah pinjaman telah meningkat sekitar Rp80 miliar dalam waktu singkat.

"Sekarang sudah mencapai Rp1 triliun lebih artinya ada nambah sekitar Rp80 miliar. Secara keseluruhan, jumlah nasabah Pegadaian di seluruh Lampung telah mencapai 160 ribu orang," jelasnya.

Salah satu tren menarik yang terjadi dalam empat tahun terakhir adalah meningkatnya penebusan barang gadai menjelang Ramadan. Masyarakat cenderung menebus barang mereka, khususnya emas, untuk digunakan saat Lebaran. 

"Dalam empat tahun terakhir, kami melihat bahwa menjelang Ramadan masyarakat lebih banyak menebus barang mereka, terutama emas. Mungkin karena ingin digunakan saat Lebaran nanti. Puncak penebusan biasanya terjadi pada minggu kedua Ramadan, tetapi tahun ini ada sedikit anomali karena di awal Ramadan sudah mulai ada yang menebus sedikit demi sedikit," jelas Ichvan. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat kini lebih memiliki daya beli dan kesiapan finansial yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, emas masih menjadi barang yang paling banyak digadaikan oleh masyarakat, mengingat nilainya yang stabil dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu. 

Sebagai lembaga pembiayaan yang tidak hanya berfokus pada gadai, Pegadaian Lampung juga menawarkan berbagai layanan lain, seperti pembiayaan usaha mikro serta cicilan emas batangan.

"Dengan adanya layanan ini, Pegadaian berupaya mendukung perekonomian masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil dan menengah," katanya.

Saat ini, Pegadaian Lampung memiliki total delapan kantor cabang serta 70 outlet atau kantor unit yang tersebar di seluruh wilayah Lampung. Dengan jaringan yang luas, perusahaan optimis dapat mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025, yaitu Rp1,1 triliun. 

"Kami optimis target ini bisa tercapai mengingat tren pertumbuhan yang sudah terlihat di awal tahun ini. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan jasa pembiayaan resmi dan legal, Pegadaian akan terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi para nasabah," tutup Ichvan.

Salah satu nasabah Pegadaian, Sani, mengungkapkan bahwa ia telah mencicil emas sejak 2023. Namun, tahun ini ia memilih belum menebusnya karena masih menunggu harga yang lebih menguntungkan.

"Saya sudah dua tahun mencicil emas di Pegadaian, dan tahun ini saya masih menunggu harga yang pas sebelum menebusnya. Menjelang Lebaran biasanya harga emas naik, jadi saya lihat dulu situasinya," ujar Sani. (*)