Masyarakat Lampung Tunggu Pembuktian Janji-janji Kepala Daerah Usai Dilantik

Yopin, seorang pedagang kopi keliling di Bandar Lampung berharap kepala daerah yang baru dilantik tunaikan janjinya mensejahterakan masyarakat. Foto: Yoga/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Pelantikan Kepala
Daerah dari seluruh Indonesia khususnya Kota Bandar Lampung pada Kamis, 20
Februari 2025, disambut dengan maraknya papan ucapan yang bertebaran di
berbagai sudut kota.
Fenomena ini menimbulkan beragam reaksi dari
masyarakat, baik dari sisi manfaatnya maupun dampaknya terhadap lingkungan
sekitar.
Papan ucapan dengan tulisan "Selamat dan
Sukses" hadir dalam berbagai ukuran dan warna mencolok. Tidak hanya di
pusat kota, tetapi juga hingga ke jalan-jalan utama dan trotoar.
Meski bagi sebagian warga papan-papan ini
memiliki nilai informasi, tak sedikit pula yang mempertanyakan efektivitas dan
makna di baliknya.
Yopin, seorang pedagang kopi keliling,
mengungkapkan bahwa keberadaan papan ucapan ini membantunya mengetahui siapa
gubernur dan wali kota yang baru dilantik.
"Setidaknya dengan adanya papan ucapan ini,
kita jadi tahu siapa pemimpin kita. Kadang banyak masyarakat yang tidak tahu
siapa gubernur atau wali kota mereka," ujarnya.
Namun, menurutnya, ada hal yang lebih penting
daripada sekadar memasang papan ucapan.
Ia menyoroti makna kata "Selamat dan
Sukses" yang selalu terpampang di setiap papan tersebut. "Sukses yang
dimaksud ini hanya sukses dilantik, atau sukses mengelola daerah dan kota? Itu
yang sebenarnya masyarakat tunggu buktinya," tambah Yopin dengan nada
kritis.
Selain soal papan ucapan, warga Lampung juga
berharap kepemimpinan baru ini bukan sekadar seremoni, tetapi membawa perubahan
nyata. Salah satu yang paling menjadi perhatian adalah kondisi jalan yang masih
banyak dikeluhkan.
"Kalau jalan bagus, ekonomi juga ikut
maju. Sekarang ini banyak jalan rusak, bahkan sampai viral di media
sosial," kata Yopin.
Menurutnya, perbaikan infrastruktur jalan bukan
hanya soal kenyamanan, tetapi juga berdampak langsung pada aktivitas ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat.
"Jalan yang rusak itu bikin biaya
transportasi naik, kendaraan cepat rusak, dan kadang malah membahayakan
pengendara. Ini yang harus jadi perhatian utama," tegasnya.
Selain infrastruktur jalan, Yopin juga menyoroti
pentingnya pemerataan pembangunan. Ia berharap pembangunan tidak hanya terpusat
di daerah perkotaan, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini
kurang mendapatkan perhatian.
"Jangan sampai pembangunan hanya terasa di
tempat-tempat yang sering dilewati pejabat. Semua warga berhak merasakan
manfaatnya," tambahnya.
Tak sedikit warga yang merasa bahwa perubahan
nyata jauh lebih berarti dibandingkan simbol-simbol seremonial seperti papan
ucapan.
Mereka ingin pemimpin yang benar-benar bekerja
untuk rakyat, bukan hanya dikenal melalui spanduk dan baliho.
"Kita butuh pemimpin yang hadir di tengah
masyarakat, bukan hanya nama di papan ucapan," ujar seorang warga lainnya.
Meskipun papan ucapan ini bisa menjadi pengingat
bagi masyarakat tentang siapa pemimpin mereka, harapan yang lebih besar adalah
realisasi dari janji-janji yang telah disampaikan.
Masyarakat tidak ingin sekadar melihat nama
pemimpin di papan ucapan, tetapi juga ingin merasakan dampak positif dari
kebijakan yang diterapkan.
Kini, masyarakat Bandar Lampung menunggu langkah
konkret dari gubernur dan wali kota yang baru dilantik. Akankah mereka hanya
sukses dalam seremoni pelantikan, atau benar-benar sukses membawa perubahan
yang dirasakan seluruh warga? Waktu akan menjawabnya. (*)
Berita Lainnya
-
Terlibat Tawuran, 35 Pelajar SMA di Bandar Lampung Diamankan Polisi
Jumat, 21 Februari 2025 -
Dr. Donald Sihotang Aklamasi Kembali Jadi Ketum Kerabat Lampung Periode 2025-2030
Jumat, 21 Februari 2025 -
Kerukunan Masyarakat Batak Lampung Gelar Seminar Adat
Jumat, 21 Februari 2025 -
Masyarakat Apresiasi Sistem Pendaftaran Online di MPP Bandar Lampung
Jumat, 21 Februari 2025