Lampung Terima Dana BOS Rp1,615 Triliun, Begini Aturan Penggunaannya

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Laila Soraya. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung mendapatkan alokasi dana
bantuan operasional sekolah (BOS) reguler tahun 2025 ini sebesar
Rp1.615.298.801.000.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Laila Soraya
mengatakan, jika sudah ada petunjuk pelaksanaan (juklak ) dan petunjuk teknis
(juknis) dalam penggunaan nya.
"Dalam pemanfaatan dana BOS yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah
ada juklak dan juknis BOS yang mengatur," kata dia saat dimintai
keterangan, Selasa (25/2/2025).
Menurut Laila, selain BOS yang bersumber dari APBN sekolah di Lampung juga
mendapatkan bantuan dana BOS yang bersumber dari APBD.
"BOSDA ini bersifat tambahan sebagai pendamping. Untuk pemanfaatannya
juga sama menyesuaikan juklak juknis BOS," kata dia.
Namun Laila Soraya mengatakan, jika untuk jumlah penerima BOSDA tahun 2025
ini belum final karena sempat terkena efisiensi anggaran.
"Jumlah nya belum final kemarin ikut terkena efisiensi. Namun baru
dikabarkan akan dikembalikan lagi jadi masih menunggu info dari TAPD berapa
pagu final yang diberikan," kata dia.
Sementara itu berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Permendikbudristek) No 63 Tahun 2023, dana BOS Reguler bisa
digunakan untuk membiayai keperluan operasional sekolah seperti berikut:
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) seperti duplikasi formulir
pendaftaran, pengumuman PPDB, kegiatan pengenalan lingkungan sekolah untuk anak
dan orang tua, pendataan ulang siswa lama, kegiatan PPDB lainnya yang relevan.
Kemudian pengembangan perpustakaan seperti penyediaan buku teks utama, buku
teks, pendamping, dan buku digitalnya, enyediaan buku nonteks dan buku
digitalnya.
Penyediaan dan pencetakan modul serta perangkat ajar, pembiayaan lain yang
relevan dengan pengembangan perpustakaan.
Selanjutnya kegiatan pembelajaran dan ekskul seperti penyediaan alat
pendidikan dan bahan pendukung pembelajaran, biaya pengembangan media
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Penyediaan aplikasi atau perangkat lunak untuk pembelajaran, egiatan
pembelajaran lain yang relevan dalam rangka menunjang proses pembelajaran.
Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang sesuai dengan kebutuhan sekolah,
pembiayaan untuk mengikuti lomba, pembiayaan lain yang relevan untuk menunjang
operasional kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran seperti penyelenggaraan
penilaian harian, tengah semester, akhir semester, kenaikan kelas, dan Asesmen
Nasional (AN).
Penyelenggaraan survei karakter, asesmen sekolah, atau asesmen lainnya,
pembiayaan lain yang relevan untuk
kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran di sekolah.
Administrasi kegiatan sekolah seperti pengelolaan dan operasional rutin
sekolah untuk pembelajaran tatap muka dan/atau pembelajaran jarak jauh.
Pembelian sabun pembersih tangan, cairan disinfektan, masker dan penunjang
lainnya, pembiayaan lainnya yang relevan dengan administrasi kegiatan sekolah.
Pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan seperti pengembangan/peningkatan
kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
Pengembangan inovasi terkait konten pembelajaran dan metode pembelajaran,
pembiayaan lain yang relevan dengan pengembangan profesi guru dan tenaga
kependidikan.
Pembiayaan langganan daya dan jasa seperti pembiayaan listrik, internet,
dan air, penyediaan obat-obatan, peralatan kebersihan atau peralatan kesehatan
lain untuk menjaga kesehatan siswa, pendidikan, dan tenaga kependidikan.
Pembiayaan lain yang relevan dengan pemenuhan kebutuhan daya atau jasa di
sekolah.
Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah seperti pemeliharaan alat
pembelajaran dan peraga pendidikan, pembiayaan lain yang relevan dengan
pemeliharaan sarana-prasarana sekolah
Penyediaan alat multimedia pembelajaran seperti percetakan atau pengadaan
modul, penyusunan modul, dan media pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.
Pengadaan alat keterampilan, bahan praktik, komputer desktop dan/atau
laptop yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pengadaan alat multimedia lainnya yang relevan dengan pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Kegiatan peningkatan kompetensi keahlian pembiayaan kegiatan peningkatan
kompetensi keahlian satuan pendidikan.
Kegiatan peningkatan kompetensi keahlian seperti pembiayaan kegiatan
peningkatan kompetensi keahlian satuan pendidikan.
Kegiatan pendukung keterserapan lulusan pembiayaan kegiatan pendukung
keterserapan lulusan.
Pembayaran honor guru nonaparatur sipil negara (non-ASN) yang tercatat pada
Data Pokok Pendidikan (Dapodik), memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (NUPTK), dan belum mendapat tunjangan profesi guru.
Besaran pembayaran honor maksimal 50 persen dari total alokasi dana BOS
yang diterima sekolah tersebut. (*)
Berita Lainnya
-
Pengamat Dorong Pengawasan Melekat Pada Dana BOS di Sekolah
Selasa, 25 Februari 2025 -
Dana BOS Dinilai Kurang, Ketua MKKS Lampung Sebut Sekolah Boleh Minta Sumbangan
Selasa, 25 Februari 2025 -
Disdikbud Lampung Bakal Tentukan Acuan Tertinggi Uang Komite Sekolah
Selasa, 25 Februari 2025 -
Ditemukan Catatan Tertulis ‘Perkara Sugar Group Rp200 miliar’ di Rumah Zarof Ricar, Kejagung Diminta Periksa PT SGC
Selasa, 25 Februari 2025