Kuota Pupuk Bersubsidi untuk Lampung Tambah 40.122 Ton, Ada 759.098 Petani Penerima

Anggota Komisi II DPRD Lampung, Mikdar Ilyas. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kuota pupuk bersubsidi untuk Provinsi Lampung tahun 2025 sebanyak 812.885 ton atau bertambah 40.122 ton dibandingkan tahun 2024 sejumlah 772.763 ton.
Jenis pupuk bersubsidi yang diterima Provinsi Lampung tahun ini adalah Urea 376.037 ton, NPK 414.584 ton, NPK FK 13.649 ton dan Organik 8.615 ton. Sebagai perbandingan, tahun 2024 lalu Lampung menerima pupuk Urea 349.419 ton, NPK 396.891 ton, NPK FK: 24.282 ton dan Organik 2.171 ton.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian pada Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Tubagus M. Rifki, mengatakan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Jumlah kuota pupuk bersubsidi tahun ini untuk Urea 376.037 ton, NPK 414.584 ton, NPK FK 13.649 ton, organik 8.615 ton dengan jumlah penerima sebanyak 759.098 NIK atau petani," kata Tubagus, Selasa (18/2/2025).
Ia membeberkan, Kabupaten Lampung Barat pada tahun ini mendapatkan alokasi Urea 4.564 ton, NPK 21.450 ton, NPK Formula Khusus (FK) 257 ton dan Organik 347 ton.
Lalu, Tanggamus mendapat kuota pupuk Urea 10.140 ton, NPK 13.771 ton, NPK Formula Khusus 2.879 ton dan Organik 625 ton. Lampung Selatan Urea 59.373 ton, NPK 62.854 ton, NPK Formula Khusus 212 ton dan organik 577 ton.
"Selanjutnya Lampung Timur menerima pupuk Urea 87.978 ton, NPK 83.140 ton, NPK Formula Khusus 3.063 ton dan organik 2.913 ton. Lampung Tengah Urea 110.836 ton, NPK 102.074 ton, NPK Formula Khusus 970 ton dan Organik 1.960 ton," terangnya.
Kemudian, Lampung Utara mendapat kuota pupuk Urea 27.987 ton, NPK 33.325 ton, NPK Formula Khusus 12 ton, dan Way Kanan untuk Urea 22.203 ton, NPK 30.913 ton dan Organik 141 ton.
Tulang Bawang dapat alokasi pupuk Urea 11.195 ton, NPK 18.213 ton dan Organik 85 ton, Pesawaran terima Urea 14.299 ton, NPK 15.050 ton, NPK Formula Khusus 3.896 ton dan Organik 1.916 ton.
"Pringsewu dapat kuota pupuk Urea 7.707 ton, NPK 8.457 ton, NPK FK 2.360 ton dan Organik 30, dan Mesuji dapat Urea 8.072 ton dan NPK 9.566 ton," jelasnya.
Selanjutnya, Tulangbawang Barat dapat kuota pupuk Urea 5.734 ton, NPK 5.981 ton dan Organik 14 ton, dan Pesisir Barat terima Urea 4.205 ton dan NPK 8.081 ton.
"Selanjutnya untuk Bandar Lampung mendapatkan kuota pupuk NPK sebanyak 233 ton, NPK FK 286 ton dan Organik 7 ton serta Metro terima pupuk Urea 1.511 ton dan NPK 1.423 ton," imbuhnya.
Jika tahun sebelumnya petani singkong tidak mendapatkan jatah pupuk bersubsidi, maka tahun ini sudah bisa. Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi Dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Dalam Pasal 3 ayat 2d Permentan tersebut, singkong atau ubi kayu masuk sebagai usaha tani subsektor tanaman pangan. Sehingga para petani termasuk petani singkong yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Sama seperti subsektor tanaman pangan lainnya seperti padi, jagung dan kedelai.
Karena sesuai Pasal 3 ayat 1 Permentan menyebutkan bahwa pupuk bersubsidi peruntukkanya bagi petani yang melakukan usaha tani subsektor tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan.
Sebelumnya, Kepada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Isprianto mengatakan, penerima pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Simluhtan (Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian).
Dengan pemberian pupuk bersubsidi tersebut, Bani berharap dapat memberikan kemudahan bagi petani untuk mengelola hasil pertaniannya dan dapat menghasilkan panen yang maksimal.
Sementara Anggota Komisi II DPRD Lampung, Mikdar Ilyas, mengatakan peningkatan jumlah pupuk bersubsidi ini diharapkan bisa meningkatkan produktifitas hasil pertanian di Lampung.
Namun, lanjut Mikdar, jika terjadi kekurangan, dinas terkait bersama DPRD harus melobi pemerintah pusat agar alokasi pupuk bersubsidi dapat ditambah.
“Pengajuan pupuk bersubsidi itu berdasarkan kebutuhan yang diajukan kelompok tani. Pendataan dilakukan melalui Dinas Pertanian. Jika ternyata pupuk subsidi masih kurang, kita akan koordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mengusulkan tambahan kepada Kementerian Pertanian,” kata Mikdar, Selasa (18/2/2025).
Lebih lanjut, Mikdar menjelaskan bahwa melobi pemerintah pusat merupakan langkah agar kebutuhan pupuk subsidi petani di Lampung dapat terpenuhi. Meskipun Kementerian Pertanian telah mengalokasikan kebutuhan pupuk bersubsidi dalam jumlah besar bagi petani di Lampung.
“Kita akan dorong Dinas Pertanian untuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani. Jangan sampai petani tidak mendapatkannya,” tegas Mikdar.
Mikdar menjelaskan, yang bisa mendapatkan pupuk subsidi harus memenuhi syarat, seperti luas tanah tidak melebihi dua hektar dan tergabung dalam kelompok tani yang sudah terdaftar.
“Kita perlu data yang akurat. Jadi, jika memang kurang, kita dorong agar Dinas Pertanian meminta tambahan kepada pemerintah pusat supaya kebutuhan pupuk subsidi dapat terpenuhi. Dinas tidak boleh tinggal diam, karena pemerintah sudah menyiapkan pupuk bersubsidi,” imbuhnya.
Mikdar menyebut bahwa DPRD telah menyampaikan berbagai kebutuhan pupuk subsidi untuk Provinsi Lampung kepada Kementerian Pertanian.
Mikdar juga berharap dengan masuknya ubi kayu sebagai salah satu penerima pupuk subsidi dapat lebih mensejahterakan petani.
“Kita berharap petani singkong akan merasakan suatu kebahagiaan seperti petani padi, jagung kedelai, dan lainnya,” kata Mikdar.
Menurutnya, pupuk subsidi memang menjadi salah satu prioritas dari Pansus Tata Niaga Singkong. “Ini salah satu kerja pansus yang sudah membuahkan hasil. Artinya apa yang menjadi keluhan masyarakat dan kami perjuangkan mendapat respon baik oleh beliau (Mentan),” katanya. (*)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Rabu 19 Februari 2025, dengan judul "Kuota Pupuk Bersubsidi Tambah 40.122 Ton"
Berita Lainnya
-
Polisi Sikat Pengedar dan Kurir Narkoba di Bandar Lampung, Tujuh Pelaku Berhasil Diamankan
Kamis, 20 Februari 2025 -
Kecanduan Judi Slot, Pemuda di Bandar Lampung Nekat Bobol Ruko
Kamis, 20 Februari 2025 -
Kesal Anak Diadukan ke Polisi, Iwan Bule Aniaya Pemuda di Bandar Lampung Pakai Celurit
Kamis, 20 Februari 2025 -
Masyarakat Lampung Tunggu Pembuktian Janji-janji Kepala Daerah Usai Dilantik
Kamis, 20 Februari 2025