• Rabu, 21 Mei 2025

2.181 Rumah Terendam Banjir, Tiga Warga Meninggal Dunia

Senin, 24 Februari 2025 - 08.17 WIB
79

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari. Foto: Kupastuntas.col

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi (21-22/2/2025) menyebabkan banjir besar di tiga wilayah di Provinsi Lampung, yakni Bandar Lampung, Pesawaran, dan Lampung Selatan. Akibat bencana ini, sebanyak 2.181 rumah terendam dan tiga warga Bandar Lampung dilaporkan meninggal dunia.

Pantauan pada Minggu (23/2/2025) pagi hari, genangan air masih terjadi di Jalan Raden Saleh Tanjung Senang, Jalan M Yunus Tanjung Senang, dan di sekitaran Polsek Tanjung Senang, Bandar Lampung.  

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, mengatakan hujan deras yang mengguyur sejak hari Jumat malam hingga Sabtu pagi (21-22/2/2025) mengakibatkan terjadi banjir di 3 kabupaten/kota di Provinsi Lampung yakni Bandar Lampung, Pesawaran dan Lamsel.

"Sebanyak 2.181 rumah terendam dan tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini. Beberapa daerah terdampak banjir yakni Kota Bandar Lampung, Lamsel dan Pesawaran," kata Yuni, Minggu (23/2/2025).

Yuni mengungkapkan, berdasarkan data diterima Polda Lampung, untuk Bandar Lampung ada 9 Kecamatan terdampak banjir, Lamsel ada 4 kecamatan dan Pesawaran ada 3 kecamatan.

Yuni menjelaskan, korban meninggal dunia dalam bencana banjir kali ini ada 3 orang yakni di wilayah Campang Raya atas nama Sutiyem yang hanyut setelah mobilnya terseret banjir. Jasad Sutiyem ditemukan pada Sabtu (22/2/2025) dinihari di sungai belakang Perumahan Persada Asri, Gang Ceria, Sukabumi.

Lalu pasangan suami istri di Tanjungkarang Barat atas nama Haryadi Prabowo dan Rosmaini. Kedua korban ini tertimpa longsor saat berada di dalam rumah.

“Hingga saat ini upaya penanggulangan bencana masih terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak. Kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi terjadinya bencana banjir susulan khususnya di musim hujan saat ini,” jelasnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat, ada 4 daerah terdampak banjir yakni Bandar Lampung, Pesawaran, Lamsel, dan Pringsewu.

Analis bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, mengatakan terdapat 17 titik di Bandar Lampung terendam banjir.

Antara lain di Gg Nusa Indah 3 Kelurahan Way Dadi, RSUD Abdul Moeloek Gg Violet, Jalan Sultan Agung RT 05, Surabaya dekat makam pahlawan, dan Nunyai Rajabasa.

Kemudian Pasir Gintung, Jalan Pagar Alam, Jalan Abdulah Kedaton, Jalan Ra Basyid Labuhan Dalam, Jalan Sultan Agung Sepang Jaya, dan Perum Asoka Residence Blok C Nomor 9 Labuhan Dalam.

Selanjutnya Panjang, Kampung Karawang Bumi Waras, Gg Saroha Tanjung Senang, Rajabasa Jaya, Jalan Pisang Labuhan Ratu dan Jalan M. Nur 2 Nomor 15 Sepang Jaya.

Tanah longsor terjadi di Gg Bukit Langkapura dan Jalan Sisingamangaraja Gg Kelinci, Tanjung Karang Barat.

Wahyu mengungkapkan, banjir di Pesawaran rendam empat kecamatan. Di Kecamatan Padang Cermin tepatnya di Desa Padang Cermin ada kantor desa 1 unit terdampak, dan rumah terdampak 262 unit. Kemudian di Desa Tambangan 1 unit dam irigasi sawah jebol tergerus banjir.

Kemudian di Kecamatan Marga Punduh tepatnya di Desa Umbul Limus rumah terdampak 15 unit, Desa Kampung Baru rumah terdampak 73 unit, dan Desa Tajur rumah terdampak 11 unit.

Desa Pekon Ampai rumah terdampak 15 unit,  Desa Kunyaian rumah terdampak 12 unit, serta Desa Kekatang rumah terdampak 7 unit dan 1 unit rumah roboh.

"Selanjutnya di Kecamatan Punduh Pidada tepatnya di Desa Sukarame tanah longsor menutupi sebagian badan jalan dan Kecamatan Teluk Pandan Desa Sukajaya Lempasing bronjong 1 unit hanyut, rumah terdampak 478 unit dan Desa Muncak tanah longsor menimbun sebagian bahu jalan," jelasnya.

Kemudian banjir di Kabupaten Lampung Selatan terjadi di Dusun Sukacai, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung terdapat 1 unit rumah rusak dan 1 kandang kambing rusak berat.

Kemudian di Desa Fajar Baru Kecamatan Jati Agung air menggenangi pemukiman rumah warga setinggi kurang lebih 60 cm.

Selanjutnya banjir di Kabupaten Pringsewu merendam rumah warga di Kecamatan Gadingrejo tepatnya di Pekon Gadingrejo Timur dan saat ini sedang dalam pendataan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Lamsel, Ariswandi, mengatakan banjir merendam rumah warga di empat kecamatan yakni Kecamatan Natar, Tanjung Bintang, Jati Agung, dan Katibung.

Ariswandi mengungkapkan, data sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lamsel mencatat banjir Desa Sidosari Kecamatan Natar merendam 150 rumah dan di Desa Hajimena ada 60 rumah.

"Bencana banjir di dua lokasi tersebut Karena adanya kiriman luapan air hujan dari Kemiling, Bandar Lampung, yang pembuangannya melewati kali di Desa Batara Nila ke arah Desa Sidosari, Kecamatan Natar," jelas Ariswandi, Sabtu (22/2/2025).

Ia mengatakan, TRC BPBD Lamsel langsung meninjau lokasi banjir untuk memantau warga yang terdampak bersama aparat desa dan kecamatan.

“Dari pengamatan petugas di lapangan, ada 6 komplek perumahan dan 1 dusun di Desa Hajimena terdampak banjir. Yaitu Perum Tridharma, Perum Polri, Perum Bataranila, dan Perum Lumenta.

Lalu, Perum Sejahtera, Perum Griya Saka, serta Dusun Sinar Mulya. Dan ada 2 dusun di Desa Sidosari terendam banjir yakni Dusun Sidosari dan Dusun Sinar Banten.

"Petugas TRC BPBD Lamsel masih standby di lokasi banjir. Untuk kondisi saat ini debit air sudah mulai surut," ungkapnya.

Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Damkarmat Dinas (Damkarmat) Lamsel, Ruly Fikriansyah, menambahkan banjir juga menggenangi rumah warga di Desa Sukanegara dan Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang.

 "Di Dusun Banjarsari RT 02 RW 01 Desa Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang, ada sekitar 37 rumah warga terdampak banjir," kata Ruly.

Banjir juga terjadi di Dusun Sukacai, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, ada sekitar 29 rumah warga terdampak dan 1 rumah hanyut. Banjir juga merendam rumah warga di Desa Fajar Baru dan Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk perbaikan drainase dan talud di seluruh wilayah Bandar Lampung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi atau mencegah terjadi banjir susulan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, mengatakan dana sebesar Rp20 miliar tersebut diusulkan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT).

“Kita usulkan dari BTT sebesar Rp20 miliar untuk perbaikan drainase di seluruh Kota Bandar Lampung. Setiap kecamatan sudah kami cek dan hitung kebutuhan perbaikannya, termasuk talud yang roboh dan saluran air yang perlu dinormalisasi,” kata Iwan, Senin (10/2/2025). 

Ia mengatakan, pengerjaan perbaikan akan dimulai dalam bulan ini, dan sebagian sudah dikerjakan. Fokus utama memperbaiki talud yang rusak serta melakukan normalisasi saluran air agar aliran air tidak terhambat. 

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menambahkan Pemkot Bandar Lampung terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah pemasangan talud dan memperbaiki drainase di wilayah Panjang yang sempat terdampak cukup parah. 

“Sudah ada 31 drainase yang diperbaiki oleh Pemkot. Seperti di wilayah Panjang, kita langsung pasang talud dan memperbaiki drainasenya. Semua kita lakukan agar aliran air kembali lancar dan mencegah genangan air saat hujan deras,” ujar Eva Dwiana, Senin (10/2/2025). 

Eva mengimbau kepada masyarakat khususnya yang hendak membangun rumah, agar lebih memperhatikan sistem drainase dan pembuangan air.

“Jangan asal jadi rumahnya. Pastikan pembuangannya baik agar tidak mengganggu saluran air di lingkungan sekitarnya,” tegas Eva.

Ia juga berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan saluran air. Ia meminta warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke dalam saluran drainase, karena dapat menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 24 Februari 2025 dengan judul “2.181 Rumah Terendam Banjir”