Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memaksimalkan aset strategis dan investasi BUMN melalui Danantara BUMN.

Forum Ekonomi Nasional baru-baru ini mengungkapkan langkah pemerintah dalam mengoptimalkan peran holding ini sebagai pilar penting untuk meningkatkan kinerja BUMN sekaligus menggerakkan perekonomian.

Danantara BUMN berperan sebagai holding yang mengelola dana dividen serta penyertaan modal dari berbagai BUMN unggulan. Tugas utamanya adalah memaksimalkan hasil operasional BUMN untuk diinvestasikan kembali, sehingga dapat memperkuat sektor industri nasional.

Saat ini, Danantara BUMN mengelola tujuh BUMN dengan performa terbaik, yang diharapkan mampu menghasilkan dividen lebih optimal.

Langkah ini dianggap krusial dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja serta meningkatkan produktivitas sektor industri hilir.

Danantara tidak hanya berfungsi untuk mengelola investasi, tetapi juga memberikan pembinaan terhadap kinerja operasional BUMN yang tergabung.

Investasi yang dilakukan holding ini diharapkan membawa manfaat finansial sekaligus berdampak nyata pada penciptaan lapangan kerja, penguatan industri hilir, serta pembangunan infrastruktur strategis.

Pemerintah juga menargetkan agar investasi melalui Danantara dapat menarik minat investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, terutama di sektor infrastruktur, manufaktur hilir, dan energi terbarukan.

Namun, meski dibandingkan dengan model internasional seperti Temasek, Danantara BUMN memiliki perbedaan signifikan. Jika Temasek beroperasi secara independen, Danantara masih melibatkan peran aktif pejabat pemerintah dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Pengamat Ekonomi Universitas Lampung, Asrian Hendi Caya, keberadaan Danantara BUMN merupakan langkah strategis untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia menekankan pentingnya menjaga independensi dan profesionalisme struktur organisasi Danantara agar keputusan investasi tidak terpengaruh oleh intervensi politik.

"Keberadaan Danantara bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang signifikan jika dikelola dengan prinsip transparansi dan independensi. Proyek yang dipilih harus memberikan nilai tambah, terutama dalam pengolahan bahan baku domestik serta pembangunan infrastruktur pendukung sektor riil," jelas Asrian pada Selasa (25/2/2025).

Asrian juga mengingatkan bahwa potensi konflik kepentingan harus dihindari melalui tata kelola yang transparan dan profesional. Hanya dengan demikian, Danantara BUMN bisa berfungsi optimal sebagai instrumen penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pemerintah optimis bahwa dengan pengelolaan yang tepat, Danantara BUMN akan mampu mengoptimalkan modal negara untuk menciptakan perekonomian yang lebih kuat dan berdaya saing di masa mendatang. (*)