2.181 Rumah Terendam Banjir, Tiga Warga Meninggal Dunia

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari. Foto: Kupastuntas.col
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat
malam hingga Sabtu pagi (21-22/2/2025) menyebabkan banjir besar di tiga wilayah
di Provinsi Lampung, yakni Bandar Lampung, Pesawaran, dan Lampung Selatan.
Akibat bencana ini, sebanyak 2.181 rumah terendam dan tiga warga Bandar Lampung
dilaporkan meninggal dunia.
Pantauan pada Minggu (23/2/2025) pagi hari, genangan air masih terjadi di
Jalan Raden Saleh Tanjung Senang, Jalan M Yunus Tanjung Senang, dan di
sekitaran Polsek Tanjung Senang, Bandar Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, mengatakan hujan deras
yang mengguyur sejak hari Jumat malam hingga Sabtu pagi (21-22/2/2025)
mengakibatkan terjadi banjir di 3 kabupaten/kota di Provinsi Lampung yakni
Bandar Lampung, Pesawaran dan Lamsel.
"Sebanyak 2.181 rumah terendam dan tiga warga dilaporkan meninggal
dunia akibat bencana ini. Beberapa daerah terdampak banjir yakni Kota Bandar
Lampung, Lamsel dan Pesawaran," kata Yuni, Minggu (23/2/2025).
Yuni mengungkapkan, berdasarkan data diterima Polda Lampung, untuk Bandar
Lampung ada 9 Kecamatan terdampak banjir, Lamsel ada 4 kecamatan dan Pesawaran
ada 3 kecamatan.
Yuni menjelaskan, korban meninggal dunia dalam bencana banjir kali ini ada
3 orang yakni di wilayah Campang Raya atas nama Sutiyem yang hanyut setelah
mobilnya terseret banjir. Jasad Sutiyem ditemukan pada Sabtu (22/2/2025)
dinihari di sungai belakang Perumahan Persada Asri, Gang Ceria, Sukabumi.
Lalu pasangan suami istri di Tanjungkarang Barat atas nama Haryadi Prabowo
dan Rosmaini. Kedua korban ini tertimpa longsor saat berada di dalam rumah.
“Hingga saat ini upaya penanggulangan bencana masih terus dilakukan untuk
membantu warga yang terdampak. Kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada
dan berhati-hati terhadap potensi terjadinya bencana banjir susulan khususnya
di musim hujan saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung
mencatat, ada 4 daerah terdampak banjir yakni Bandar Lampung, Pesawaran,
Lamsel, dan Pringsewu.
Analis bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, mengatakan terdapat 17
titik di Bandar Lampung terendam banjir.
Antara lain di Gg Nusa Indah 3 Kelurahan Way Dadi, RSUD Abdul Moeloek Gg
Violet, Jalan Sultan Agung RT 05, Surabaya dekat makam pahlawan, dan Nunyai
Rajabasa.
Kemudian Pasir Gintung, Jalan Pagar Alam, Jalan Abdulah Kedaton, Jalan Ra
Basyid Labuhan Dalam, Jalan Sultan Agung Sepang Jaya, dan Perum Asoka Residence
Blok C Nomor 9 Labuhan Dalam.
Selanjutnya Panjang, Kampung Karawang Bumi Waras, Gg Saroha Tanjung Senang,
Rajabasa Jaya, Jalan Pisang Labuhan Ratu dan Jalan M. Nur 2 Nomor 15 Sepang
Jaya.
Tanah longsor terjadi di Gg Bukit Langkapura dan Jalan Sisingamangaraja Gg
Kelinci, Tanjung Karang Barat.
Wahyu mengungkapkan, banjir di Pesawaran rendam empat kecamatan. Di
Kecamatan Padang Cermin tepatnya di Desa Padang Cermin ada kantor desa 1 unit
terdampak, dan rumah terdampak 262 unit. Kemudian di Desa Tambangan 1 unit dam
irigasi sawah jebol tergerus banjir.
Kemudian di Kecamatan Marga Punduh tepatnya di Desa Umbul Limus rumah
terdampak 15 unit, Desa Kampung Baru rumah terdampak 73 unit, dan Desa Tajur
rumah terdampak 11 unit.
Desa Pekon Ampai rumah terdampak 15 unit, Desa Kunyaian rumah
terdampak 12 unit, serta Desa Kekatang rumah terdampak 7 unit dan 1 unit rumah
roboh.
"Selanjutnya di Kecamatan Punduh Pidada tepatnya di Desa Sukarame
tanah longsor menutupi sebagian badan jalan dan Kecamatan Teluk Pandan Desa
Sukajaya Lempasing bronjong 1 unit hanyut, rumah terdampak 478 unit dan Desa
Muncak tanah longsor menimbun sebagian bahu jalan," jelasnya.
Kemudian banjir di Kabupaten Lampung Selatan terjadi di Dusun Sukacai, Desa
Tarahan, Kecamatan Katibung terdapat 1 unit rumah rusak dan 1 kandang kambing
rusak berat.
Kemudian di Desa Fajar Baru Kecamatan Jati Agung air menggenangi pemukiman
rumah warga setinggi kurang lebih 60 cm.
Selanjutnya banjir di Kabupaten Pringsewu merendam rumah warga di Kecamatan
Gadingrejo tepatnya di Pekon Gadingrejo Timur dan saat ini sedang dalam
pendataan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Lamsel, Ariswandi, mengatakan
banjir merendam rumah warga di empat kecamatan yakni Kecamatan Natar, Tanjung
Bintang, Jati Agung, dan Katibung.
Ariswandi mengungkapkan, data sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lamsel
mencatat banjir Desa Sidosari Kecamatan Natar merendam 150 rumah dan di Desa
Hajimena ada 60 rumah.
"Bencana banjir di dua lokasi tersebut Karena adanya kiriman luapan
air hujan dari Kemiling, Bandar Lampung, yang pembuangannya melewati kali di
Desa Batara Nila ke arah Desa Sidosari, Kecamatan Natar," jelas Ariswandi,
Sabtu (22/2/2025).
Ia mengatakan, TRC BPBD Lamsel langsung meninjau lokasi banjir untuk
memantau warga yang terdampak bersama aparat desa dan kecamatan.
“Dari pengamatan petugas di lapangan, ada 6 komplek perumahan dan 1 dusun
di Desa Hajimena terdampak banjir. Yaitu Perum Tridharma, Perum Polri, Perum
Bataranila, dan Perum Lumenta.
Lalu, Perum Sejahtera, Perum Griya Saka, serta Dusun Sinar Mulya. Dan ada 2
dusun di Desa Sidosari terendam banjir yakni Dusun Sidosari dan Dusun Sinar
Banten.
"Petugas TRC BPBD Lamsel masih standby di lokasi banjir. Untuk kondisi
saat ini debit air sudah mulai surut," ungkapnya.
Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Damkarmat Dinas (Damkarmat)
Lamsel, Ruly Fikriansyah, menambahkan banjir juga menggenangi rumah warga di
Desa Sukanegara dan Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang.
"Di Dusun Banjarsari RT 02 RW 01 Desa Sukanegara, Kecamatan
Tanjung Bintang, ada sekitar 37 rumah warga terdampak banjir," kata Ruly.
Banjir juga terjadi di Dusun Sukacai, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, ada
sekitar 29 rumah warga terdampak dan 1 rumah hanyut. Banjir juga merendam rumah
warga di Desa Fajar Baru dan Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengalokasikan
anggaran sebesar Rp20 miliar untuk perbaikan drainase dan talud di seluruh
wilayah Bandar Lampung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi atau mencegah
terjadi banjir susulan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, mengatakan
dana sebesar Rp20 miliar tersebut diusulkan melalui Belanja Tidak Terduga
(BTT).
“Kita usulkan dari BTT sebesar Rp20 miliar untuk perbaikan drainase di
seluruh Kota Bandar Lampung. Setiap kecamatan sudah kami cek dan hitung kebutuhan
perbaikannya, termasuk talud yang roboh dan saluran air yang perlu
dinormalisasi,” kata Iwan, Senin (10/2/2025).
Ia mengatakan, pengerjaan perbaikan akan dimulai dalam bulan ini, dan
sebagian sudah dikerjakan. Fokus utama memperbaiki talud yang rusak serta
melakukan normalisasi saluran air agar aliran air tidak terhambat.
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menambahkan Pemkot Bandar Lampung
terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir. Salah satu langkah
konkret yang telah dilakukan adalah pemasangan talud dan memperbaiki drainase
di wilayah Panjang yang sempat terdampak cukup parah.
“Sudah ada 31 drainase yang diperbaiki oleh Pemkot. Seperti di wilayah
Panjang, kita langsung pasang talud dan memperbaiki drainasenya. Semua kita
lakukan agar aliran air kembali lancar dan mencegah genangan air saat hujan
deras,” ujar Eva Dwiana, Senin (10/2/2025).
Eva mengimbau kepada masyarakat khususnya yang hendak membangun rumah, agar
lebih memperhatikan sistem drainase dan pembuangan air.
“Jangan asal jadi rumahnya. Pastikan pembuangannya baik agar tidak
mengganggu saluran air di lingkungan sekitarnya,” tegas Eva.
Ia juga berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan
lingkungan dan saluran air. Ia meminta warga untuk tidak membuang sampah
sembarangan, terutama ke dalam saluran drainase, karena dapat menyumbat aliran
air dan menyebabkan banjir. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 24 Februari 2025
dengan judul “2.181 Rumah Terendam Banjir”
Berita Lainnya
-
Zero Serangan Teror Beberapa Tahun Terakhir, FKPT Ingatkan Ancaman Masih Mengintai Lampung
Rabu, 21 Mei 2025 -
66.348 Guru di Lampung Belum Sertifikasi, Thomas: Semua Kebijakan Pemerintah Pusat
Rabu, 21 Mei 2025 -
Bawaslu Larang Pemilih Bawa Handphone ke Dalam Bilik Suara
Rabu, 21 Mei 2025 -
66.348 Guru di Lampung Belum Bersertifikat Pendidik
Rabu, 21 Mei 2025