Raker UIN RIL 2025, Sekjen Kemenag RI: Kampus Harus Berdampak Bagi Masyarakat

Raker UIN RIL 2025, Sekjen Kemenag RI: Kampus Harus Berdampak Bagi Masyarakat. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof Dr Phil H Kamaruddin Amin MA, menegaskan bahwa perguruan tinggi Islam di Indonesia harus memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
Hal ini disampaikannya secara daring dalam Rapat Kerja (Raker) 2025 UIN Raden Intan Lampung (UIN RIL) pada Kamis (20/2/2025). Sementara itu, jajaran pimpinan UIN RIL mengikuti acara secara luring di Ballroom kampus.
Raker yang berlangsung pada 19-20 Februari 2025 ini mengusung tema Pengembangan Kelembagaan Menuju Rekognisi Internasional. Acara tersebut dihadiri oleh unsur pimpinan dan sivitas akademika UIN RIL.
Dalam paparannya, Prof Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa meskipun dirinya tidak hadir secara fisik di Lampung, ia memiliki kedekatan dengan kampus ini sejak menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Islam.
“Lampung bukan kampus yang asing bagi saya. Dulu, saya sering berkunjung ke sana dan menyaksikan pembangunan yang pesat,” ujarnya.
Sekjen Kemenag RI menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi Islam dalam membangun peradaban Islam yang berpengaruh di tingkat global. Ia mengutip penelitian dari seorang akademisi Inggris yang menyebut tiga universitas paling berpengaruh dalam dunia Islam, yakni Universitas Al-Azhar di Mesir, Universitas Madinah di Arab Saudi, dan Al-Mustafa International University di Iran.
“Mereka berpengaruh bukan karena peringkat akademiknya, tetapi karena alumninya tersebar luas dan menjadi rujukan keagamaan di berbagai negara,” jelasnya.
Dalam konteks ini, ia mendorong PTKIN di Indonesia untuk bercita-cita menjadi salah satu kiblat studi Islam dunia.
“Kita memiliki komunitas akademik yang bisa kita promosikan ke tingkat internasional. Namun, kita perlu mengembangkan kajian keislaman yang dapat diakui secara global,” imbuhnya.
Menurut Prof Kamaruddin, keunggulan sebuah perguruan tinggi tidak hanya diukur dari pemeringkatan internasional, tetapi juga dari dampaknya bagi masyarakat.
“Janggal rasanya jika ada kampus Islam besar di suatu daerah, tetapi masyarakat di sekitarnya tidak bisa membaca Al-Qur’an dengan baik atau masih banyak yang berada dalam kemiskinan,” katanya.
Ia menegaskan, para akademisi harus memastikan perguruan tinggi Islam berkontribusi secara nyata dalam kehidupan sosial.
“Kita memiliki ribuan majelis taklim di Indonesia. Ini adalah modal besar yang menunjukkan bahwa keberagamaan kita berdampak langsung di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Prof Kamaruddin mengajak seluruh pimpinan UIN RIL untuk lebih memikirkan bagaimana kampus dapat menjadi pusat perubahan yang nyata.
“Keberadaan kampus tidak boleh hanya sebatas mengajar dan meneliti. Kampus harus berdaya guna bagi masyarakat sekitar, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial,” tegasnya.
Raker 2025 UIN RIL ini diharapkan dapat merumuskan strategi yang lebih konkret untuk meningkatkan daya saing dan rekognisi internasional, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam kehidupan masyarakat. (*)
Berita Lainnya
-
Usulan UIN Raden Intan Lampung, Wan Abdurachman Direkomendasikan Jadi Pahlawan Daerah
Selasa, 25 Februari 2025 -
Himatika UIN Raden Intan Lampung Sukses Gebyar Himatika 5.0
Selasa, 25 Februari 2025 -
Promosi Doktor Hukum ke-30 di Unila: Model BUMdes Berbadan Hukum
Senin, 24 Februari 2025 -
Jihan Nurlela: Sekolah Tidak Boleh Tahan Ijazah, Study Tour Hanya di Wilayah Lokal
Senin, 24 Februari 2025