Warga Tuntut Ganti Rugi Pasca Penggusuran di Sabah Balau dan Sukarame Baru

Anggota Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Bandar Lampung, Prabowo Pamugkas saat memberi keterangan kepada awak media dalam konfers Rabu, 19 Februari 2025. Foto: Yudha/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Warga Sabah
Balau dan Sukarame Baru menuntut ganti rugi properti rumah mereka yang digusur
oleh Pemerintah Provinsi Lampung pada Rabu, 12 Februari 2025 yang lalu.
Warga Sukarame Baru yang terkena penggusuran,
Jamal (55), mengatakan masyarakat yang terdampak sepakat untuk meminta ganti
rugi rumah tersebut karena tidak ada lagi tempat tinggal.
"Kami bersepakat bahwa gantikan properti
kami yang dihancurkan oleh pemprov, itu tuntutan kami. Karena dengan terjadinya
ini, kami luntang-lantung tidak ada tempat. Itu kesepakatan kami bersama,"
kata Jamal saat konferensi pers di Kantor YLBHI LBH Kota Bandar Lampung, Rabu,
19 Februari 2025.
Asmawati, warga Sabah Balau, meminta
pertolongan kepada Presiden Prabowo Subianto agar membantu kesulitan yang
mereka alami akibat penggusuran.
"Saya minta keadilan dari Pak Prabowo,
tolong bantu kami seadil mungkin. Kami tidak ada tempat tinggal,
luntang-lantung sampai dengan saat ini. Kami minta bantuan Prabowo membantu
kami secepat mungkin," ungkapnya.
Sementara itu, anggota Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Bandar
Lampung, Prabowo Pamugkas, menilai penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov
Lampung disertai dengan kekerasan dan menimbulkan korban.
"Terdapat upaya kekerasan yang juga
menimbulkan korban. Kita menerima aduan bahwa warga yang masih berjuang
mempertahankan itu 15 orang dan mengadukan mengenai masalah ini. Upaya
penggusuran oleh Pemprov dalam hal ini melanggar hak-hak warga masyarakat
mengenai tempat tinggal yang layak," tegasnya.
Dia juga menilai kepolisian yang menjaga
terkesan membiarkan. Selain itu, warga yang paling rentan adalah ibu hamil yang
mengalami pendarahan dan harus dibawa ke rumah sakit.
"Upaya kekerasan di sana setidaknya ada
3 korban warga, baik yang mengalami pemukulan, ada yang pendarahan, ada juga
seorang pemuda yang bibirnya pecah karena dipukul," jelasnya.
Atas peristiwa ini, lanjutnya, LBH Bandar
Lampung berkomitmen mendampingi warga atas pelaporan tindak pidana.
"Terhadap ini, pemprov harus bertanggung
jawab atas kehilangan aset properti milik warga. Kita mendorong pemprov harus
bertanggung jawab berupa harta benda yang dirusak dalam proses
penggusuran," tutupnya.
Kemudian, Solidaritas Perempuan, Reni Yuliana
Meutia, menilai penggusuran yang dilakukan merupakan pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM).
"Apa yang terjadi pada 43 KK yang ada di
Sabah Balau ini adalah suatu pelanggaran HAM. Seharusnya, penggusuran adalah
alternatif terakhir pemerintah terhadap masyarakat, yang mana ini sebenarnya
adalah lahan kosong yang terlantar dan dikelola oleh masyarakat,"
tuturnya.
"Pemprov melanggar hak asasi manusia,
khususnya karena terjadi kekerasan yang diterima. Berdasarkan data yang kami
dapat, ada 3 perempuan mengalami kekerasan, salah satunya adalah korban hamil.
Ada juga mahasiswa mengalami pemukulan," tambahnya.
Yuli juga melihat pemprov seharusnya menjadi
bagian yang melindungi masyarakat, tetapi justru beralih fungsi menjadi alat
untuk menakuti masyarakat.
"Selain itu, yang kami lihat ada
masyarakat yang mendapat ganti rugi, tapi jauh dari kata layak. Apakah dengan
ganti rugi Rp2,5 juta itu bisa mengganti rumah masyarakat? Ini ada proses yang
tidak berpihak kepada masyarakat," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung Minta Kepala Daerah Patuh Ketum Tunda Berangkat Retret
Jumat, 21 Februari 2025 -
Wamentan Sudaryono Ajak Diaspora di Eropa Perkuat Ekspor Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia
Jumat, 21 Februari 2025 -
Polisi Sikat Pengedar dan Kurir Narkoba di Bandar Lampung, Tujuh Pelaku Berhasil Diamankan
Kamis, 20 Februari 2025 -
Kecanduan Judi Slot, Pemuda di Bandar Lampung Nekat Bobol Ruko
Kamis, 20 Februari 2025