Tarif Uang Komite di SMA Negeri Bandar Lampung Beragam, Hendra Sebut Itu Sifatnya Sumbangan

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Lampung, yang juga Kepala SMA Negeri 14 Bandar Lampung, Hendra Putra. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Besaran uang komite di SMA Negeri di
Bandar Lampung beragam. Seperti diungkapkan seorang siswa dari SMA Negeri 2 Bandar
Lampung bahwa jumlah iuran yang dibayarkan tergantung pada jalur masuk dan
kesepakatan orang tua.
Siswa berinisial N itu menyebutkan bahwa dirinya yang masuk melalui jalur
prestasi harus membayar sekitar Rp700 ribu per bulan, sementara siswa jalur
afirmasi membayar lebih rendah, sekitar Rp 300 ribu ke bawah per bulan.
"Komite ditentukan tergantung sama pekerjaan orang tua. Kemarin ku
masuk sini (SMA N 2) lewat jalur prestasi perbulannya bayar sekitar Rp700 ribu,
kalau Afirmasi Rp300-an kebawah per bulan," ujar N, saat diketemui, Selasa
(25/2/2025).
Menurut N, sebelum besaran uang komite ditetapkan, pihak sekolah terlebih
dahulu mengundang orang tua siswa untuk menghadiri rapat. Dalam pertemuan
tersebut, orang tua diminta untuk menyepakati besaran sumbangan yang akan
diberikan. Setelah ada kesepakatan, barulah jumlah iuran ditetapkan untuk
setiap siswa.
"Sebelumnya orang tua disuruh rapat ke sekolah kemarin, setelah ada
kesepakatan baru ada penetapan, " katanya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait transparansi
dan standar penentuan iuran komite di sekolah negeri. Mengingat SMA Negeri
merupakan sekolah yang dikelola oleh pemerintah, banyak pihak mempertanyakan
apakah mekanisme ini telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak
membebani orang tua siswa.
Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Lampung,
yang juga merupakan Kepala SMA Negeri 14 Bandar Lampung, Hendra Putra, mengaku
belum mengetahui besaran uang komite yang diterapkan di SMA 14. Hal itu
lantaran, ia masih baru menjabat sebagai kepala sekolah.
"Saya belum tahu pasti berapa besaran komite di sekolah," ucap
dia.
Hendra juga menjelaskan bahwa pada prinsipnya, uang komite bersifat
sumbangan, sehingga besarannya tidak ditentukan secara pasti.
“Komite sekolah itu bersifat sumbangan, jadi besarannya gak ditentukan dari
Rp0 sampai paling tinggi, ada beberapa orang yang bisa mencapai Rp6 juta,”
tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Ketua PWNU Lampung Imbau Masyarakat Tetap Kondusif Pasca Putusan MK Terkait Pilkada Pesawaran 2024
Selasa, 25 Februari 2025 -
Pengamat Unila: Danantara Langkah Strategis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Selasa, 25 Februari 2025 -
Pemprov Lampung Gelar 9 Titik Pasar Murah Hingga Jelang Lebaran
Selasa, 25 Februari 2025 -
Klinik Pratama UIN RIL Gelar Tes IVA dan Sadanis Gratis
Selasa, 25 Februari 2025