Hidup Sebatang Kara dan Lumpuh, Pria di Lamsel Bergantung Belas Kasih Warga

Hendri Sitompul (41), pria berdarah Batak menderita lumpuh dan hidup dari belas kasih tetangga. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Seorang pria bernama Hendri Sitompul (41) mengalami nasib tragis. Setelah ditinggal mati kedua orang tuanya, Hendri kini hidup sebatang kara, lumpuh dan hanya bisa bergantung pada belas kasih tetangga untuk bertahan hidup.
Dalam video berdurasi 3 menit 22 detik yang diterima Kupastuntas.co pada Minggu (16/2/2025), terlihat Hendri terbaring lemah di kasur usang. Ia disuapi nasi oleh seorang tetangga karena tidak mampu makan sendiri.
Kondisinya sangat memprihatinkan, terlihat kurus dengan wajah tirus, dan badannya yang hanya menyisakan tulang terbungkus kulit.
Tetangga seorang ibu yang menyuapi Hendri bercerita bahwa ia sudah seharian belum makan. "Jadi dari sore belum dikasih makan, terakhir saya yang kasih. Ya ampun," ujarnya.
Saat itu, sang tetangga juga menasehati Hendri agar menutupi auratnya agar tidak menjadi bahan pembicaraan jika ada yang datang memberikan bantuan.
"Tutup aurat ya, Bang. Saya ke sini jadi tidak enak. Kalau buang air jangan dibuka pampersnya, nanti saya datang lagi untuk membersihkannya," kata ibu tersebut.
Hendri sudah lama lumpuh, dan untuk kebutuhan buang hajatnya pun terpaksa ia lakukan di atas kasur. Kondisinya mengundang simpati dari para tetangga yang bergantian memberikan bantuan.
Samsul, seorang relawan dari Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) yang ikut memviralkan kondisi Hendri, menegaskan bahwa perlu ada aksi kemanusiaan berkelanjutan untuk membantu pria ini.
"Hendri tinggal sebatang kara setelah orang tuanya meninggal. Dia sakit, tidak bisa duduk, apalagi berjalan. Hidupnya hanya bergantung pada belas kasihan orang atau tetangganya untuk makan. Dia sangat membutuhkan bantuan sosial kemanusiaan," tegas Samsul.
Samsul juga menceritakan bahwa Hendri pernah dirawat di rumah sakit, namun harus kembali ke rumahnya yang kecil dan tidak layak setelah beberapa waktu.
"Tolong bantu dia. Hendri buang air besar dan kecil di kasur itu, hanya menggunakan pampers," ungkap Samsul lirih.
Hendri Sitompul kini sangat membutuhkan uluran tangan dari pihak yang peduli untuk memberikan bantuan baik dalam bentuk materi maupun perawatan kesehatan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lampung Selatan, Puji Sukamto mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk mengecek kondisi Hendri Sitompul.
"Sudah dilakukan assesment oleh petugas assesor kami Firdaus, bersama bidan desa dan Puskesmas Bakauheni hari ini," ujar Puji Sukamto.
Menurut laporan sementara, Hendri Sitompul membutuhkan pemeriksaan medis lebih lanjut untuk menentukan langkah penanganan kedepannya.
"Setelah dilakukan pengecekan kesehatan akan kami usulkan ke Kementerian Sosial agar bisa ditempatkan di rumah aman di Natar," sambung Puji Sukamto.
Paska melakukan kunjungan langsung ke kediaman Hendri Sitompul, Dinas Sosial setempat berencana akan menyerahkan bantuan. "Besok (Senin), akan kami serahkan bantuan berupa tempat tidur dan nutrisi untuk sehari-hari," tegas Puji Sukamto.
Sementara Kepala Desa Bakauheni Sukirno menyebut, Hendri Sitompul sudah lama mengidap gangguan mental sepeninggal ayahnya.
"Ibunya meninggal setahun lalu, bapaknya sudah lama. Ia mengidap gangguan mental sudah lama. Dulu sebelum lumpuh, ia kadang ditemukan warga tidur di warung," ujar Sukirno.
Bahkan, pemerintah desa pada saat wabah Covid-19 melanda, sudah beberapa kali melakukan kunjungan dan menyerahkan bantuan kepada Hendri Sitompul.
"Pihak desa sudah pernah memberikan bantuan dan menyerahkan tali asih. Petugas Puskesmas juga sering melakukan kunjungan," jelas Sukirno. (*)
Berita Lainnya
-
Pria Diduga Hamili Santriwati Pembuang Bayi di Lamsel Dilaporkan ke Polisi
Selasa, 11 Maret 2025 -
Tangkal Antrean Arus Mudik, Polres Lamsel Fungsikan Lapangan Expo Jadi Pos Pelayanan
Selasa, 11 Maret 2025 -
Sokong 100 Hari Kinerja Bupati, Direktur RSUD Bob Bazar Luncurkan Program Andalan: Reaktivasi BPJS dan Ambulans Jenazah Gratis
Selasa, 11 Maret 2025 -
Polres Lamsel Buru Teman Laki-laki yang Diduga Menghamili Santriwati di Lampung Selatan
Senin, 10 Maret 2025