• Jumat, 21 Februari 2025

26 Pelajar Bolos Terjaring Razia Satpol-PP di Metro Lampung

Selasa, 18 Februari 2025 - 09.05 WIB
99

Puluhan pelajar saat menjalani sanksi serta pembinaan akibat bolos sekolah dan terjaring razia satpol PP Kota Metro. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Metro - Sebanyak 26 pelajar dari empat sekolah di Metro dan Lampung Tengah (Lamteng) terjaring razia yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro, pada Senin (17/2/2025).

Razia ini dilakukan sebagai upaya menertibkan pelajar yang membolos sekolah saat jam pelajaran berlangsung.

Kasat Pol-PP Kota Metro, Jose Sarmento, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat terkait banyaknya pelajar yang nongkrong di luar sekolah saat jam belajar.

"Kami menyampaikan bahwa bidang Trantibum Satpol PP Kota Metro telah melakukan kegiatan penertiban terhadap puluhan pelajar yang kedapatan membolos sekolah saat jam pelajaran di Metro," kata Jose, dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025) pagi.

Menurutnya, para pelajar ini ditemukan sedang berkumpul di warung-warung yang berada di Jalan Gori dan Jalan Nangka, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara.

"Sebanyak 26 pelajar yang berasal dari sejumlah sekolah di Metro dan Kabupaten Lampung Tengah kita temukan sedang asyik nongkrong saat jam pelajaran di sebuah warung," ungkapnya.

Jose menambahkan bahwa razia ini berlangsung sejak Senin (17/2/2025) dan dilakukan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Razia ini juga dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 9 Tahun 2017 tentang Ketertiban Umum, Kebersihan, dan Keindahan Kota Metro.

"Para pelajar yang kami tertibkan, kami bawa ke kantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan. Mereka diberikan pemahaman mengenai pentingnya disiplin dalam belajar dan konsekuensi membolos sekolah," ucapnya.

Setelah dilakukan pendataan dan pembinaan, pihak Satpol PP menghubungi pihak sekolah masing-masing untuk menjemput para siswanya.

"Dari 26 pelajar yang terjaring razia, 11 di antaranya berasal dari Ma'arif 1 Metro, 5 dari SMK Gajah Mada Metro, 5 dari SMK Muhammadiyah atau Kampus Biru, dan 5 lainnya dari SMK Karya Wiyata Punggur," jelasnya.

Razia ini mendapat dukungan dari masyarakat yang berharap agar upaya serupa terus dilakukan untuk mengurangi kenakalan remaja dan meningkatkan disiplin siswa.

"Beberapa warga juga meminta agar razia ini tidak hanya dilakukan di wilayah tertentu, tetapi diperluas ke lokasi-lokasi lain yang sering menjadi tempat berkumpulnya pelajar saat jam sekolah," tandas Jose.

Dengan adanya razia ini, diharapkan para pelajar lebih sadar akan pentingnya mematuhi aturan sekolah dan memanfaatkan waktu belajar dengan baik demi masa depan mereka. (*)