• Kamis, 13 Februari 2025

Bawa Celurit Besar, Seorang Pelajar di Lampung Selatan Diamankan Polisi

Kamis, 13 Februari 2025 - 08.49 WIB
37

MZ tak bisa mengelak saat diamankan bersama dua bilah senjata tajam. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Tim Sikat Rajabasa Polres Lampung Selatan mengamankan seorang pelajar diduga anggota geng motor membawa senjata tajam jenis golok dan celurit besar. Awalnya Polisi mendapat laporan warga ihwal sekelompok anak muda mengendarai sepeda motor sedang berkeliaran sembari menenteng senjata tajam, Kamis (13/2/2025), sekitar jam 00.30 WIB.

"Tim Sikat Rajabasa Polres Lampung Selatan bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga mengenai sekelompok remaja yang berkeliaran membawa senjata tajam," ujar Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin.

Mulanya, rombongan geng motor bersenjata tajam terlihat di Jalan Lintas Sumatera tepatnya didepan Komplek Ragom Mufakat 1, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda. Kebetulan, Tim Sikat Rajabasa sedang patroli lalu dilakukan pengejaran namun mereka sudah pindah tempat.

Tim terus bergerak mengejar geng motor sampai ke Jalan Raya Pesisir, Kecamatan Rajabasa. Tak ada hasil, tim kemudian merubah rute pengejaran hingga akhirnya menemukan beberapa motor tertinggal konvoi didepan SPBU Rosalia.

"Dari pengejaran tersebut, 1 pelajar inisial MZ berhasil diamankan beserta 2 senjata tajam. Saat hendak diamankan, pelaku bahkan sempat melakukan perlawanan dengan membacok bagian bemper mobil polisi menggunakan celurit," urai Kapolres.

Saat diamankan, MZ mengaku sebagai pelajar di sebuah sekolahan di Kalianda. MZ dicokok polisi saat menenteng sebilah celurit ukuran besar dan parang.

Yusriandi menyatakan, petugas akan terus meningkatkan patroli dan menindak kegiatan yang mengancam keamanan masyarakat di wilayah hukum setempat.

"Para orang tua dan pihak sekolah harus turut serta dalam pengawasan, agar kejadian serupa tidak terulang," tutup Kapolres.

Sementara, warga sekitar Perumahan Ragom Mufakat 1 yang sempat melihat gerombolan geng motor, mengaku ketakutan atas aksi para pelajar tersebut.

"Saya melihat ada sekitar 15 motor yang membawa pedang, bahkan mereka menggesekkan senjata tajamnya ke aspal. Saya sampai mencari tempat berlindung karena takut," akunya. (*)