Realisasi Investasi Bandar Lampung 63,79 Persen, Muhtadi: Pengaruh Tahun Politik
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/realisasi-investasi-bandar-lampung-6379-persen-muh_20250214170513.jpg)
Kepala DPMPTSP Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, Jumat (14/2/2025). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandar Lampung mencatat realisasi investasi sebesar Rp2,07 triliun pada 2024, atau 63,79 persen dari target yang telah ditetapkan Rp3,24 triliun.
"Tahun 2024 merupakan tahun politik yang berpotensi memengaruhi kepercayaan investor dalam merealisasikan investasinya," ujar Kepala DPMPTSP Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, Jumat (14/2/2025).
Namun lanjutnya, ia berharap kondisi akan lebih stabil pada 2025 setelah kepala daerah baru resmi dilantik.
"Di 2024, memang ada situasi yang membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama karena situasi politik yang sedang berlangsung. Kami optimis pada 2025 nanti, iklim investasi akan lebih kondusif sehingga target bisa tercapai,” ujarnya.
Dari total Rp2,07 triliun yang terealisasi, penanaman modal terbesar berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai Rp1,58 triliun. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp486,93 miliar.
"PMDN Rp1,58 triliun dengan 4.218 jenis usaha, dan PMA Rp486,93 miliar dengan 510 jenis usaha," ungkapnya.
Sektor perdagangan dan jasa menjadi penyumbang investasi terbesar di 2024, terutama dari sektor tersier dan sekunder.
Di sektor PMDN, investasi pada perdagangan dan jasa mencapai Rp1,3 triliun, diikuti oleh hotel dan restoran sebesar Rp376 miliar, jasa senilai Rp260 miliar, serta listrik, gas, dan air sebesar Rp201 miliar.
"Investasi di sektor tersier masih mendominasi dengan kontribusi terbesar berasal dari gudang, transportasi, komunikasi, dan hotel. Ini menunjukkan bahwa Bandar Lampung terus berkembang sebagai pusat perdagangan dan jasa,” jelas Muhtadi.
Untuk PMA, sektor sekunder menyumbang Rp208 miliar, sementara sektor tersier menyumbang Rp205 miliar.
Investor asing yang menanamkan modal di Bandar Lampung berasal dari berbagai negara, seperti Singapura, China, Belanda, Eropa, Amerika dan Pakistan. DPMPTSP Kota Bandar Lampung berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku usaha dengan memberikan layanan terbaik.
"Kami siap memfasilitasi para investor yang ingin menanamkan modalnya. Selain memberikan pendampingan, kami juga menyediakan informasi penting seperti tata ruang dan regulasi terkait investasi,” kata Muhtadi.
Muhtadi menambahkan, hingga saat ini target investasi untuk tahun 2025 masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. Meski demikian, DPMPTSP Kota Bandar Lampung tetap mempersiapkan langkah-langkah strategis guna mendorong realisasi investasi.
"Kami berharap dengan situasi politik yang lebih stabil pada 2025, para investor akan lebih percaya diri dalam merealisasikan rencana investasinya. Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif,” tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kongres FJPI, Bahas Tantangan Jurnalis Perempuan di Era AI
Sabtu, 15 Februari 2025 -
Polisi Bekuk 4 Pelaku Curanmor di 17 TKP dan Penadah, Satu Dihadiahi Timah Panas
Jumat, 14 Februari 2025 -
57 Kepala Sekolah SMA dan SMK di Lampung Berganti, Ini Daftarnya
Jumat, 14 Februari 2025 -
Waktu Pelunasan Biaya Haji Tahap Pertama 14 Februari - 14 Maret 2025
Jumat, 14 Februari 2025