30.850 Warga Bandar Lampung Terdampak Banjir

Perumahan Arinda Permai, Kelurahan Tanjung Senang, Bandar Lampung menjadi salah satu daerah terdampak banjir terparah. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 14 dari 20
kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung terdampak bencana banjir akibat hujan
deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Bandar Lampung pada, Jum'at
(21/2/2025) kemarin.
Analisis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, menyebut jika sebanyak 9.022 rumah,
30.850 jiwa dan 9.588 kepala keluarga (KK) didaerah setempat terdampak banjir.
"Banjir di Bandar Lampung akibat hujan deras
pada Jum'at kemarin menyebabkan 9.022 rumah terendam, 30.850 jiwa terdampak dan
talud yang rusak ada 8," kata Wahyu saat dimintai keterangan, Minggu
(23/2/2025).
Menurutnya, daerah yang terdampak diantaranya Kecamatan
Kedamaian 727 rumah, 2.585 jiwa dan 727 KK, Kecamatan Tanjung Karang Barat 241
rumah, 901 jiwa dan 260 KK, 8 talud, 2 unit rumah rusak dan 2 orang meninggal
dunia.
Selanjutnya Kecamatan Kemiling 31 rumah dan 31 KK,
Kecamatan Langkapura 84 rumah dan 84 KK, Kecamatan Rajabasa 1.095 rumah, 3.704
jiwa dan 1.095 KK, Kecamatan Sukabumi 237 rumah, 764 jiwa, 237 KK dan 1 korban
jiwa.
"Kemudian Kecamatan Tanjung Senang 1.615 rumah,
5.903 jiwa dan 1.615 KK, Kecamatan Bumi Waras 803 rumah dan 803 KK, Kecamatan
Sukarame 1.244 rumah 4.862 jiwa dan 1.244 KK," terangnya.
Selanjutnya Kecamatan Way Halim 350 rumah, 2.628
jiwa, 449 KK dan talud ada 2, Kecamatan Kedaton 949 rumah, 3.349 jiwa dan 1.232
KK, 1 talut dan 4 rumah mengalami kerusakan.
"Kemudian Kecamatan Tanjung Karang Timur 382
rumah, 1.538 jiwa dan 412 KK, Kecamatan Labuhan Ratu 1.234 rumah, 4.584 jiwa
dan 1.298 KK kerusakan 10 rumah dan Kecamatan Panjang 30 rumah, 32 jiwa dan 101
KK dan talud 1," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Wahyu juga menjelaskan jika
BPBD Kota Bandar Lampung melaporkan telah melakukan melakukan kaji cepat,
mengarahkan anggota Satgas ke lokasi melakukan evakuasi warga dan pendataan.
"Selain itu melakukan pembersihan pasca banjir,
penyemprotan lumpur dan pembersihan fasilitas umum seperti masjid dan sekolah.
Melaksanakan kegiatan rutin administrasi dan pelaporan," jelasnya.
Selanjutnya melakukan pemantauan informasi melalui
situs website resmi seperti BMKG dan BNPB, monitoring 20 kecamatan di wilayah
Kota Bandar Lampung melalui radio telepon, media sosial dan laporan masyarakat
serta melaporkan perkembangan di lapangan. (*)
Berita Lainnya
-
Banjir Berulang di Bandar Lampung, WALHI: Bukti Gagalnya Pengelolaan Lingkungan
Minggu, 23 Februari 2025 -
Kemensos Bantu Rp1,96 Miliar untuk Korban Banjir dan Kesiapsiagaan Bencana di Lampung
Minggu, 23 Februari 2025 -
Senin 24 Februari 2025 MK Bacakan Putusan 40 Gugatan Hasil Pilkada
Minggu, 23 Februari 2025 -
Sekjen Kemenag Dorong Peningkatan Dampak PTKIN, Rektor UIN RIL Tanggapi dengan Penguatan Pengabdian Masyarakat
Minggu, 23 Februari 2025